Tanggal 29 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Kenaikan Yesus Kristus

Tanggal 29 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Kenaikan Yesus Kristus

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 29 Mei 2025 08:46 WIB
Tanggal Merah Bulan Mei 2025 Kapan Saja? Ini Tanggal dan Daftar Long Weekend
Ilustrasi kalender. Foto: Nothing Ahead/Pexels
Jogja - Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 29 Mei 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Kenaikan Yesus Kristus. Selain itu, masyarakat di Tanah Air juga memperingati Hari Lanjut Usia Nasional pada tanggal tersebut. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 29 Mei 2025 adalah hari Kamis dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Kamis Legi, 2 Besar 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 2 Dzulhijjah 1446 H.

Lantas, tanggal 29 Mei 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!

Tanggal 29 Mei 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 29 Mei 2025 seperti Kenaikan Yesus Kristus hingga Hari Lanjut Usia Nasional. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Kenaikan Yesus Kristus

Perayaan Kenaikan Yesus Kristus merupakan momen penting bagi umat Kristiani yang tersebar di seluruh dunia. Pada tanggal ini, umat memperingati saat Yesus naik ke surga setelah empat puluh hari kebangkitan-Nya. Peristiwa ini diyakini sebagai bukti bahwa misi Yesus di bumi telah selesai dan Ia kembali ke sisi Allah Bapa di surga.

Tidak hanya dirayakan di gereja-gereja Katolik dan Anglikan, perayaan ini juga menjadi hari libur nasional di beberapa negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Austria. Di Indonesia, Kenaikan Yesus Kristus pun menjadi hari libur nasional, bahkan ditambah dengan cuti bersama.

Umat biasanya merayakannya dengan menghadiri misa khusus, berdoa, serta mengadakan kegiatan keagamaan lainnya. Nuansa syukur dan perenungan mendalam sangat terasa dalam peringatan ini.

Sebagian besar keyakinan tentang Kenaikan ini bersumber dari kisah Alkitab yang menyebutkan bahwa Yesus meninggalkan para murid-Nya di Bukit Zaitun sambil memberkati mereka. Sejak abad ke-4, hari ini telah diperingati secara terpisah dari Paskah dan Pentakosta sebagai bagian dari kalender liturgi gerejawi. Meskipun berlatar spiritual, pesan yang dibawa hari ini bersifat universal, yaitu harapan akan kehidupan yang lebih tinggi.

2. Hari Gunung Everest

Tidak semua peringatan lahir dari tradisi keagamaan. Contohnya adalah Hari Gunung Everest yang hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap pencapaian luar biasa dalam sejarah pendakian. Tanggal 29 Mei dipilih untuk mengenang suksesnya Edmund Hillary dan Tenzing Norgay mencapai puncak tertinggi dunia pada 1953.

Peringatan ini menjadi ajang refleksi tentang keberanian, ketekunan, dan semangat manusia menaklukkan alam. Pendaki dari seluruh dunia, baik pemula maupun profesional, menjadikan Hari Gunung Everest sebagai inspirasi. Bukan sekadar soal ketinggian, tapi juga tentang tekad untuk menembus batas dan bertahan dalam kondisi ekstrem.

Tak hanya itu, Hari Gunung Everest juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai keajaiban alam. Dengan semakin populernya pendakian, muncul pula perhatian terhadap isu pelestarian lingkungan. Melalui peringatan ini, masyarakat diingatkan bahwa menjaga gunung sama pentingnya dengan merayakan keberhasilannya.

3. Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia

Setiap tahunnya, pada tanggal 29 Mei, masyarakat di berbagai negara memperingati Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia. Perayaan ini diprakarsai oleh World Gastroenterology Organization sejak 2004 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit sistem pencernaan.

Fokus utama dari peringatan ini adalah edukasi publik tentang pentingnya menjaga kesehatan sistem cerna serta pencegahan penyakit serius seperti kanker usus besar. Di tahun 2025, tema yang diangkat adalah kanker kolorektal, salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat. Kegiatan seperti kampanye informasi, seminar, dan pemeriksaan kesehatan sering dilakukan dalam rangka memperingati hari ini.

Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia bukan hanya relevan bagi tenaga kesehatan, tetapi juga menyasar masyarakat umum. Melalui hari ini, diharapkan masyarakat semakin memahami dampak dari pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres terhadap sistem pencernaan. Dengan demikian, peringatan ini menjadi salah satu sarana penting dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan gaya hidup.

4. Hari Penjaga Perdamaian PBB

Ketika dunia menghadapi konflik, kehadiran penjaga perdamaian menjadi harapan bagi stabilitas. Hari Penjaga Perdamaian PBB dirayakan setiap 29 Mei sebagai penghormatan kepada para pria dan wanita yang mengabdi demi perdamaian dunia. PBB menetapkannya lewat resolusi resmi pada 2002 dan mulai diperingati pada 2003.

Para penjaga perdamaian tidak hanya berasal dari militer, tetapi juga dari kepolisian dan sipil dari berbagai negara anggota PBB. Mereka bekerja dalam misi-misi di berbagai zona konflik dengan risiko tinggi. Sejak 1948, ribuan jiwa telah berkorban demi misi kemanusiaan ini. Maka dari itu, peringatan ini penting untuk menghargai pengabdian mereka.

Di balik seragam biru, ada tekad dan semangat kemanusiaan. Melalui Hari Penjaga Perdamaian PBB, masyarakat diajak mengenal lebih dekat peran mereka serta mendukung misi perdamaian dunia. Peringatan ini juga menjadi panggung untuk memperkuat solidaritas antarbangsa dalam membangun dunia yang lebih aman.

5. Hari Lanjut Usia Nasional

Indonesia turut memperingati Hari Lanjut Usia Nasional setiap tanggal 29 Mei. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, peringatan ini menjadi pengingat pentingnya peran dan martabat lansia dalam kehidupan berbangsa. Di tengah meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka menjadi hal yang semakin mendesak.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengusung tema 'Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat' sebagai bentuk komitmen dalam merawat lansia dengan penuh kasih. Berbagai kegiatan seperti kampanye media sosial, webinar kesehatan, hingga gerakan menulis 'Surat Cinta Lansia' dilakukan untuk menyebarkan pesan kepedulian dan penghormatan. Momentum ini juga digunakan untuk mengajak masyarakat agar lebih aktif menjaga kesehatan lansia melalui tindakan preventif seperti pemeriksaan rutin dan aktivitas fisik.

Melalui pendekatan yang terintegrasi dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), HLUN menjadi gerakan nasional yang mendorong sinergi antara pemerintah, komunitas, dan individu dalam menciptakan lingkungan yang ramah lansia. Dengan memperkuat kesadaran dan aksi nyata, kita dapat mewujudkan masa tua yang lebih sehat, bahagia, dan bermakna bagi para lansia Indonesia.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 29 Mei 2025. Semoga bermanfaat, detikers!


(par/afn)

Hide Ads