Heboh soal Ricuh di Kampus Unpas dan Unisba, Ini Penjelasan Polisi

Regional

Heboh soal Ricuh di Kampus Unpas dan Unisba, Ini Penjelasan Polisi

Rifat Alhamidi - detikJogja
Selasa, 02 Sep 2025 11:23 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan. Foto: Istimewa
Jogja -

Kabar soal terjadinya kericuhan di kampus Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) semalam heboh di media sosial. Polisi membantah pihaknya menyerang kampus.

Dilansir detikJabar, beredar narasi di media sosial tentang upaya penyergapan dan penembakan gas air mata ke dalam kampus. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menuturkan saat itu penyisiran sejumlah area dilakukan polisi yang dibantu TNI.

Hendra mengatakan, penyisiran dilakukan usai massa yang berdemo di depan kantor DPRD Jabar dipukul mundur. Personel menemukan adanya tumpukan batu, kayu, hingga ban yang dibakar di tengah jalan di wilayah Tamansari, Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di saat yang sama, adanya sekelompok orang memakai baju hitam yang diduga sebagian besar Anarko. Mereka itulah awalnya yang menutup dan memblokade jalan di Tamansari sambil anarkis. Sehingga tim patroli skala besar Gabungan TNI-Polri turun," katanya, Selasa (2/9/2025).

ADVERTISEMENT

Massa yang diduga sebagai kelompok anarko itu, kata Hendra, mengenakan pakaian hitam dan melakukan provokasi. Personel diduga dipancing untuk menyerang masuk ke kampus. Sebab, mereka mundur ke kampus Unisba hingga Unpas.

"Mereka merancang skenario provokator, dimana mereka memancing petugas dan mundur ke kampus Unisba dengan harapan petugas menyerang masuk kampus," ungkapnya.

"Namun kita tetap tenang, tidak terpancing dengan skenario mereka. Dan kita lakukan penyisiran di sepanjang jalan," tambahnya.

Hendra memastikan, kampus tidak dimasuki anggota polisi. Dia pun membantah adanya narasi penembakan peluru karet oleh personel.

"Anarko melakukan provokasi dari dalam kampus Unisba dengan melempar bom molotov ke tim patroli kendaraan roda 2 dan roda 4 mobil rantis Brimob. Tim kemudian menembakkan gas air mata di jalan raya, yang kemudian tertiup angin ke arah parkiran Unisba," ungkapnya.

"Ini yang kemudian provokator dari Anarko inginkan dan memang menunggu momen untuk membenturkan antara mahasiswa dan petugas. Mereka membuat framing bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet dan menembakkan gas air mata. Yang dimana semua itu hoax."

"Pada kenyataan di lapangan, tidak ada satupun petugas yang masuk ke area kampus, tidak ada satupun petugas yg membawa senjata. Jarak petugas 200 meter dari kampus Unisba dan tembakan flass ball tidak ada yg diarahkan ke kampus, semua ke jalan raya. Setelah kondisi jalan taman sari aman kami tetap melanjutkan patroli keliling," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads