Momen Haru Pemakaman Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi Garut di Sleman

Momen Haru Pemakaman Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi Garut di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 13 Mei 2025 18:44 WIB
Suasana pemberkatan jenazah Kolonel Antonius Hermawan korban ledakan amunisi Garut di rumah duka Sleman, Selasa (13/5/2025).
Suasana proses pemakaman Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan, di Pakem, Sleman, Selasa (13/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Hujan mengiringi prosesi pemakaman jenazah Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan di Padukuhan Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem. Antonius menjadi salah satu korban ledakan pemusnahan amunisi afkir di Garut.

Pantauan detikJogja, Selasa (13/5/2025), jenazah Antonius dimakamkan di Sasonoloyo Kaliwanglu, Harjobinangun, Sleman yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Jenazah Antonius dibawa dengan mobil jenazah dari TNI.

Jenazah disemayamkan di rumah duka dan dilanjutkan dengan misa pemberkatan jenazah atau requiem. Setelahnya keberangkatan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir diiringi oleh keluarga korban beserta sanak saudara. Rombongan pengantar jenazah tiba di kompleks makam pukul 17.54 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana pemberkatan jenazah Kolonel Antonius Hermawan korban ledakan amunisi Garut di rumah duka Sleman, Selasa (13/5/2025).Suasana pemberkatan jenazah Kolonel Antonius Hermawan korban ledakan amunisi Garut di rumah duka Sleman, Selasa (13/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Di sana dilakukan lagi upacara militer sebelum jenazah diturunkan ke liang lahad. Tembakan salvo dilepaskan untuk menghormati almarhum.

Wakapuspalad Brigjen Haripto Seno Budi, yang menjadi inspektur upacara sebeluk proses pemberangkatan jenazah mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya salah satu prajurit TNI dalam peristiwa di Garut.

ADVERTISEMENT

"Saya selaku inspektur upacara atas nama keluarga besar TNI beserta jajarannya mengucapkan turut berduka cita dan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Kolonel Cpl Antonius Hermawan," kata Haripto.

Suasana pemberkatan jenazah Kolonel Antonius Hermawan korban ledakan amunisi Garut di rumah duka Sleman, Selasa (13/5/2025).Para pelayat menyampaikan bela sungkawa ke orang tua Kolonel Antonius Hermawan dan istri mendiang. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Dia mengatakan almarhum semasa hidupnya menjalankan pengabdian yang luar biasa kepada bangsa dan negara.

"Selama hidupnya melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara oenuh dgn disiplin dan dedikasi tinggi baik di lingkungan TNI pada khususnya, dan di masyarakat pada umumnya," lanjutnya.

Haripto lalu mengajak kepada masyarakat untuk memohon kepada Tuhan agar dosa almarhum mendapat pengampunan. Serta mendoakan amal serta arwah almarhum diterima di sisi Tuhan.

Suasana proses pemakaman Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan, di Pakem, Sleman, Selasa (13/5/2025).Suasana proses pemakaman Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan, di Pakem, Sleman, Selasa (13/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Sebelumnya dilansir detikNews, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memerinci kronologi ledakan amunisi afkir ini. Insiden ini terjadi saat proses pemusnahan amunisi oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD.

Wahyu menyebut pemusnahan dilakukan pada Senin, 12 Mei 2025 pukul 09.30 WIB. Lokasi pemusnahan amunisi dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Sebelum pemusnahan, telah dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh personel dan lokasi peledakan guna memastikan keamanan prosedur disposal.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan, dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu dalam keterangan resminya kepada wartawan.

Peledakan pertama dilakukan di dua lubang sumur yang telah dipersiapkan. Proses ini berlangsung sesuai prosedur dan dinyatakan aman.

"Selanjutnya, penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melakukan pengamanan dan setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh munisi akhir tersebut untuk dihancurkan, dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," jelasnya.

Setelah proses tersebut, tim bersiap untuk menghancurkan detonator sisa di lubang terpisah. Namun, saat proses penyusunan detonator berlangsung, mendadak terjadi ledakan.

"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," lanjut Brigjen Wahyu.

Hingga kini, belum ada informasi tambahan terkait penyebab pasti ledakan mendadak tersebut. Pihak TNI AD masih melakukan investigasi mendalam guna mengetahui detail insiden yang menelan korban jiwa ini.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads