17 Ciri-ciri Vertigo, Ini Cara Mengatasi dan Penyebabnya yang Perlu Dijauhi

17 Ciri-ciri Vertigo, Ini Cara Mengatasi dan Penyebabnya yang Perlu Dijauhi

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 28 Jul 2025 16:37 WIB
Shot of stressed business woman working from home on laptop looking worried, tired and overwhelmed.
Ilustrasi ciri-ciri vertigo. (Foto: Getty Images/iStockphoto/nensuria)
Jogja -

Pernahkah kamu merasakan sensasi kepala pusing hingga berputar, detikers? Ini termasuk salah satu dari ciri-ciri vertigo. Namun, itu bukan satu-satunya karena masih terdapat sejumlah gejala lain yang dialami oleh penderita penyakit tersebut.

Vertigo adalah sensasi seperti tubuh atau ruangan di sekitar terasa berputar, padahal sebenarnya tidak bergerak. Kondisi ini terjadi karena otak menerima sinyal yang keliru dari indera keseimbangan tubuh. Vertigo bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi yang mendasarinya.

Lalu, apa saja ciri-ciri atau gejala yang bisa kita rasakan ketika mengalami vertigo? Mari simak informasi yang dihimpun dari laman Healthline, Cleveland Clinic, WebMD, serta United Kingdom National Health Service berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Vertigo

Serangan vertigo bisa datang tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda. Ada yang hanya beberapa detik, tapi ada juga yang bertahan selama berjam-jam. Pada kasus yang lebih parah, gejalanya bisa dirasakan selama beberapa hari bahkan berbulan-bulan.

Biasanya, vertigo dipicu oleh perubahan posisi kepala. Banyak orang menggambarkan pengalaman vertigo dengan munculnya sensasi seperti berikut ini:

ADVERTISEMENT
  • Berputar
  • Miring
  • Bergoyang
  • Tidak seimbang
  • Ditarik ke satu arah

Selain sensasi berputar, ciri-ciri vertigo juga sering disertai dengan gejala lain yang bisa mengganggu kenyamanan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Gerakan mata yang tidak normal atau menyentak (nystagmus)
  • Sakit kepala
  • Keringat dingin
  • Telinga berdenging atau kehilangan pendengaran
  • Rasa penuh di dalam telinga
  • Penglihatan ganda
  • Kesulitan menelan
  • Bicara tidak jelas
  • Lemah pada lengan atau kaki
  • Sulit menggerakkan wajah

Gejala-gejala tersebut bisa datang sekali atau berulang kali dalam bentuk serangan. Meski serangan bisa berhenti, perasaan tidak seimbang sering kali masih tersisa setelahnya.

Penyebab Vertigo yang Perlu Dijauhi Agar Tidak Kambuh

Untuk mencegah kambuhnya vertigo, penting memahami apa saja penyebabnya. Beberapa di antaranya berasal dari masalah pada telinga bagian dalam, sementara yang lain berkaitan dengan kondisi kesehatan lain yang memengaruhi keseimbangan tubuh. Berikut ini adalah beberapa penyebab vertigo yang perlu dihindari agar tidak kambuh kembali:

1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

BPPV merupakan salah satu penyebab vertigo yang paling umum. Kondisi ini terjadi saat partikel kalsium kecil di telinga bagian dalam berpindah dari tempat seharusnya dan mengganggu sistem keseimbangan. Ketika kepala bergerak dengan posisi tertentu, sinyal yang dikirim ke otak menjadi kacau dan menimbulkan sensasi berputar.

BPPV bisa muncul tanpa alasan yang jelas, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun tidak berbahaya, gejalanya bisa cukup mengganggu. Menghindari gerakan kepala yang tiba-tiba dapat membantu mengurangi serangan BPPV.

2. Penyakit Meniere

Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan cairan di telinga bagian dalam yang memengaruhi tekanan dan fungsi keseimbangan. Gejalanya tidak hanya vertigo, tapi juga bisa disertai dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.

Meski tergolong jarang, meniere dapat menyebabkan serangan vertigo yang cukup berat. Mengurangi konsumsi garam dan menjaga tekanan darah bisa membantu menurunkan frekuensi kekambuhan.

3. Vestibular Neuritis

Vestibular neuritis adalah peradangan pada saraf vestibular yang menghubungkan telinga dengan otak. Biasanya terjadi karena infeksi virus, seperti flu atau campak, yang menyebabkan gangguan sinyal keseimbangan.

Saat saraf ini meradang, tubuh kesulitan mengatur posisi dan gerakan yang memicu vertigo mendadak. Istirahat cukup dan pengobatan infeksi bisa membantu meredakan peradangan dan menghindari kambuhnya gejala.

4. Labirinitis

Sama seperti vestibular neuritis, labirinitis juga melibatkan infeksi, tetapi dampaknya memengaruhi seluruh bagian dalam telinga. Akibatnya, penderita bisa mengalami vertigo hebat, gangguan pendengaran, dan telinga berdenging.

Infeksi ini bisa dipicu oleh virus maupun bakteri. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh dan mengobati infeksi sejak awal dapat membantu mencegah timbulnya labirinitis yang bisa memicu vertigo.

5. Migrain Vestibular

Migrain tidak hanya menyebabkan sakit kepala, tetapi juga bisa memicu vertigo, yang disebut migrain vestibular. Sensasi berputar bisa muncul sebelum, saat, atau setelah migrain terjadi.

Pemicu migrain vestibular bisa bermacam-macam, seperti stres, makanan tertentu, atau kurang tidur. Menghindari pemicu ini menjadi langkah penting agar vertigo akibat migrain tidak muncul kembali.

6. Cedera Kepala atau Leher

Benturan pada kepala atau leher bisa merusak struktur telinga dalam atau saraf yang mengatur keseimbangan. Hal ini dapat menimbulkan vertigo, terutama jika cedera tidak ditangani dengan benar.

Pemulihan cedera kepala atau leher sebaiknya dilakukan dengan pengawasan medis. Selama masa penyembuhan, sebaiknya hindari aktivitas berat atau gerakan tiba-tiba.

7. Tumor Jinak di Telinga (Neuroma Akustik)

Tumor nonkanker seperti neuroma akustik tumbuh di saraf pendengaran dan keseimbangan. Walau pertumbuhannya lambat, tumor ini bisa menekan saraf dan menimbulkan vertigo, telinga berdenging, hingga gangguan pendengaran.

Deteksi dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sebelum tumor memperburuk kondisi. Pemeriksaan telinga secara berkala bisa membantu menghindari komplikasi serius.

8. Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah yang terlalu rendah dapat mengurangi aliran darah ke otak, menyebabkan pusing dan sensasi seperti berputar. Gejala vertigo biasanya muncul saat berdiri terlalu cepat atau setelah lama duduk.

Untuk mencegah kondisi ini, penting menjaga hidrasi dan pola makan sehat. Hindari perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba agar gejala vertigo tidak muncul mendadak.

9. Dehidrasi

Kurangnya cairan dalam tubuh bisa mengganggu aliran darah dan memengaruhi keseimbangan. Dehidrasi ringan pun bisa memicu rasa pusing hingga vertigo. Untuk menghindari vertigo karena dehidrasi, pastikan minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik.

10. Efek Samping Obat Tertentu

Beberapa jenis obat, termasuk antibiotik, obat jantung, dan antiinflamasi, diketahui bisa merusak telinga bagian dalam. Kerusakan ini dapat memicu vertigo sebagai efek samping. Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami vertigo, konsultasi ke dokter diperlukan. Penggantian atau penyesuaian dosis bisa membantu menghindari kekambuhan.

11. Masalah pada Otak

Beberapa kondisi neurologis seperti stroke atau tumor otak juga dapat menjadi penyebab vertigo. Gangguan ini mengganggu jalur sinyal keseimbangan yang berasal dari telinga ke otak.

Oleh sebab itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika vertigo disertai dengan gejala serius seperti kelemahan, penglihatan ganda, atau sulit berbicara. Pasalnya, penanganan dini bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.

12. Diabetes

Kadar gula darah yang tidak stabil dapat merusak saraf, termasuk yang berperan dalam menjaga keseimbangan. Hal ini bisa menyebabkan vertigo sebagai salah satu gejala tambahan.

Jadi, menjaga kadar gula tetap stabil melalui pola makan dan pengobatan teratur sangat penting. Gaya hidup sehat juga membantu mengurangi risiko komplikasi vertigo akibat diabetes.

13. Stres dan Kecemasan

Tekanan emosional yang tinggi bisa memicu gejala vertigo. Saat stres, sistem saraf menjadi lebih sensitif dan bisa menimbulkan sensasi berputar atau pusing.

Mengelola stres dengan baik melalui relaksasi, olahraga ringan, dan tidur cukup bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh. Hindari beban pikiran berlebihan agar vertigo tidak mudah kambuh.

Cara Mengatasi Vertigo

Vertigo tidak selalu memerlukan pengobatan medis. Meski begitu, kita bisa melakukan beberapa cara untuk meredakan gejalanya. Sebagian cara tersebut juga bisa dilakukan sendiri di rumah, sedangkan sebagian lainnya dapat dibantu oleh dokter atau tenaga kesehatan.

1. Terapi Rehabilitasi Vestibular

Terapi ini membantu melatih sistem keseimbangan tubuh agar lebih stabil. Latihan fisik dilakukan untuk menyesuaikan gerakan kepala dan tubuh sehingga otak bisa beradaptasi lebih baik.

2. Manuver Epley

Manuver ini bertujuan memindahkan partikel kalsium di telinga ke tempat yang seharusnya. Gerakan kepala dilakukan secara bertahap untuk mengurangi sensasi berputar akibat Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).

3. Obat Anti Mabuk dan Antihistamin

Obat seperti meclizine atau dimenhydrinate bisa meredakan mual dan pusing. Antihistamin juga digunakan untuk mengurangi gangguan keseimbangan yang timbul.

4. Latihan Brandt-Daroff

Latihan ini membantu otak beradaptasi dengan perubahan posisi tubuh. Dilakukan dengan berpindah dari posisi duduk ke miring berulang kali secara teratur.

5. Manuver Half Somersault

Teknik ini menjadi alternatif dari Epley dan cenderung menimbulkan pusing yang lebih ringan. Gerakannya menyerupai gerakan salto yang dilakukan perlahan.

6. Manuver Semont-Toupet

Manuver ini melibatkan perpindahan tubuh secara cepat dari satu sisi ke sisi lain. Gerakannya lebih singkat dan tidak memerlukan banyak fleksibilitas leher.

7. Obat Anti-Inflamasi atau Antibiotik

Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, obat seperti steroid atau antibiotik dapat membantu meredakannya. Pengobatan dilakukan sesuai penyebabnya.

8. Minum Air Putih yang Cukup

Cairan yang cukup penting agar tubuh tetap terhidrasi dan sistem keseimbangan bekerja optimal. Dehidrasi bisa memperburuk gejala vertigo.

9. Batasi Kafein, Alkohol, dan Garam

Konsumsi berlebihan dari ketiga zat ini dapat memicu vertigo. Menjaga pola makan sehat membantu menjaga tekanan cairan dalam telinga tetap stabil.

10. Istirahat di Ruangan Gelap dan Tenang

Saat gejala muncul, berbaring di tempat gelap dan sunyi dapat membantu menenangkan sistem saraf. Ini bisa mempercepat meredanya sensasi berputar.

11. Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi

Menggunakan dua bantal saat tidur dapat mencegah perpindahan partikel di telinga. Posisi ini juga mengurangi tekanan di area kepala.

12. Lakukan Gerakan Secara Perlahan

Hindari bangkit atau menoleh secara tiba-tiba karena bisa memicu vertigo. Bergerak perlahan membantu tubuh menyesuaikan posisi secara stabil.

13. Konsumsi Vitamin D

Kekurangan vitamin D bisa memperburuk vertigo, terutama pada BPPV. Asupan vitamin yang cukup membantu mengurangi kekambuhan.

14. Latihan Yoga Sederhana

Yoga dapat meningkatkan keseimbangan dan mengurangi stres. Gerakan seperti child's pose dilakukan dengan perlahan untuk merilekskan tubuh.

15. Kelola Stres dengan Baik

Stres berlebihan dapat memicu vertigo. Teknik relaksasi seperti meditasi dan napas dalam bisa membantu menenangkan pikiran dan tubuh.

Sampai di akhir pembahasan ini, apakah kamu sudah memahami ciri-ciri vertigo termasuk penyebab dan cara mengatasinya, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(anm/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads