detikers mungkin pernah tiba-tiba merasa nyeri di bagian lutut. Nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa saat sebelum menghilang atau bertahan lebih lama. Sebenarnya, kenapa lutut bisa terasa nyeri tiba-tiba?
Disadur dari Healthline, lutut tersusun dari sendi-sendi kompleks yang memiliki banyak bagian bergerak. Oleh karena itu, lutut rentan cedera. Rasa nyeri di lutut bisa saja terjadi meskipun bagian kaki tersebut tidak cedera.
Penyebab rasa nyeri di lutut sendiri bisa sangat bervariasi, mulai dari patah tulang, tendinitis, hingga asam urat. Masing-masing memerlukan penanganan yang tepat agar rasa sakit tidak berlangsung berlarut-larut atau terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah lutut detikers kebetulan tengah merasa nyeri secara tiba-tiba dan tidak jelas penyebabnya? Yuk, pelajari sejumlah kemungkinan penyebab nyeri lutut plus cara mengatasinya. Baca sampai tuntas, ya, Dab!
Penyebab Nyeri di Lutut dan Cara Mengatasinya
Diringkas dari Healthline, Orthopaedic & Spine Center of the Rockies, Scripps Health, dan Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab nyeri di lutut serta cara mengatasinya:
1. Patah Tulang (Fracture)
Patah tulang di bagian lutut bisa jadi diakibatkan oleh cedera traumatis atau sekadar jatuh biasa. Jenis patah tulang di area lutut dapat berupa tibial plateau (berkaitan dengan tulang kering dan lutut) dan femur distal (paha bagian bawah dan tempurung lutut).
Apabila detikers mengalami nyeri lutut akibat patah tulang, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Bisa jadi, kaki diberi gips selama lutut menjalani proses penyembuhan. Bila parah, operasi dan terapi fisik mungkin diperlukan.
2. Bursitis
Merasa tidak pernah jatuh atau punya trauma khusus di lutut, tapi terasa nyeri? Bisa jadi, rasa nyeri tersebut diakibatkan bursitis. Sederhananya, bursitis terjadi ketika kantong-kantong kecil di sekitar tulang-tulang sendi lutut terinfeksi atau teriritasi.
Kantong-kantong cairan kecil yang bertujuan memberi perlindungan tulang tersebut dapat meradang akibat infeksi atau iritasi. Akibatnya, nyeri di lutut disertai kemungkinan warna kemerahan di sekitar sendi dan demam timbul.
Penanganan bursitis, sama seperti tendinitis, pertama-tama adalah dengan mengistirahatkan lutut. Bila sampai memar, kamu bisa menggunakan es untuk mengontrol. Guna mempercepat penyembuhan, tinggikan lutut dan hindari menyentuhnya.
3. Osteoarthritis
Nyeri lutut yang terasa tumpul besar kemungkinan disebabkan osteoarthritis. Faktor risiko osteoarthritis bisa meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, tidak menutup kemungkinan anak muda juga terkena.
Osteoarthritis (OA) adalah kondisi yang kronis. Meski tidak bisa disembuhkan, OA bisa dikelola gejalanya agar tidak terlalu menyiksa. Penggunaan alat bantu seperti penyangga lutut dan terapi fisik dapat dilakukan.
Di samping itu, mengubah pola makan, menurunkan berat badan, dan menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu mengelola rasa nyeri di lutut akibat OA. Sebelum melakukan penanganan, detikers disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
4. Tendinitis
Penyebab nyeri lutut selanjutnya yang memungkinkan adalah tendinitis. Singkatnya, tendinitis adalah kondisi ketika tendon yang menghubungkan sendi dengan tulang meradang dan bengkak. Gejala tendinitis yang paling umum adalah rasa sesak, bengkak, dan nyeri tumpul.
Menurut keterangan dari laman Health Direct, tendinitis biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Meski begitu, tetap ada kemungkinan tendinitis berlangsung lebih lama. Guna mereduksi rasa nyeri yang timbul, kompres dengan es dan minum obat pereda.
Apabila rasa nyeri tidak kunjung membaik, detikers disarankan mengikuti perawatan seperti terapi gelombang kejut dan suntikan kortikosteroid. Tujuannya tak lain tak bukan adalah mengurangi peradangan. Ada kalanya, tendinitis perlu ditangani dengan pembedahan.
5. Gout
Asam urat cenderung menumpuk di kaki, tetapi bisa juga memengaruhi lutut. Kondisi penumpukan asam urat ini umum terjadi, utamanya pada lelaki berusia paruh baya dan wanita pascamenopause.
Gout dapat mengakibatkan rasa nyeri yang kuat dan pembengkakan. Sama seperti bursitis dan tendenitis, gout dapat diringankan dengan mengompres es lutut agar bengkak tak semakin parah. Di samping itu, perubahan pola makan perlu diterapkan.
Pasalnya, beberapa makanan diketahui memiliki banyak kandungan purin. Ketika diolah tubuh, purin akan menghasilkan asam urat. Apabila jumlahnya berlebih, tubuh tidak akan mampu membuang asam urat sehingga menumpuk di persendian.
6. Dislokasi Kneecap
Akibat berbagai macam faktor, tempurung lutut alias kneecap dapat bergeser dari tempatnya. Kondisi kesehatan satu ini mengakibatkan nyeri hebat. Umumnya, dokter akan melakukan identifikasi fraktur dengan sinar-X sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.
Kemudian, lutut pasien diberi belat agar jaringan lunak di sekitar bagian tersebut dapat segera pulih. Kadang-kadang, pasien perlu ditangani dengan pembedahan guna mencegah dislokasi kneecap yang lebih buruk.
7. Gangguan Jaringan Degeneratif
Kondisi ini adalah masalah umum yang menyebabkan banyak orang berkonsultasi ke dokter. Sering kali, degenerative tissue disorders terjadi akibat penuaan. Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk kondisi ini.
Namun, penderita bisa meminimalisir gejala nyeri yang muncul dengan obat pereda nyeri sekaligus latihan ringan. Apabila kerusakan yang timbul parah, dokter mungkin akan melakukan prosedur penggantian sendi.
8. Cedera Ligamen
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mengartikan ligamen sebagai jaringan ikat kuat yang mengikat tulang pada persendian. Di area lutut, ligamen yang paling sering cedera adalah Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan Medial Collateral Ligament (MCL).
Ketika ACL atau ligamen sekitar lutut lain robek, detikers akan mendengar bunyi seperti letupan, disusul pembengkakan. Selanjutnya, nyeri lutut parah akan datang menyerang. Penanganan ligamen robek meliputi terapi fisik, penggunaan obat antiinflamasi, dan operasi. Bila dioperasi, lutut butuh pemulihan dalam waktu cukup lama, bisa mencapai 6 bulan.
Nah, itulah 8 penyebab lutut terasa nyeri dan cara mengatasinya. Sebelum melakukan penanganan secara mandiri, detikers harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli terlebih dahulu. Semoga bermanfaat!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu