Sejumlah warga Dusun Jimatan, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, mendatangi Kantor Balai Kalurahan Jatirejo pagi ini. Mereka menuntut Dukuh Jimatan berinisial DA (50) mundur dari jabatannya karena diduga tersangkut kasus perselingkuhan.
Pantauan detikJogja di lokasi, nampak sejumlah orang yang mayoritas kaum pria telah mendatangi Kantor Balai Kalurahan Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, pada sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan massa disambut oleh jajaran Pemerintah Kalurahan Jatirejo. Satuan Polisi Pamong Praja hingga kepolisian juga hadir untuk mengamankan aksi itu.
Dalam proses audiensi, sejumlah warga menyampaikan keluhan terkait dengan ulah DA yang ditengarai telah berselingkuh dengan seorang wanita. Oleh sebab itu warga meminta Lurah Jatirejo untuk mengambil tindakan tegas. Aksi warga ini membuahkan hasil, di mana DA yang turut hadir dalam audiensi menyatakan siap melepas jabatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kemarin memang ada masalah yang saru lah, jadi punya selingkuhan, dan itu jadi permasalahan di warga. Yang jelas warga sudah mosi tidak percaya kepada Pak Dukuh dan itu mengadu ke kalurahan, hasilnya tadi pak Dukuh mengakui terus bersedia mengundurkan diri," ucap tokoh masyarakat Jimatan, Aris Cahyono saat ditemui di lokasi siang ini.
Aris mengatakan, dugaan selingkuh ini muncul dari pengakuan seorang wanita yang diduga merupakan selingkuhan DA. Kepada sejumlah warga Jimatan, wanita tersebut mengaku sudah menjalin hubungan dengan DA hingga punya anak.
"Itu cuma pengakuan dari pihak wanitanya. Tapi untuk bukti-bukti kami belum ada, tapi mungkin ada pengakuan dari pihak wanita. Selain pengakuan juga ada surat pernyataan dari pak dukuh yang menyatakan si wanita itu punya anak dan itu adalah anaknya Pak Dukuh," terangnya.
Selain karena masalah perselingkuhan, DA juga dinilai punya kinerja yang kurang bagus sebagai pemimpin dusun. Menurut Aris, DA sudah pernah dipanggil oleh Lurah Jatirejo dan mendapat teguran karena urusan kinerja itu.
"Kalau dibandingkan dengan dukuh-dukuh yang lain di Jatirejo, memang kerjanya buruk sendiri. Pak lurah tadi juga mengakui dan dulu sudah diberi teguran," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Jatirejo, Novie Bayu Widyasmara, mengatakan Dukuh DA sudah bersedia mundur dari jabatannya. Menurutnya keputusan itu diambil DA demi menghindari konflik di lingkungan masyarakat Jimatan.
"Warga memang beberapa waktu terakhir sudah merasa tidak nyaman, dengan posisi dukuh setempat. Tetapi apa yang disampaikan warga nyuwun sewu tidak bisa membuktikan, tetapi dengan sifat legawane pak dukuh saya, ketimbang ini menjadi gelombang di masyarakat, pak dukuh saya sanggup mengundurkan diri demi warga Jimatan," ujarnya.
Meski begitu, Novie menyatakan bakal tetap berkoordinasi kembali dengan DA terkait keputusan tersebut. Pihaknya ingin memastikan bahwa DA sudah membuat keputusan yang bulat bukan karena desakan apalagi perintah dari kalurahan.
"Jangka waktu kami tidak bisa membuat deadline, itu nanti kita juga tidak serta merta, kita tetap akan mendudukkan kembali pak dukuh, itu tetap saya ajak ngobrol. Jangan sampai ini mengundurkan diri karena terpaksa. Bukan karena tuntutan warga, apalagi tuntutan Pak Lurah. Pak Lurah tidak mungkin akan menghentikan dukuh, ketika memang tidak ada bukti secara administrasi," ucapnya.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu