Melalui surat edarannya, Mensesneg meminta seluruh hadirin Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus di tingkat nasional untuk mengenakan wastra nusantara. Lantas, apa contoh pakaian wastra nusantara itu?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mendefinisikan wastra sebagai kain tradisional yang memiliki makna dan simbol tersendiri yang mengacu pada dimensi warna, ukuran, dan bahan, contohnya batik, tenun, songket, dan sebagainya. Adapun nusantara, menurut KBBI, adalah sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Lebih lanjut, disadur dari Jurnal Konvergensi bertajuk 'Gerakan Rasa Wastra Indonesia' oleh Kurniawaty Yusuf dan Abdul Qadir Jaelani, dijelaskan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak wastra. Masing-masingnya mencerminkan karakter tempat asal sekaligus mengandung makna filosofis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah pilihan wastra nusantara yang melimpah mungkin jadi membingungkan. Nah, bagi detikers yang akan mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara, berikut ini beberapa contoh pakaian wastra nusantara sebagai referensi. Simak sampai tuntas, ya!
Contoh Pakaian Wastra Nusantara untuk Upacara 17 Agustus 2025
1. Batik
Kain wastra pertama yang namanya sudah mendunia adalah batik. Di Indonesia, ada berbagai macam motif batik dengan makna berbeda-beda. Di Jogja, sebagaimana keterangan dari laman Pusdatin Kemendikbudristek, ada motif parang, gringsing, dan kawung.
Untuk pria, batik bisa dikenakan dalam bentuk kemeja, kain jarik, atau selendang bahu. Begitu pula wanita, kain jarik bermotif batik adalah salah satu cara menggunakannya. Dapat juga sekadar disampirkan layaknya selendang.
2. Lurik
Wastra Indonesia selanjutnya adalah kain lurik. Menurut informasi dari Repository Kemendikdasmen, lurik adalah kain tenunan dengan motif garis membujur, melintang, atau kombinasi keduanya.
Umum dipakai di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kain lurik menghadirkan kesan sederhana, tetapi tetap elegan. Citra budaya agraris yang sangat identik dengan Indonesia juga ditonjolkan kain ini.
Kain lurik biasanya dikenakan pria dalam bentuk baju surjan. Adapun untuk para wanita, kain lurik bisa disulap jadi bawahan kebaya atau baju sederhana. Kain ini sangat nyaman dikenakan di luar ruangan sehingga cocok untuk upacara peringatan HUT ke-80 RI.
3. Songket
Disadur dari situs resmi Universitas Negeri Surabaya, songket adalah kain tradisional Indonesia yang dibuat dengan menambahkan benang emas atau perak. Oleh karena itu, pemakainya bakal tampak berkilauan dan terkesan mewah.
Nama songket sendiri berasal dari kata 'sungkit' yang berarti mengait, sesuai dengan cara membuatnya. Kain yang banyak ditemukan di Sumatra dengan beragam jenisnya ini melambangkan kemakmuran, keagungan, dan kejayaan.
4. Tapis
Wastra nusantara berikutnya yang tak kalah cantik adalah tapis asal Lampung. Menurut informasi dari Laboratorium Sejarah Universitas Muhammadiyah Metro, kain ini dikenal luas karena punya motif menawan dan teknik pembuatan rumit.
Ada beragam motif kain tapis yang bisa detikers pilih untuk upacara HUT ke-80 RI. Mulai dari kait dan kunci, pohon hayat, binatang, Matahari, Bulan, hingga bunga melati. Lazimnya, kain tapis dikenakan sebagai semacam sarung adat untuk pria, sedangkan bagi wanita, sebagai rok panjang.
5. Tenun
Ada banyak tipe kain tenun di Indonesia yang dihasilkan dari daerah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Kain tenun umum dikenakan sebagai sarung atau selendang bahu untuk pria. Adapun wanita, biasa menggunakannya sebagai bawahan kebaya atau baju kurung.
Dikutip dari Telkom University, salah satu jenis tenun populer adalah tenun ikat. Kain ini dibuat dengan cara mengikatkan benang lusi sebelum proses pewarnaan. Alhasil, setelah diwarnai, kain punya pola tertentu mengikuti motif benang lusi.
Jenis kain tenun lainnya adalah songket yang sudah dibahas sekilas di atas dan tenun ulos. Secara umum, kain tenun punya kelebihan dibanding kain lain karena punya segudang motif pilihan. Masing-masing menunjukkan karakter khusus yang selaras dengan Bhinneka Tunggal Ika.
6. Ulos
Wastra nusantara selanjutnya yang tak boleh dilewatkan adalah ulos dari Tanah Batak. Disadur dari laman Jendela Kemdikbud, kain ulos sudah ada sejak 4.000 tahun lalu, jauh sebelum bangsa Eropa mengenal tekstil!
Kain legendaris ini dibuat dengan alat tenun khusus, bukan mesin, sehingga membutuhkan waktu lama. Bahkan, sehelai kain ulos berkualitas tinggi baru bisa selesai setelah empat bulan berlalu. Di antara kain ulos yang lazim dipakai adalah ulos jugia, ulos ragi idup, ulos sibolang, ulos ragi hotang, dan ulos sadum.
Para pria dapat mengenakan kain ulos sebagai selendang bahu atau penutup kepala. Mirip-mirip, untuk wanita, ulos digunakan sebagai selendang atau kain pinggang. Kain ini sangat cocok untuk dresscode upacara HUT RI, mengingat, motifnya indah dan punya sejarah panjang.
7. Sasirangan
Kain tradisional Indonesia lain yang sangat sesuai dikenakan untuk upacara HUT RI adalah sasirangan dari Kalimantan Selatan. Dilihat dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, sasirangan dulunya dipakai untuk mengobati penyakit dan mengusir roh jahat.
Namun, semakin berkembangnya zaman, kain sasirangan juga diproduksi sebagai mode. Ada banyak motif kain sasirangan yang masing-masing punya makna tersendiri. Contohnya adalah kain sasirangan motif tampuk manggis sebagai perlambang kejujuran. Menarik, bukan?
8. Jumputan
Palembang, Ibu Kota Sumatera Selatan, punya wastra khas bernama jumputan. Biasa dikenal sebagai kain pelangi, jumputan dibuat melalui tahapan-tahapan rumit. Oleh karenanya, tidak heran jika satu kain jumputan butuh waktu 1 minggu sampai 1 bulan untuk rampung.
Dilihat dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, jumputan punya lebih dari 50 motif. Dari puluhan motif tersebut, yang populer ditemui adalah motif bintik tujuh, kembang janur, bintik sembilan, cuncung, dan bintang lima.
Jumputan dikenakan sebagai selendang, kain bawahan, rok panjang, atau dipadukan jadi baju kurung untuk perempuan. Adapun untuk kaum adam, kain jumputan bisa disulap jadi kain sarung, ikat pinggang, atau selendang bahu.
Nah, itulah delapan contoh pakaian wastra nusantara yang bisa detikers kenakan saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-80 RI di Halaman Istana Merdeka. Semoga membantumu menentukan pilihan outfit, ya, detikers!
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Respons Wamenaker soal 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan Publik
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa