Penasihat hukum keluarga diplomat muda Arya Daru Pangayunan mengungkapkan adanya teror baru terhadap keluarga Daru. Teror tersebut berupa adanya bunga mawar merah berbentuk garis di makam Daru.
Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengatakan, bahwa teror pertama terhadap keluarga Daru terjadi pada tanggal 9 Juli sekitar pukul 21.00 WIB. Di mana saat itu pihak keluarga mendapatkan amplop yang berisi styrofoam bunga Kamboja, hati dan bintang usai menggelar tahlilan.
"Kedua, makam almarhum pada tanggal 27 Juli diacak-acak dan teror ketiga, baru-baru ini pada bulan September ini makam almarhum ketika istrinya berkunjung bersama anaknya ditaruh bunga mawar merah berbentuk garis," katanya kepada wartawan di Kotagede, Kota Jogja, Sabtu (27/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nicholay menilai semua teror itu sebagai pesan kepada keluarga Daru. Namun hingga saat ini Nicholay belum bisa mengartikan pesan-pesan tersebut.
"Itulah beberapa teror yang dialami oleh keluarga. Ini adalah ada suatu clue atau pesan, bagi kami sebagai penasihat hukum dari pihak tertentu kepada keluarga, istri orang tua almarhum," ujarnya.
Sedangkan apa yang membuat semua kejadian itu sebagai teror, Nicholay menyebut bahwa suatu hal yang membuat takut.
"Ya teror, teror itu artinya membuat rasa takut. Karena saya sudah konfirmasi ke keluarga mereka tidak pernah melakukan hal itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bunga di makam diplomat muda yang tewas dengan kepala terlilit lakban di indekos Jakarta Pusat, Arya Daru Pangayunan, sempat diacak-acak pada bulan Juli. Selanjutnya, pelaku menaruh bunga melati di depan nisan Daru.
Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengatakan bahwa makam Daru diacak-acak pada bulan Juli. Secara rinci, acak-acaknya makam tersebut berupa hilangnya bunga.
"Diacak-acak itu tanggal 27 Juli, jadi diacak-acaknya itu bunganya itu sudah tidak ada (di atas makam)," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/9/2025).
Nicholay melanjutkan, setelah mengacak-acak bunga di makam Daru, pelaku menaruh bunga di depan nisan. Lebih lanjut, bunga itu berjenis bunga melati.
"Setelah bunganya diacak-acak kemudian dikasih bunga putih, jenis melati di depan nisan almarhum," ujarnya.
Untuk diketahui, Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan tewas dalam kamar kosnya di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi