Renungan Harian Katolik Minggu, 22 Juni 2025 dan Bacaannya: Mukjizat Yesus

Renungan Harian Katolik Minggu, 22 Juni 2025 dan Bacaannya: Mukjizat Yesus

Santo - detikJogja
Minggu, 22 Jun 2025 04:06 WIB
Ilustrasi patung Yesus
Patung Yesus. (Foto: Unsplash/Raghavendra V. Konkathi)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 22 Juni 2025 merupakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus; dengan orang kudus Santo Paulinus dari Nola, Uskup dan Pengaku Iman. Santo Thomas Moore, Martir. Santo Yohanes Fischer, Uskup dan Martir. Beata Yulia Billiart, Biarawati. Santo Albanus, Martir; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang mukjizat Yesus, mari simak renungan Katolik hari Minggu, 22 Juni 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Ia Indra Pamungkas Pr. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini, 22 Juni 2025

Bacaan Hari Ini

Kej. 14:18-20;

  • Kej 14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
  • Kej 14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
  • Kej 14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Mzm. 110:1,2,3,4;

  • Mzm 110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
  • Mzm 110:2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan Tuhan dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!
  • Mzm 110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
  • Mzm 110:4 Tuhan telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

1Kor. 11:23-26;

  • 1Kor 11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
  • 1Kor 11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
  • 1Kor 11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
  • 1Kor 11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Luk. 9:11b-17

  • Luk 9:11 Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
  • Luk 9:12 Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi."
  • Luk 9:13 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini."
  • Luk 9:14 Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok."
  • Luk 9:15 Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk.
  • Luk 9:16 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.
  • Luk 9:17 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.

BcO Rm. 5:1-21 (atau Kel. 24:1-11)

  • Rm 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
  • Rm 5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
  • Rm 5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
  • Rm 5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
  • Rm 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
  • Rm 5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
  • Rm 5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar?tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati?.
  • Rm 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
  • Rm 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
  • Rm 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
  • Rm 5:11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
  • Rm 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
  • Rm 5:13 Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
  • Rm 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
  • Rm 5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
  • Rm 5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
  • Rm 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
  • Rm 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
  • Rm 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
  • Rm 5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
  • Rm 5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Renungan Hari Ini

Mukjizat penggandaan roti merupakan bentuk karya kasih ilahi kepada setiap pribadi tanpa terkecuali. Mukjizat ini diawali dengan perintah Yesus kepada para rasul, "Kamu harus memberi mereka makan!" Makna perintah itu adalah kepedulian terhadap sesama, juga menjadi wujud nyata cinta kasih.

Para rasul diajak Yesus untuk mewujudkan ajaran-Nya, meski mereka sedang tidak memiliki apa-apa. Yesus mengajarkan bahwa memberi dan berbagi itu bukan soal materinya, melainkan soal hati dan niat yang tulus.

ADVERTISEMENT

Karena itu, ketika para rasul mengatakan bahwa mereka hanya memiliki lima roti dan dua ikan, Yesus menerima milik mereka tersebut. Dia mengucap berkat, sehingga makanan yang tadinya sedikit itu menjadi banyak, dibagi-bagikan, dan cukup untuk disantap oleh lima ribu orang lebih.

Selain mengajarkan untuk berbagi, Yesus juga mengajak para rasul untuk menyerahkan diri kepada Allah. Jika ada penyerahan diri, Allah akan mencukupkan dan menyempurnakan segala persembahan manusiawi agar menjadi berkat bagi semakin banyak orang.

Mukjizat penggandaan roti merupakan pengajaran konkret Yesus kepada para rasul dan kita semua agar memiliki hati yang rela dan budi yang peka akan kebutuhan sesama. Panggilan setiap murid Yesus adalah untuk mengasihi dalam berbagai cara dan dengan apa pun yang kita miliki.

Allah memercayakan pengutusan itu kepada kita agar dunia semakin mengalami wujud nyata kasih ilahi. Ketika niat, hati, dan segala yang kita miliki sudah diprioritaskan untuk berbagi, Yesus menuntut kita untuk mempersembahkan semuanya itu kepada Allah, secara khusus melalui Sakramen Ekaristi.

Sakramen ini bisa kita alami secara rutin. Sebagaimana tampak dalam Injil hari ini, Yesus mempersembahkan roti dan ikan milik para rasul melalui tindakan sakramental. Ia menengadah ke langit, mengucap syukur, memecah-mecahkan, lalu membagikannya.

Inilah makna Ekaristi, yaitu bahwa kita yang mempersembahkan diri kepada Allah akhirnya akan diberkati untuk dibagi. Artinya, kita harus siap menjalani pengutusan dalam cinta kasih bagi sesama.

Semangat Ekaristi harus kita bawa pulang untuk diwujudnyatakan dalam amal kasih. Oleh sebab itu, semoga kita tidak pernah melupakan Ekaristi yang adalah sumber kekuatan hidup dan persekutuan kita dengan Kristus.

Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Semoga kita semakin menghayati Ekaristi dalam hidup sehari-hari.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, dalam sakramen ekaristi yang luhur ini Kauwariskan kepada kami peringatakan akan wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga kami menghormati misteri kudus tubuh dan darah-Mu sepantasnya, sehingga kami selalu dapat menikmati hasil penebusan-Mu.

Sebab Engkaulah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Minggu, 22 Juni 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads