Istilah batu ginjal dan gagal ginjal yang sering kali terdengar mirip, membuat tidak sedikit orang yang mungkin menaruh rasa penasaran terkait kedua kondisi kesehatan tersebut. Namun, sebenarnya batu ginjal dan gagal ginjal apakah sama?
KBBI mendefinisikan ginjal sebagai sepasang organ tubuh yang berbentuk seperti biji kacang merah yang letaknya ada di dekat tulang belakang. Ginjal juga diartikan sebagai organ yang berfungsi mengeluarkan atau memisahkan produk buangan metabolisme dari darah.
Merujuk dari buku 'Biologi SMP/MTs Kls IX (KTSP)' karya Agung Wijaya, dijelaskan bahwa ginjal berbentuk seperti kacang merah yang berwarna merah keunguan. Setiap tubuh memiliki sepasang ginjal yang letaknya di sebelah kiri dan kanan ruang tulang pinggang dalam rongga perut. Umumnya, ginjal sebelah kiri sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kanan. Rata-rata berat ginjal sekitar 200 gram dengan panjang berkisar 10 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian di dalam buku tersebut ginjal diartikan sebagai alat ekskresi yang dapat menghasilkan urin. Saat buang air kecil, tubuh akan mengeluarkan zat-zat racun dan sisa hasil metabolisme yang keluar bersamaan dengan urin. Inilah mengapa ginjal berperan penting bagi tubuh.
Meskipun begitu, tidak sedikit kondisi ginjal yang mengalami gangguan tertentu. Sebut saja batu ginjal maupun gagal ginjal. Meskipun terdengar mirip, ternyata kedua gangguan kesehatan tersebut merupakan dua hal yang berbeda.
Lantas, apa bedanya batu ginjal dan gagal ginjal? Temukan penjelasannya melalui paparan berikut.
Apa Itu Batu Ginjal?
Sebagai cara memahami perbedaan batu ginjal dan gagal ginjal, terlebih dahulu mari mengenal definisi dari kedua gangguan kesehatan pada ginjal tersebut. Masih merujuk dari buku yang sama, batu ginjal diartikan sebagai endapan garam kalsium atau penumpukan asam urat yang terjadi di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, maupun kantung kemih.
Akibat terbentuknya endapan tersebut memicu urin yang sulit untuk keluar. Terkadang situasi ini membuat seseorang yang mengalaminya akan merasakan nyeri saat mengeluarkan urin.
Selanjutnya, Petshopbox di dalam buku 'Seri Biologi Organ Tubuh Manusia - Ginjal & Kandung Kemih' memberikan informasi bahwa batu ginjal berwujud benda keras serupa batu yang terbentuk di dalam saluran kemih. Batu ginjal yang terbentuk dari kristal-kristal mineral yang ada pada urin.
Meskipun begitu, ukuran batu ginjal bisa memiliki perbedaan antara satu orang dengan lainnya. Ada kalanya batu ginjal berukuran sangat kecil yang sulit dilihat dengan mata. Namun demikian, tidak sedikit ukuran batu ginjal yang cukup besar, sehingga perlunya dilakukan penanganan medis.
Mengenal Lebih Dekat Gagal Ginjal
Lantas, apa itu gagal ginjal? Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, gagal ginjal merupakan kondisi saat salah satu atau kedua ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik. Terkadang gagal ginjal dapat bersifat sementara, tetapi tidak sedikit juga yang berkembang dengan cepat atau yang lebih sering disebut sebagai gagal ginjal akut.
Kemudian gagal ginjal yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang hingga memburuk bisa disebut sebagai gagal ginjal kronis. Menurut 'Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal' oleh Reny Sulistyowati, dijelaskan bahwa gagal ginjal akut adalah kondisi ketidakmampuan ginjal dalam mengangkut sampah metabolik tubuh. Kondisi tersebut juga terjadi saat ginjal tidak lagi melaksanakan fungsinya secara normal.
Sementara itu, melalui laman National Health Services, gagal ginjal kronis merupakan kondisi jangka panjang saat ginjal tidak lagi bisa berfungsi semestinya. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi umumnya berkaitan dengan pertambahan usia.
Perbedaan Batu Ginjal dan Gagal Ginjal
Setelah mencermati pengertian batu ginjal dan gagal ginjal, dapat dipahami bahwa kedua istilah tersebut merujuk pada gangguan kesehatan yang berbeda. Oleh karena itu, perbedaan batu ginjal dan gagal ginjal menjadi informasi yang menarik untuk diketahui, terutama agar bisa lebih mudah untuk membedakan kedua gangguan pada ginjal tersebut.
Dihimpun dari laman Healthline, National Institutes of Health (NIH), hingga UCI Health, berikut beberapa perbedaan batu ginjal dan gagal ginjal yang diharapkan dapat memberikan gambaran terkait dua gangguan kesehatan tersebut.
1. Gejala
Sebagai kondisi gangguan pada ginjal, baik batu ginjal maupun gagal ginjal memiliki gejala tertentu yang akan dialami oleh siapa saja yang merasakannya. Pada gangguan kesehatan batu ginjal, terdapat sejumlah gejala yang akan dirasakan saat mengeluarkan urin. Berikut beberapa di antaranya:
- Nyeri di area perut bagian bawah, punggung, hingga selangkangan
- Buang air kecil secara terus menerus
- Nyeri saat buang air kecil
- Kesulitan untuk buang air kecil hingga jumlah yang keluar sedikit-sedikit
- Keluarnya urin yang berwarna keruh hingga berbau tidak sedap
- Gejala umum lainnya seperti mual, muntah, demam, hingga menggigil
Sementara itu, gejala yang berbeda bisa ditunjukkan bagi mereka yang mengalami gagal ginjal. Salah satu yang akan terlihat adalah terjadinya pembengkakan di area telapak kaki, pergelangan kaki, tungkai, tangan, hingga wajah. Pembengkakan tersebut diakibatkan karena ginjal tidak memiliki fungsi yang normal untuk bisa membuang cairan maupun garam yang berlebihan di dalam tubuh.
Kemudian ada gejala lainnya yang dapat menunjukkan seseorang mengalami gagal ginjal. Berikut uraiannya:
- Nyeri di bagian dada hingga sesak napas
- Peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil
- Kram pada bagian otot
- Penurunan berat badan
- Kehilangan selera makan
- Kulit kering hingga sensasi gatal atau mati rasa
- Gejala umum lainnya seperti sakit kepala, mual, muntah, hingga masalah tidur
Terlepas dari beberapa gejala yang telah diungkap sebelumnya, pentingnya bagi seseorang untuk berkonsultasi kepada ahli di bidang medis untuk mengetahui gangguan kesehatan yang tengah dialami.
2. Penyebab
Selanjutnya penyebab batu ginjal dan gagal ginjal juga perlu dipahami oleh setiap orang agar dapat meminimalisir peningkatan risiko kedua gangguan kesehatan tersebut. Pada kasus batu ginjal ternyata dapat dialami oleh seseorang dengan rentang usia 20-50 tahun.
Ada berbagai faktor yang mampu memicu terjadinya batu ginjal di dalam tubuh seseorang. Berikut beberapa di antaranya:
- Dehidrasi
- Pola makan tinggi kadar protein, garam, hingga glukosa
- Obesitas
- Gangguan radang usus hingga meningkatkan risiko penyerapan kalsium
- Konsumsi obat-obatan tertentu
- Kondisi hiperparatiroid
- Operasi bypass lambung
Kemudian pada kasus gagal ginjal juga dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Baik itu bawaan maupun situasi tertentu yang dialami seseorang. Adapun penyebab gagal ginjal bisa dikarenakan:
- Kerusakan pada ginjal
- Kegagalan pada organ
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Gagal jantung
- Tekanan darah tinggi
- Tekanan darah rendah
- Riwayat keluarga dengan gagal ginjal
3. Cara Mencegahnya
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya batu ginjal maupun gagal ginjal? Pada pencegahan risiko terkena batu ginjal dapat dilakukan dengan mencukupi cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengurangi asupan garam juga perlu dilakukan agar tidak meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal akibat kelebihan natrium.
Menerapkan pola makan sehat dengan rutin mengonsumsi buah dan sayur juga tak boleh dilewatkan. Membatasi konsumsi daging merah juga perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki kadar asam urat tinggi.
Serupa dengan pencegahan batu ginjal, untuk mencegah risiko terjadinya gagal ginjal juga dapat dimulai dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Salah satunya dengan membatasi jumlah asupan garam pada makanan yang disantap. Setidaknya batas asupan natrium ada pada angka 2.300 miligram setiap harinya.
Kemudian kualitas tidur yang cukup juga perlu untuk ditingkatkan dan menghentikan berbagai kebiasaan kurang baik, misalnya merokok hingga minum alkohol. Seseorang juga perlu untuk mengelola kondisi kesehatan yang berkaitan dengan diabetes, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung sebagai upaya meminimalisir risiko gagal ginjal.
Demikian tadi rangkuman penjelasan tentang batu ginjal dan gagal ginjal yang ternyata merupakan dua masalah kesehatan berbeda. Semoga informasi ini membantu, ya.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja