Renungan Harian Katolik Kamis, 21 Agustus 2025 dan Bacaannya: Pesta Pernikahan

Renungan Harian Katolik Kamis, 21 Agustus 2025 dan Bacaannya: Pesta Pernikahan

Santo - detikJogja
Kamis, 21 Agu 2025 04:01 WIB
Ilustrasi Doa Rosario Katolik
Renungan harian Katolik. (Foto: Freepik/wirestock)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 21 Agustus 2025 merupakan Peringatan wajib St. Pius X; dengan orang kudus Santo Paus Pius X, Paus dan Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang pesta pernikahan, mari simak renungan Katolik hari Kamis, 21 Agustus 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Y Damai Wasono OFM. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Kamis, 21 Agustus 2025

Bacaan Injil 21 Agustus

Hak. 11:29-39a;

  • Hak 11:29 Lalu Roh Tuhan menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
  • Hak 11:30 Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
  • Hak 11:31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
  • Hak 11:32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
  • Hak 11:33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit?dua puluh kota banyaknya dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
  • Hak 11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
  • Hak 11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada Tuhan, dan tidak dapat aku mundur."
  • Hak 11:36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
  • Hak 11:37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
  • Hak 11:38 Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
  • Hak 11:39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,

Mzm. 40:5,7-8a,8b-9,10;

  • Mzm 40:5 (40-6) Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
  • Mzm 40:7 (40-8) Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
  • Mzm 40:8 (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
  • Mzm 40:8 (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
  • Mzm 40:9 (40-10) Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya Tuhan.
  • Mzm 40:10 (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.

Mat. 22:1-14

  • Mat 22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
  • Mat 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
  • Mat 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
  • Mat 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
  • Mat 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
  • Mat 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
  • Mat 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
  • Mat 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
  • Mat 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
  • Mat 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
  • Mat 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
  • Mat 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
  • Mat 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
  • Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

ADVERTISEMENT

Renungan Hari Ini

Kita tentu pernah melihat atau menghadiri pesta pernikahan. Suasana umum dalam sebuah pesta pernikahan adalah suasana sukacita. Para saudara, tetangga, dan sahabat datang ke situ dengan penuh kegembiraan. Untuk menyemarakkan suasana, tidak lupa mereka membawa amplop atau kado yang indah, serta tentu mengenakan pakaian pesta yang pantas.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti seorang raja yang mengadakan pesta pernikahan. Sebagai seorang raja, ia mempersiapkan pesta dengan sebaik-baiknya, disiapkannya pula hidangan yang istimewa. Banyak tamu telah diundangnya untuk hadir. Namun, para undangan ternyata tidak ada yang datang. Sejumlah hamba yang mendatangi mereka malah mereka bunuh. Sang raja pun menjadi murka dan membinasakan orang-orang itu.

Karena pesta sudah dipersiapkan, sang raja lalu menyuruh para hambanya pergi ke persimpangan-persimpangan jalan. Setiap orang yang dijumpai di sana diajak untuk menghadiri pesta, sehingga ruang perjamuan akhirnya penuh dengan tamu. Namun, dari sekian banyak tamu, ternyata ada seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Raja menjadi marah dan menyuruh agar orang itu dihukum.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita berjumpa dengan beberapa golongan tamu, yakni mereka yang menolak hadir, mereka yang hadir dan memakai baju pesta, serta mereka yang hadir tetapi tidak mengenakan baju pesta. Yang pertama dan kedua dibinasakan oleh sang raja tersebut.

Hadir dalam pesta pernikahan artinya menanggapi tawaran Allah. Hal itu ternyata tidak cukup. Selain hadir, kita juga diwajibkan mengenakan pakaian pesta, dalam arti mendengarkan, menerima, menanggapi, dan melaksanakan sabda-sabda Tuhan.

Dengan perumpamaan tentang Kerajaan Surga ini, Yesus mau mengingatkan kita bahwa menerima Dia, serta dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus saja tidak cukup. Kita juga diminta untuk bertindak secara konkret, yakni melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Iman tanpa perbuatan adalah mati.

Doa Penutup

Allah kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi Santo Pius kesepuluh dengan kebijaksanaan surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan segalanya di bawah Kristus.

Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran yang kekal. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Kamis, 21 Agustus 2025 dengan bacaan Injilnya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads