Jenazah Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan tiba di rumah duka di Padukuhan Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Antonius menjadi salah satu korban ledakan pemusnahan amunisi afkir di Garut.
Pantauan detikJogja di rumah duka, Selasa (13/5/2025), jenazah Antonius tiba di rumah duka pukul 16.03 WIB menggunakan mobil jenazah TNI AD. Tangis orang tua korban dan istri langsung pecah tatkala melihat peti jenazah korban dibawa ke ruang tengah rumah untuk dilakukan misa arwah.
Terlihat beberapa pelayat memeluk kedua orang tua korban maupun istri Kolonel Antonius. Mereka mencoba menenangkan dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai misa arwah, kemudian dilakukan upacara pemberangkatan dan pemakaman jenazah secara militer. Sejumlah perwira TNI AD pun tampak hadir dalam rangkaian upacara pemakaman jenazah Antonius di Sasonoloyo Kaliwanglu, Harjobinangun, Sleman yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Suasana hujan pun mengiringi pemakaman Antonius.
Wakapuspalad Brigjen Haripto Seno Budi, yang menjadi inspektur upacara mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya salah satu prajurit TNI dalam peristiwa di Garut.
"Saya selaku inspektur upacara atas nama keluarga besar TNI beserta jajarannya mengucapkan turut berduka cita dan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Kolonel Cpl Antonius Hermawan," kata Haripto.
Dia mengatakan almarhum semasa hidupnya menjalankan pengabdian yang luar biasa kepada bangsa dan negara.
"Selama hidupnya melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara penuh dengan disiplin dan dedikasi tinggi baik di lingkungan TNI pada khususnya, dan di masyarakat pada umumnya," lanjutnya.
Suasana pemberkatan jenazah Kolonel Antonius Hermawan korban ledakan amunisi Garut di rumah duka Sleman, Selasa (13/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja |
Haripto lalu mengajak kepada masyarakat untuk memohon kepada Tuhan agar dosa almarhum mendapat pengampunan. Serta mendoakan amal serta arwah almarhum diterima di sisi Tuhan.
Di sisi lain, kepergian Antonius menjadi pukulan telak bagi keluarga. Keluarga mengaku kehilangan sosok kebanggan keluarga.
"Kami benar-benar sangat terpukul," kata ayah Antonius, Johanes Sugiarto (82), saat ditemui di rumah duka, Selasa (13/5).
Antonius merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Kakak pertama korban bekerja di BNN, kemudian anak ke-2 di Kantor Bupati Biak, anak ke-3 berada di rumah menemani kedua orang tua korban. Sementara anak terakhir berada di Inggris.
"Antonius ini anak keempat saya," ujar Johanes.
"Tapi untungnya kita masih bisa besar iman sehingga apapun yang terjadi yang diberikan dan itu yang diambil dari beliau yang di atas," tegasnya.
Meski sudah menjadi perwira, Antonius masih sering menyempatkan diri untuk pulang kampung. Hari Raya Natal 2024 kemarin masih sempat pulang kampung dan bermanja-manja dengan sang ibu.
"Natal 2024 ya, itu pulang. Pokoknya biasanya setiap Natal dia pasti menyempatkan pulang dan itu biasanya kalau dia pulang walaupun dia sudah pangkat (perwira) begitu dia masih tetap bermanja-manja sama mamanya," ucapnya.
"Ya tidur-tiduran, ngobrol sambil tiduran," imbuh dia.
Sebelumnya dilansir detikNews, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengatakan peristiwa naas itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi yang dilakukan Jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu.
Setelah itu, personel membuat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan. Setelah lubang tersebut dibuat kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lubang tersebut lalu diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.
"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," kata Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur. Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.
"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Wahyu.
Ledakan tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Dari 13 orang itu, empat orang merupakan anggota TNI dan sisanya warga sipil.
(ams/ams)













































Komentar Terbanyak
Sultan HB X soal Keracunan MBG di SMA Teladan: Saya Kan Sudah Bilang...
Jokowi Hadiri Acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM
Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya