Mengenal detak jantung yang normal merupakan hal penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Detak jantung adalah indikator vital bagi kesehatan seseorang. Namun, tahukah kamu berapa detak jantung normal pada manusia? Simak penjelasan lengkapnya beserta cara menghitungnya di bawah ini.
Detak jantung adalah jumlah kali jantung berdenyut dalam satu menit. Angka ini dapat berfluktuasi tergantung pada aktivitas harian. Detak jantung bisa melambat saat istirahat dan meningkat saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan-jalan.
Mengetahui detak jantung dapat membantu kita mengawasi tingkat kebugaran dan kesehatan jantung serta mendeteksi potensi masalah kesehatan. Perubahan dalam detak jantung dapat menjadi indikasi kondisi jantung atau masalah kesehatan lainnya, terutama seiring bertambahnya usia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Detak Jantung Manusia Normal
Dikutip dari situs Healthline, secara alami tubuh mengatur detak jantung untuk menyesuaikan dengan aktivitas atau kondisi di sekitarnya. Oleh karena itu, detak jantung dapat meningkat saat tubuh sedang aktif, bergairah, atau merasa takut. Sebaliknya, detak jantung akan melambat saat sedang beristirahat, merasa tenang, atau nyaman.
Berikut perkiraan detak jantung manusia normal berdasarkan usia dalam satuan detak per menit (bpm):
1. Detak Jantung Normal pada Anak-anak
- Bayi baru lahir (Newborn) hingga usia 3 bulan: 85-205 (bangun), 80-160 (tidur)
- Usia 3 bulan hingga 2 tahun: 100-190 (bangun), 75-160 (tidur)
- Usia 2 tahun hingga 10 tahun: 60-140 (bangun), 60-90 (tidur)
- Di atas 10 tahun: 60-100 (bangun), 50-90 (tidur)
2. Detak Jantung Normal pada Orang Dewasa
- Usia 18-20 tahun: 81,6 bpm
- Usia 21-30 tahun: 80,2 bpm
- Usia 31-40 tahun: 78,5 bpm
- Usia 41-50 tahun: 75,3 bpm
- Usia 51-60 tahun: 73,9 bpm
- Usia 61-70 tahun: 73,0 bpm
- Usia 71-80 tahun: 74,2 bpm
- Di atas 80 tahun: 78,1 bpm
Cara Menghitung Detak Jantung
Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Detak jantung atau juga disebut denyut jantung, mencerminkan kondisi jantung seseorang. Ini menandakan bahwa jantung sedang memompa darah ke seluruh tubuh.
Untuk mengukur detak jantung, seseorang dapat menghitung berapa kali denyut nadi dalam satu menit. Misalnya, jika nadi berdenyut 80 kali dalam satu menit, maka detak jantung orang tersebut adalah 80 detak per menit.
Detak jantung yang normal adalah yang memiliki ritme atau irama yang konsisten dan teratur. Namun, beberapa orang mungkin memiliki ritme yang tidak konstan atau teratur, yang dikenal sebagai detak jantung yang tidak teratur.
Lalu bagaimana cara mengukur detak jantung melalui denyut nadi? Cara paling mudah adalah dengan melalui pergelangan tangan. Simak penjelasannya di bawah ini:
- Putarlah tangan hingga telapaknya menghadap ke atas.
- Tempatkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas arteri yang ingin diperiksa.
- Berikan tekanan ringan untuk merasakan denyut nadi di bawah jari. Jika tidak merasakan apa pun, berikan sedikit tekanan lebih kuat.
- Kamu akan merasakan ritme denyut nadi.
- Hitung jumlah denyut nadi selama 1 menit, atau selama 30 detik lalu kalikan hasilnya dengan 2.
Saat ini dalam era modern, terdapat pula cara praktis untuk mengukur denyut nadi dengan menggunakan smart watch. Namun, tingkat ketepatan hasilnya bergantung pada kualitas perangkat gadget tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Detak Jantung
Kembali mengutip dari situs Healthline, selain usia, ada beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi detak jantung istirahat seseorang.
- Suhu: Terpapar suhu panas dapat sedikit meningkatkan detak jantung.
- Rasa sakit: Respons stres terhadap rasa sakit dapat meningkatkan detak jantung.
- Efek samping obat: Beberapa obat, seperti beta-blocker, bisa menurunkan detak jantung saat istirahat.
- Emosi: Perasaan cemas atau bersemangat bisa meningkatkan detak jantung.
- Berat badan: Orang dengan obesitas mungkin memiliki detak jantung istirahat yang lebih tinggi karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok darah ke tubuh.
- Anemia: Kurangnya sel darah merah dalam anemia bisa membuat jantung berdetak lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan darah beroksigen.
- Kelainan endokrin atau hormonal: Ketidakseimbangan hormon, seperti pada hipertiroidisme atau hipotiroidisme, dapat memengaruhi detak jantung.
- Sindrom takikardia postural (Postural Tachycardia Syndrome/PTS): Sindrom ini bisa menyebabkan peningkatan detak jantung yang tidak normal setelah duduk atau berdiri, disertai gejala seperti pusing dan pingsan.
- Posisi tubuh: Peningkatan sementara detak jantung bisa terjadi saat berpindah dari posisi duduk ke berdiri.
- Merokok: Perokok cenderung memiliki detak jantung istirahat yang lebih tinggi. Berhenti merokok dapat membantu menurunkannya, meskipun ini bisa sulit dilakukan tanpa bantuan dokter.
Nah itu tadi informasi mengenai detak jantung normal pada manusia lengkap dengan cara menghitungnya. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar