Maskot resmi Tahun Yubileum 2025, bernama Luce, telah diperkenalkan oleh Vatikan sebagai simbol utama untuk menyambut tahun suci tersebut. Dirancang dengan gaya modern dan menarik, karakter Luce bertujuan untuk menarik minat generasi muda. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat semangat kebersamaan dan keterbukaan yang menjadi inti dari perayaan Yubileum.
Dikutip dari laman resmi Yubileum 2025, Yubileum adalah tahun khusus dalam tradisi Katolik yang dimulai pada 1300 oleh Paus Boniface VIII sebagai Tahun Suci untuk memperbarui hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan seluruh ciptaan. Asal katanya dari 'yobel' atau tanduk domba dalam bahasa Ibrani, yang digunakan untuk menandakan tahun pembebasan setiap 50 tahun dalam tradisi Yahudi. Pada Yubileum, umat diajak menjalani masa spiritual untuk pengampunan dan refleksi.
Selama Yubileum, umat Katolik sering melakukan ziarah ke basilika suci di Roma dan berkesempatan memperoleh indulgensi penuh atau pengampunan dosa total. Yubileum juga dapat diadakan di luar siklus reguler, seperti Tahun Rahmat 2015 oleh Paus Fransiskus, yang menekankan tema belas kasih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Luce, Maskot Resmi Tahun Yubileum 2025
Dirangkum dari laman resmi Yubileum 2025 dan Forbes, Luce adalah maskot resmi Yubileum 2025 yang diperkenalkan oleh Uskup Agung Rino Fisichella pada 28 Oktober 2024 lalu. Karakter ini dirancang oleh ilustrator Simone Legno dengan tujuan untuk menarik perhatian generasi muda dengan gaya 'chibi' yang populer dalam budaya pop Jepang.
Tampilan Luce sangat khas dengan kepala besar dan tubuh mungil, menghadirkan kesan lucu dan bersahabat. Dia mengenakan anorak kuning, sepatu bot yang tampak usang karena perjalanan panjang, serta membawa tongkat peziarah di tangan. Setiap elemen pada Luce mencerminkan sosok peziarah sejati yang telah melalui perjalanan panjang dan penuh makna.
Sorot mata Luce tampak bersinar, melambangkan harapan yang tumbuh di hati setiap peziarah, mencerminkan keinginan untuk spiritualitas dan hubungan dengan Yang Ilahi. Selain itu, sorot mata Luce menampilkan simbol kerang laut, sebagai tanda dari jalur peziarahan terkenal, Santiago de Compostela.
Luce juga dilengkapi dengan elemen-elemen ikonografi Katolik, seperti kalung rosario di lehernya. Nuansa biru pada penampilannya dianggap sebagai penghormatan terhadap Bunda Maria, memberikan sentuhan simbolis yang mendalam. Kombinasi gaya modern dan simbol-simbol tradisional ini mencerminkan tujuan Yubileum untuk menyatukan generasi dan budaya.
Sebagai maskot, Luce membawa misi untuk mengajak generasi muda berpartisipasi dalam Yubileum dan merasakan semangat persaudaraan universal. Luce menjadi simbol yang melambangkan komunitas, kebersamaan, dan keterbukaan, serta menyampaikan pesan perdamaian kepada setiap orang.
Respons Publik Terhadap Luce
Kembali dikutip dari Forbes, respons publik terhadap Luce sangat beragam. Sebagian besar generasi muda menyambutnya dengan antusias, terutama penggemar anime dan pop culture. Mereka menganggap Luce sebagai langkah kreatif Gereja Katolik untuk mendekati generasi muda melalui gaya yang populer. Kehadiran Luce bahkan menginspirasi banyak karya seni penggemar dan meme yang beredar di media sosial.
Namun, tanggapan dari kalangan konservatif lebih kritis. Beberapa pihak menganggap Luce terlalu modern dan kurang tepat untuk merepresentasikan agama Katolik. Gaya anime serta karakter 'chibi' dipandang tidak sesuai oleh mereka yang menginginkan simbol keagamaan yang lebih tradisional.
Selain itu, ada kontroversi terkait nama 'Luce'. Beberapa orang mencoba mengaitkan namanya dengan Lucifer, meskipun ini telah dibantah. Reaksi ini menunjukkan adanya tantangan budaya dalam upaya Gereja Katolik untuk tetap relevan di mata generasi muda tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai Luce, maskot tahun Yubileum 2025 yang dirilis Vatikan beberapa hari lalu. Semoga bermanfaat!
(sto/par)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM