Kisah Damian Balita Jogja Dibaptis di Basilika Santo Petrus Vatikan

Kisah Damian Balita Jogja Dibaptis di Basilika Santo Petrus Vatikan

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Jumat, 30 Mei 2025 18:59 WIB
Momen Damian Orlin Baskara menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025).
Momen Damian Orlin Baskara menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025). Foto: dok, pribadi/Daniel Oscar Baskoro
Sleman -

Balita asal Jogja bernama Damian Orlin Baskara (1,5) menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Bagaimana kisahnya?

Prosesi baptis itu berlangsung di era kepemimpinan Sri Paus Leo XIV, yang belum lama ini dilantik sebagai pemimpin umat Katolik sedunia. Sakramen baptis itu dipimpin pastor Paroki Basilika Santo Petrus, Padre Benoit Alloggia, O.S.B pada Senin, 26 Mei 2025 lalu.

Damian merupakan putra dari pasangan Daniel Oscar Baskoro dan Erlinda Aji Ayuningrum. Prosesi pembaptisan Damian dihadiri Definitor General atau Sekretaris Jenderal Ordo Karmel di Roma, Pater Christianus Surinono, OCD, yang juga menjadi wali baptis Damian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oscar bersyukur putranya bisa terpilih menjadi salah satu anak yang bisa dibaptis di Basilika Santo Petrus, yang dikenal sebagai salah satu tempat paling bersejarah dan spiritual bagi umat Katolik. Tempat ini sekaligus menjadi simbol perdamaian, peradaban dunia, dan tempat berkumpulnya para pemimpin dunia lintas kepercayaan.

"Kami dapat berkat putra kami dibaptis di Vatikan. Prosesnya juga cukup kaget, karena kami nggak ekspektasi putra kami bisa dibaptis di Vatikan," tutur Oscar saat dihubungi detikJogja, Jumat (30//5/2025).

ADVERTISEMENT
Momen Damian Orlin Baskara menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025).Momen Damian Orlin Baskara menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025). Foto: dok, pribadi/Daniel Oscar Baskoro

Pria asal Sleman itu juga menceritakan proses mendaftarkan putranya untuk dibaptis di Vatikan yang tergolong singkat. Hal ini cukup langka, karena jarang orang bisa mendapatkan kesempatan tersebut dalam waktu singkat.

"Prosesnya sebenarnya waktu itu memang saya diundang di Jerman, ada acara. Kemudian kami mencoba lah ada alamat email di Vatikan, kami mencoba mengirimkan email ke alamat tersebut. Kami baca pun juga belum pernah ada ya seperti itu untuk pembaptisan. Apalagi di Indonesia pertama kalinya ya untuk bayi," ungkap umat Lingkungan Maria Karmel Paroki Pringwulung ini.

"Terus kami coba email dengan kerendahan hati mungkin nggak permohonan putra kami dibaptis di Vatikan. Kemudian nggak berbalas itu lama sekali hampir dua mingguan. Pas kami berangkat ke Jerman tiba-tiba dibalas emailnya. Terus kita kedandapan, wah dibalas emailnya dan kami kaget," ujarnya.

Dia pun mengaku terkejut saat mendapatkan email balasan dari Vatikan. Selanjutnya, proses mempersiapkan dokumen baptis seperti surat izin dari paroki, surat pendampingan baptis, surat pengantar dari paroki tempat wali baptis, surat permohonan tertulis, dan dokumen kependudukan anaknya pun dia kebut.

"Kami persiapkan dokumennya untuk diserahkan ke Vatikan. Kami kaget karena kami nggak merencanakan itu. Kami juga tidak berekspektasi, karena itu emailnya sederhana sekali nggak ada surat pengantar," jelas Oscar.

Sesampainya di Vatikan sehari sebelum prosesi, rasa haru Oscar dan istri memuncak. Damian dibaptis di tempat yang sakral untuk umat Katolik.

"Waktu di Vatikan kami sangat terharu ya, karena kami diminta datang itu H-1. Jadi kami dijadwalkan tanggal 26. Kami H-1 diminta untuk hadir dulu, mungkin untuk memastikan ya ini benar atau nggak. Mereka mempersiapkan dokumen-dokumennya, karena dokumennya juga banyak yang harus disiapkan dari mereka," tuturnya.

"Kami kasih ke suster dan susternya bilang ke kami, sangat jarang lho. Bahkan beberapa yang mengajukan setahun kami belum balas karena jadwal Vatikan sangat padat, dan harus memastikan jadwal Romo juga yang membaptis. Waktu itu kami juga kaget kok bisa membalas email kami. Susternya juga ikut senang ada orang Indonesia dibaptis di sini," lanjut Oscar.

Momen Damian Orlin Baskara menerima Sakramen Baptis di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025).Keluarga Damian berfoto bersama Padre Benoit Allogia dan Pater Christianus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (26/5/2025). Foto: dok, pribadi/Daniel Oscar Baskoro

Oscar bersyukur putranya Damian mendapat kesempatan yang cukup langka ini. Namun, baginya yang terpenting Damian bisa bergabung dalam keluarga komunitas Katolik. Oscar juga menitipkan doa kepada sang putra agar menjadi sosok yang bermanfaat bagi lingkungannya.

"Pesan juga bahwa untuk masyarakat luas bahwa yang utama itu bukan dibaptis di mananya. Tapi yang paling penting adalah bagaimana putra kami ini bergabung di keluarga komunitas Katolik. Dan saat dewasa bisa memberikan manfaat itu yang lebih penting," kata Oscar.

"Jadi supaya menginspirasi jangan sampai orang-orang wah baptis Vatikan jadi hal yang eksklusif, jangan sampai seperti itu. Kami memastikan betul jangan sampai orang berpikiran ini hal yang eksklusif, tapi yang penting bukan baptis di mananya, tapi jadi keluarga Katolik dan juga bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat itu yang lebih penting," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads