Heboh Bayi 'Membatu' di Perut Wanita 73 Tahun, Ketahuan gegara Nyeri

Kesehatan

Heboh Bayi 'Membatu' di Perut Wanita 73 Tahun, Ketahuan gegara Nyeri

Khadijah Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 26 Jun 2025 14:33 WIB
Kasus langka litopedion
Foto: Tangkapan layar kasus langka litopedion
Jogja -

Tangkapan layar CT Scan yang memperlihatkan bayi yang sudah 'membatu' di dalam perut wanita 73 tahun menuai sorotan di media sosial. Bayi itu disebut ada di dalam perut wanita itu puluhan tahun.

Dilansir detikHealth, Kamis (26/6/2025), kondisi wanita itu disebut litopedion. Peristiwa itu ternyata terjadi pada 2016. Laman Al Arabiya itu melaporkan kasus litopedion itu ditemukan di fasilitas kesehatan Kota Skikda, Aljazair timur.

Wanita 73 tahun dilaporkan datang dengan keluhan nyeri perut. Belakangan diketahui ada bayi yang membatu di dalam perut wanita itu selama 35 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan lansia itu menjalani kehidupan yang normal hingga mengeluh nyeri yang tidak baisa di tubuhnya. Dia pun dibawa ke rumah sakit tempatnya didiagnosis.

Para dokter pun menemukan hal tak terduga dari hasil pemeriksaan tersebut. Dari hasil pemindaian X-ray menunjukkan adanya benda asing di perut wanita tua itu bukan di dalam rahimnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui wanita itu mengandung janin yang sudah membatu selama 35 tahun, dengan berat lebih dari 2 kilogram, dan berusia 7 bulan. Meski begitu, dia menikmati kualitas hidup yang baik dan tidak terpengaruh atau dirugikan oleh janin yang telah mengeras sejak dikandung pada 1981 silam.

Litopedion merupakan salah satu komplikasi langka dari kehamilan ektopik, yang bermanifestasi sebagai massa yang mengalami pengapuran di bagian rongga perut atau panggul.

Kasus yang sama juga ditemukan pada seorang wanita berusia 90 tahun di Chili. Wanita bernama Estela Melendez (91) mengatakan dia memiliki benjolan di perutnya selama bertahun-tahun, tapi tidak tahu jika dia sedang mengandung.

Dokter mengatakan benjolan itu telah berada di rahimnya selama lebih dari enam dekade. Janin tersebut mengalami pengapuran dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi wanita tersebut.




(ams/rih)

Hide Ads