Seorang warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Pono (62) menerima bantuan perbaikan rumah tak layak huni dari pemerintah setempat. Uniknya, hunian baru itu berwujud Joglo Limasan khas Jogja.
Rumah anyar Mbah Pono berada di Dusun Plampang III, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo. Letaknya menyempil di tengah perbukitan menoreh perbatasan Purworejo-Kulon Progo yang berjarak sekitar 50 km dari pusat Kota Jogja.
Tak seperti rumah bantuan pada umumnya, hunian lansia yang saban hari bekerja sebagai penderes nira kelapa itu tampak berbeda. Pasalnya, rumah tersebut mengusung konsep Limasan Gagrag Jogja, yang kini sudah jarang dipakai masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bagian atap rumah berbentuk limasan atau piramida yang tampilannya begitu kontras dengan hunian lain di sekitar tempat tinggal Mbah Pono. Adapun, struktur bangunan termasuk dinding rumah menggunakan material kayu yang masih baru.
Bangunan dengan panjang 11 meter dan lebar 6,5 meter ini memiliki 4 ruang, yaitu kamar pribadi Mbah Pono, kamar tamu, ruang tamu dan satu ruang lagi difungsikan sebagai gudang. Sebagai informasi, Mbah Pono tinggal sendiri di rumah tersebut karena tidak punya istri dan anak. Selama ini, dia hidup ditemani keluarga dari keponakannya yang berjarak kurang dari 50 meter di depan kediamannya sekarang.
Untuk lantai rumah sendiri memakai material semen yang sudah diplester halus. Sedangkan dapur dan kamar mandi berada terpisah di belakang bangunan utama.
Pada dinding bagian depan rumah ini dijumpai logo Dana Keistimewaan (Dais) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan lambang Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Njih Mas, menika bantuan saking pemerintah, dereng dangu kula le angsal (Ya mas, ini bantuan dari pemerintah, belum lama ini saya dapatnya)," ucap Mbah Pono saat ditemui detikJogja di kediamannya, Jumat (26/9/2025).
Mbah Pono mengatakan rumah baru ini merupakan hasil rehab dari rumah lamanya yang dulu dalam kondisi memprihatinkan. Diketahui rumah lamanya saat itu masih beralaskan tanah dengan dinding anyaman bambu yang sudah rusak.
"Riyin bangunane boten koyo sak niki. Riyin niku pun rusak lan boten nyaman dipanggeni (dulu bangunannya enggak kaya sekarang ini. Dulu itu sudah rusak dan tidak nyaman dihuni)," ungkapnya.
![]() |
Kondisi rumah yang saat itu begitu memprihatinkan direspons pemerintah Kalurahan Kalirejo yang kemudian memasukkan nama Mbah Pono sebagai penerima bantuan rehabilitasi hunian dalam program Sarana Prasarana Keistimewaan Urusan Kebudayaan. Program ini dimotori oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY.
Proses perombakan rumah Mbah Pono dimulai pada awal Mei 2025 dan selesai sekitar Agustus tahun yang sama. Anggaran program ini menggunakan Dais DIY 2025.
Tak Menyangka Berwujud Joglo Limasan
Mbah Pono mengaku tidak menyangka jika ternyata rumah barunya bakal berwujud Joglo Limasan. Sebenarnya Mbah Pono sudah ikut sosialisasi soal perombakan calon rumahnya, tapi ketika itu dia tak menyadari jika konsepnya pakai model tradisional.
"Riyin pas sosialisasi niko nggih pun ditunjukke gambaran omahe, ning boten nyangka nek bakal dados ngoten niki (Dulu pas sosialisasi itu ya sudah ditunjukkan gambar rumah, tapi enggak nyangka kali bakal jadi seperti ini)," ujarnya.
Saat akhirnya tahu rumah barunya memakai model Joglo Limasan, Mbah Pono mengaku sangat senang dan bersyukur. Menurutnya model rumah ini sudah dia dambakan sejak lama.
"Wah nggih remen sanget to mas, sae sanget bangunane niki. Rasane luwih nyaman lan adem, tur kepenak disawang (Wah ya suka banget to mas, bagus banget bangunannya ini. Rasanya lebih nyaman dan adem, juga enak dipandang)," ungkapnya.
Mbah Pono mengatakan sejak rumah baru ini selesai dibangun, dirinya kerap didatangi oleh masyarakat tak hanya dari sekitar tempat tinggalnya tapi juga dari luar daerah. Mayoritas dari mereka penasaran dengan wujud rumah tersebut karena sempat viral di sosial media.
"Njih niku, warga saking mriki kaliyan daerah Purworejo pengen nonton langsung. Foto-foto griya niki, jarene kok apik banget. (Iya itu, warga dari sini dan daerah Purworejo ingin nonton langsung. Foto-foto rumah ini, kayanya kok bagus banget)," ucapnya.
Hal itu membuat Mbah Pono semakin senang bisa memiliki rumah model joglo limasan. Mbah Pono pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang akhirnya bisa menghadiahkan rumah yang selain lebih layak huni, juga punya model menarik.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPESDM) DIY Kwaryantini Ampeyanti Putri mengatakan program rehabilitasi rumah atau disebut RTLH Integrasi ini tak hanya menyasar kediaman Mbah Pono. Setidaknya ada enam penerima manfaat yang mendapat bantuan serupa dengan model yang mirip, di mana seluruhnya berada di kawasan Kalirejo.
"Iya, ada enam yang dibangun menggunakan konsep Limasan dengan total biaya Rp797 juta," ucap Kwaryantini.
Kwaryantini mengatakan ada dua jenis rumah yang dibangun dalam program ini, yaitu 5 reguler dan 1 limasan gebyok. Untuk reguler, berukuran 48 meter persegi dengan konsep kombinasi limasan dan dinding batako.
Sedangkan, tipe limasan gebyok berukuran 60 meter persegi di mana wujudnya murni bangunan Joglo Limasan yang kini dihuni Mbah Pono.
"Selain rumah, program ini juga menyasar peningkatan sarpras setempat seperti jalan, lampu penerangan jalan umum, talud dan sebagainya. Kalirejo menjadi sasaran karena termasuk wilayah miskin sehingga butuh bantuan," terangnya.
Dijelaskan Kwaryantini, program RTLH terintegrasi di Kulon Progo telah mencakup pembangunan jalan lingkungan sepanjang 1,5 kilometer pada tiga ruas, pemasangan 47 titik penerangan jalan umum (PJU), pembangunan talud, serta penyediaan kapurang arbada sebagai penanda kawasan.
"Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan sesuai rencana dan harapan kami, program ini mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung upaya pengentasan kemiskinan di Kulon Progo," ujarnya.
Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?