Massa Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Kecewa Diskusi Ditutup

Massa Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Kecewa Diskusi Ditutup

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 21 Mei 2025 19:38 WIB
Aksi mahasiswa UGM kejar mobil Rektor, Rabu (21/5/2025) petang.
Aksi mahasiswa UGM kejar mobil Rektor, Rabu (21/5/2025) petang. (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Sleman -

Diskusi antara aliansi mahasiswa UGM dengan Rektor UGM Ova Emilia di depan Balairung atau Gedung rektorat berakhir ricuh. Mahasiswa yang tak puas dengan jawaban yang diberikan pun mengejar mobil yang hendak keluar kawasan rektorat.

Pantauan detikJogja, Rabu (21/5/2025), diskusi dimulai pukul 16.00 WIB, dan selesai ketika jajaran rektorat meninggalkan lokasi diskusi pukul 17.40 WIB. Mahasiswa yang belum merasa puas mendapat jawaban meminta diskusi dilanjutkan, bahkan sempat terjadi aksi saling dorong mahasiwa dan petugas keamanan kampus.

Tek berhenti di situ, para mahasiswa kemudian masuk ke lingkungan Balairung. Mereka mengejar sejumlah mobil yang hendak keluar dari lingkungan Rektorat UGM untuk mencari mobil yang ditumpangi Ova. Namun tak membuahkan hasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi berangsur kondusif setelah pihak kampus menenangkan mahasiswa. Tampak Sekretaris UGM Andi Sandi menenangkan mahasiswa. Para mahasiswa kemudian kembali ke depan Balairung.

"Tadi adalah tindakan organik teman-teman aliansi karena mungkin jawaban oleh pihak rektorat dan Bu Ova itu tidak memuaskan bagi kami," ujar salah satu mahasiswa, Petruk usai aksi kejar-kejaran di lokasi.

ADVERTISEMENT

Petruk bukan nama sebenarnya, mengatakan satu tuntutan utama yang tak terpenuhi yakni soal Rektor UGM memberikan mosi tidak percaya terhadap lembaga-lembaga penyelenggara negara. Namun tuntutan ini tak dilakukan.

"Ayolah sama-sama. Rektorat dan kita mahasiswa UGM bergerak secara keseluruhan untuk memberikan mosi tidak percaya. Tapi kan langkah itu tidak bisa diiyakan oleh pihak rektorat," ujar Petruk.

Petruk mengatakan saat ini mahasiswa sedang berdiskusi untuk langkah selanjutnya. "Untuk malam hari ini masih kita bicarakan, langkah ke depannya kita masih rembukan," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris UGM, Andi Sandi mengatakan jika diskusi sudah berakhir dan ditutup oleh Rektor UGM.

"Jadi memang kita punya batasan waktu sejak awal, tapi sudah ada toleransi yang begitu panjang. Rangenya itu 1 sampai 1,5 jam, jadi kita sudah toleransi," jelas Andi saat dijumpai usai kericuhan.

"Juga diskusinya sudah disudahi dan ditutup Bu Rektor, itu Ibu mau balik dan untuk menjalankan salat. Jadi closingnya sudah ada," sambungnya.

Terkait tuntutan pernyataan mosi tidak percaya, menurut Andi, itu bukan cara civitas akademika untuk mengkritik pemerintah.

"Kalau diminta untuk bersikap, sikap dunia pendidikan itu tidak harus sikap yang harus di-state dengan clear, tetapi dengan langkah-langkah yang kita lakukan sebenarnya sudah tergambar," pungkasnya.




(ams/ahr)

Hide Ads