Rumah Tua di Kebun Jati Ponjong Pernah Jadi Bangunan Terbagus Sekecamatan

Rumah Tua di Kebun Jati Ponjong Pernah Jadi Bangunan Terbagus Sekecamatan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Minggu, 28 Sep 2025 10:03 WIB
Pohon jati yang menimpa atap bagian depan rumah.
Pohon jati yang menimpa atap bagian depan rumah. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Gunungkidul -

Rumah Bupati ke-18 Gunungkidul, Prawiro Suwignyo di Pati, Genjahan, Ponjong viral usai diunggah di media sosial. Saat ini kondisi rumah yang terletak di tengah kebun jati itu kondisinya tidak terurus dan beberapa bagiannya rusak.

Salah seorang warga yang tinggal di dekat rumah tersebut, Suyana (65) menyebut keluarga pemilik jarang mengunjungi rumah itu. Dulu, kata Suyana, cucu Prawiro Suwignyo Martanty Soenar Dewi beberapa kali mengunjungi rumah itu.

Tetapi setelah gagal maju sebagai salah satu calon wakil bupati Gunungkidul, Martanty sudah jarang lagi datang ke rumah kakeknya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa kali didatangi keluarga, tapi setelah tidak jadi wakil bupati cucunya tidak pernah datang ke sini," katanya kepada detikJogja di Pati, Genjahan, Ponjong, Gunungkidul, Jumat (26/9/2025).

ADVERTISEMENT
Penampakan di dalam rumah tua milik eks Bupati Gunungkidul di tengah kebun jati.Penampakan di dalam rumah tua milik eks Bupati Gunungkidul di tengah kebun jati. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Oleh sebab itu, lanjut Suyana, rumah tersebut menjadi semakin terbengkalai. Padahal, Suyana mengatakan, rumah tua di tengah kebun jati itu dulunya menjadi rumah terbaik di Ponjong.

Dulu di sekeliling rumah itu terdapat pagar dengan kayu yang cukup besar dan rapat. Selain itu juga banyak pepohonan yang tumbuh rimbun di sekitar rumah.

"Rumah itu dulu dipagar kayu besar-besar dan rapat, lalu banyak pohon mangga, sawo, kelengkeng hingga kedondong. Jadi rumah itu terbaik di satu kecamatan (Ponjong)," ujarnya.

Suyana pun mengaku dulu sering bermain di halaman rumah tersebut. Di mana saat itu rumah masih ditinggali oleh Prawiro Suwignyo bersama keluarga.

"Saya umur 65, dulu saat SD badminton di halaman rumah itu. Saat itu rumah masih ditempati ibu Suwignyo," ucapnya.

Hingga akhirnya rumah tersebut tidak ditinggali Prawiro Suwignyo. Menurutnya, Prawiro Suwignyo pergi dan tidak pernah kembali, sedangkan istrinya tinggal di rumah tersebut hingga akhirnya pindah dan meninggal dunia di Malang, Jaw Timur.

"Mulai tidak ditinggali itu tahun 1980an, kosong sampai sekarang," katanya.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads