Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 20 Juli 2025 merupakan hari Minggu biasa; dengan orang kudus Elia, Nabi. Santa Margaretha dari Antiokia, Perawan dan Martir. Santo Vinsent Kaun, Martir; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang Maria dan Marta, mari simak renungan Katolik hari Minggu, 20 Juli 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Habel Melki Makarius CM. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Minggu, 20 Juli 2025
Bacaan Hari Ini
Kej. 18:1-10a;
- Kej 18:1 Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
- Kej 18:2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
- Kej 18:3 serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
- Kej 18:4 Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
- Kej 18:5 biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
- Kej 18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
- Kej 18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
- Kej 18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
- Kej 18:9 Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
- Kej 18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5;
- Mzm 15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
- Mzm 15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
- Mzm 15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
- Mzm 15:4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
- Mzm 15:5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Kol. 1:24-28;
- Kol 1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
- Kol 1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
- Kol 1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
- Kol 1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
- Kol 1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Luk. 10:38-42
- Luk 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
- Luk 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
- Luk 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
- Luk 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
- Luk 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
BcO 2 Sam. 15:7-14.24-30; 16:5-13
- 2Sam 15:7 Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: "Izinkanlah aku pergi, supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang telah kuikrarkan kepada Tuhan.
- 2Sam 15:8 Sebab hambamu ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika Tuhan sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada Tuhan."
- 2Sam 15:9 Lalu berkatalah raja kepadanya: "Pergilah dengan selamat." Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron.
- 2Sam 15:10 Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!"
- 2Sam 15:11 Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apapun tentang perkara itu.
- 2Sam 15:12 Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.
- 2Sam 15:13 Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom."
- 2Sam 15:14 Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang!"
- 2Sam 15:24 Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu juga Abyatar ikut datang sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang.
- 2Sam 15:25 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
- 2Sam 15:26 Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
- 2Sam 15:27 Lagi berkatalah raja kepada Zadok, imam itu: "Jadi, engkau dan Abyatar, pulanglah ke kota dengan selamat beserta anakmu masing-masing, yakni Ahimaas anakmu dan Yonatan, anak Abyatar.
- 2Sam 15:28 Ketahuilah, aku akan menanti di dekat tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, sampai ada kabar dari kamu untuk memberitahu aku."
- 2Sam 15:29 Lalu Zadok dan Abyatar membawa tabut Allah itu kembali ke Yerusalem dan tinggallah mereka di sana.
- 2Sam 15:30 Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis.
- 2Sam 16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
- 2Sam 16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
- 2Sam 16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
- 2Sam 16:8 Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, Tuhan telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."
- 2Sam 16:9 Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya."
- 2Sam 16:10 Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?"
- 2Sam 16:11 Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhan yang telah berfirman kepadanya demikian.
- 2Sam 16:12 Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan Tuhan membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."
- 2Sam 16:13 Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.
Renungan Hari Ini
Yesus memasuki sebuah desa, di mana seorang perempuan bernama Marta menyambut-Nya. Perempuan ini memiliki saudari bernama Maria. Ketika kisah ini berlanjut, kita menemukan bahwa Marta menjalankan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah dengan baik: Ia sangat sibuk menyiapkan makanan.
Namun, Maria melakukan bentuk keramahan yang berbeda. Sementara Marta menyiapkan makanan bagi Yesus untuk memenuhi rasa lapar-Nya secara fisik, Maria ingin diberi makan oleh Tuhan untuk memenuhi rasa lapar rohaninya. Karena itu, perempuan ini duduk di samping kaki Yesus sambil mendengarkan Dia.
Melihat itu, Marta merasa frustrasi, lalu berkata kepada Yesus, "Suruhlah dia membantu aku." Dengan sangat lembut, Yesus memberi tanggapan dan mengoreksi, "Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya." Apakah bagian yang terbaik itu? Tidak lain adalah perhatian yang penuh terhadap Yesus.
Maria lapar akan pengajaran-Nya dan dapat sungguh mendapatkan hal itu. Namun, satu hal yang tidak boleh dilupakan: Maria bisa merasakan kebebasan untuk duduk di samping kaki Yesus berkat Marta yang rajin melakukan tugas-tugasnya sebagai tuan rumah.
Dengan cara yang sama, kita semua dalam keseharian hidup ini diberi kesempatan untuk mengurus tugas-tugas yang dibutuhkan dalam keluarga atau komunitas. Setiap orang memiliki tugasnya masing-masing, sehingga sungguh tidak tepat kalau kita menuntut agar orang lain melakukan tugas seperti yang kita lakukan.
Peran setiap orang berbeda, sehingga dengan caranya masing-masing, orang dapat berkontribusi bagi kehidupan bersama. Sebagai contoh, dalam mempersiapkan suatu pesta, ada yang sibuk membersihkan rumah, menata kursi, mempersiapkan makanan, tetapi ada pula yang duduk-duduk saja sambil memikirkan permainan-permainan seru agar pesta itu bisa berlangsung dengan meriah.
Maria dan Marta masing-masing memiliki panggilan unik pada saat Yesus mengunjungi rumah mereka. Yang satu dipanggil untuk diberi makanan rohani oleh Tuhan, yang satunya lagi dipanggil untuk memudahkan saudarinya menerima makanan rohani itu. Kedua panggilan ini sama-sama penting.
Oleh sebab itu, jika Tuhan memanggil kita untuk mengambil bagian seperti Marta, bersukacitalah dan bekerjalah dengan giat untuk melayani dengan berbagai cara. Di sisi lain, jika Tuhan memanggil kita untuk mengambil bagian seperti Maria, bersukacitalah juga dan duduklah dengan tekun untuk menyantap makanan kudus berupa firman yang disabdakan-Nya.
Doa Penutup
Tuhan Maha Murah, ampunilah hamba-hamba-Mu dan limpahkanlah karunia rahmat-Mu kepada kami. Semoga semangat kami Kauteguhkan dengan iman, harapan dan cinta kasih, supaya kami tetap berkanjang mematuhi kehendak-Mu.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari Minggu, 20 Juli 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/sto)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang