Insiden Sejumlah Siswa di Kulon Progo Diduga Keracunan MBG

Round-Up

Insiden Sejumlah Siswa di Kulon Progo Diduga Keracunan MBG

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 01 Agu 2025 07:05 WIB
Sejumlah siswa diduga keracunan MBG menjalani pemeriksaan di SMP Muhammadiyah 2 Wates, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Kamis (31/7/2025).
Sejumlah siswa diduga keracunan MBG menjalani pemeriksaan di SMP Muhammadiyah 2 Wates, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Kamis (31/7/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Jogja -

Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates, Bendungan, Kulon Progo, mengeluh sakit perut, muntah, hingga diare setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinkes juga mengungkap bahwa laporan yang sama terjadi di SMPN 3 Wates.

Pantauan detikJogja di lokasi, tampak puluhan siswa putra dan putri sedang menjalani pemeriksaan medis di ruang bimbingan konseling (BK) di sekolah tersebut. Pemeriksaan dilakukan oleh Puskesmas Wates bersama Dinas Kesehatan Kulon Progo. Para siswa juga diberi obat pereda mual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayoritas siswa mengeluhkan sakit perut hingga diare setelah mengonsumsi MBG yang disediakan pada Rabu (30/7) kemarin. Keluhan tersebut mereka rasakan sejak kemarin semalam dan terus berlanjut sampai Kamis.

ADVERTISEMENT

"Kemarin makan MBG, yang dimakan ada ayam, tahu, sama semangka. Setelah makan belum kerasa. Kerasanya pulang sekolah, mual, sakit perut, diare, dan dirasakan sampai pagi ini (Kamis)," ucap salah satu siswa kelas VII, Diaz (14) saat ditemui di lokasi, Kamis (31/7/2025).

Hal serupa diungkapkan siswa lain, Ghanim (13). Dia mengaku merasakan mual hingga diare pada tengah malam tadi.

"Awalnya kemarin makan MBG, tapi belum kerasa apa-apa. Mulai kerasa mual jam 12 malam sampai diare empat kali. Sekarang juga masih sakit perut dan lemes," ujar dia.

Ghanim mengatakan, menu MBG kemarin tampak biasa saja. Tidak ada indikasi basi atau berbau. "Enggak ada mas, kaya normal biasa aja. Gak ada bau juga," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulon Progo, Arif Mustofa, mengatakan selain di SMP Muhammadiyah 2 Wates, laporan soal dugaan keracunan akibat MBG ini juga terjadi di SMPN 3 Wates. Laporan tersebut diterima pihaknya Kamis pagi.

"Hari ini kita mendapat laporan bahwa ada anak-anak yang bergejala diare dan muntah. Itu di SMP N 3 Wates di Sogan. Awalnya kita dapat laporan itu jam 07.30 WIB," ujarnya saat ditemui di sela pemeriksaan siswa di SMP Muhammadiyah 2 Wates.

"Begitu datang kemudian temen-temen Puskesmas juga sudah melakukan investigasi awal ke SMP 3 Wates. Cuman karena kondisi air mati dan toilet antre karena banyak yang diare sehingga dipulangkan. Sehingga kita di SMP 3 Wates tidak terlalu dapat banyak info yang cukup," sambungnya.

Arif mengatakan para siswa itu mengalami gejala mulai dari mual, muntah dan diare. Jumlah siswa yang menunjukkan gejala tersebut masih dalam penghitungan. Hingga siang ini, baru SMP Muhammadiyah 2 Wates dan SMP N 3 Wates yang melaporkan adanya kejadian ini.

"Kita belum ada informasi lanjutan dari jadwal MBG yang ada di Seworan, tadi juga ada 13 sekolah kalau tidak salah SD dan SMP area SPPG tersebut. Pastinya yang agak besar memang sini (SMP Muhammadiyah 2 Wates) dan Sogan (SMP N 3 Wates). Yang SD belum ada informasi yang kita terima," ujarnya.

Arif mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian investigasi untuk mengungkap penyebab siswa mengalami gejala serupa. Termasuk di antaranya pengambilan sampel dari SPPG penyedia MBG, bekas muntahan, hingga tinja. Sampel ini akan dicek oleh Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLLK).

"Ada sampel makanan, muntahan, dan tinja. Jumlahnya belum bisa dipastikan. Sekarang masih proses investigasi dan akan dicek ke BLLK," ucapnya.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan MBG bagi dua sekolah tersebut buka suara.

Perwakilan SPPG Dapur Sehati Wates, Riski Fadilah, mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya dugaan keracunan menu MBG yang disediakan SPPG ini. Namun, penyebab pasti siswa mengeluhkan sakit usai menyantap menu MBG masih harus menunggu hasil laboratorium.

"Sementara sampai saat ini masih proses pengambilan sampel. Jadi untuk hasilnya seperti apa, kita dari mitra itu belum tahu. Terkait masalah kronologinya, kita juga belum bisa menyampaikan karena dari hasil lab-nya sendiri kita masih harus menunggu 14 hari," ucapnya saat ditemui di SPPG Dapur Sehati Wates, jalan Jogja-Wates, wilayah Triharjo, Wates, Kulon Progo, Kamis (31/7) siang.

Disinggung soal menu apa yang disajikan dalam distribusi MBG kemarin, Riski menyebut, olahan daging ayam dan sejumlah sayuran. Selain itu juga ada mie sebagai pendampingnya.

"Kalau pastinya saya kurang hafal, tapi yang jelas menu kemarin ada bahan ayam, wortel, kwetiau juga," ujarnya.

Riski mengatakan menu tersebut sudah diolah sesuai prosedur operasi baku yang berlaku. Sehingga, dia memastikan, menu sudah layak untuk dikonsumsi.

"Mengenai SOP kita tetap menjalankan itu, karena dapur SPPG Wates ini salah satu dapur yang menjadi atensi karena di pinggir jalan, dekat bandara, jadi untuk terkait SOP kita tekankan kepada semua karyawan itu tidak toleransi terkait APD, terkait jam loading bahan baku, terkait masalah kelayakan dari bahan baku itu juga, terkait dengan manajemen waktu pengolahan, persiapan, itu semua dilaksanakan dengan baik," ucapnya.

"Semua yang dilakukan sama SDM dimonitor oleh PIC. Jadi setiap tim pengolahan, tim persiapan itu ada satu tim PIC, untuk monitoring kinerja anggotanya. Jadi semua terawasi dengan baik sesuai SOP yang ditentukan, termasuk memakai APD penutup rambut, kaos tangan, sama sandal lantai," imbuhnya.

Riski mengatakan selama ini SPPG Dapur Sehati Wates telah menyuplai 2.700 porsi menu MBG ke sekolah-sekolah di Kapanewon Wates. Mulai dari sekolah tingkat TK hingga Sekolah Menengah Atas.

"Kalau untuk total keseluruhan ada 2.700-an. Menyuplai mulai dari SD SMP TK PAUD sama SMA di wilayah Kecamatan Wates," terangnya.

Riski mengatakan pascakejadian ini SPPG Dapur Sehati Wates masih beroperasi seperti biasa. Distribusi menu MBG ke sejumlah sekolah di wilayah Kapanewon Wates juga tetap berjalan normal.

"Tetap distribusi, berjalan seperti biasa dengan pendampingan dan pengawasan dari Bhabinkamtibmas," ujarnya.




(rih/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads