Undur-undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Undur-undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 13 Mei 2025 14:21 WIB
Undur-undur
Undur-undur. (Foto: Dok. University of Florida, Institute of Food and Agricultural Sciences (UF/IFAS))
Jogja -

Ketika kecil, detikers mungkin pernah iseng memasukkan seutas tali karet ke dalam lubang di pasir. Tujuannya? Tentu saja memancing undur-undur untuk keluar. Pertanyaannya, undur-undur itu sejatinya hewan apa?

Menurut penjelasan dalam buku Undur-Undur (Myrmeleon sp.) Sebagai Antidiabetik oleh Nirmawati Angria, undur-undur punya nama ilmiah Myrmeleon sp. Namanya tersusun dari dua kata Latin, myrmex (semut) dan leon (singa). Oleh karena itu, dalam bahasa Inggris, undur-undur disebut antlion larvae atau sederhananya, antlion.

Mempunyai bentuk layaknya kutu, undur-undur dipercaya mempunyai manfaat kesehatan. Namun, sebelum menyelam lebih jauh tentang khasiat kesehatannya, mari telaah sekilas penjelasan tentang undur-undur itu terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas tentang Undur-undur

Sejatinya, undur-undur bukanlah sebuah serangga dewasa, melainkan fase larva serangga dari ordo Neuroptera, famili Myrmeleontidae. Nantinya, selepas melalui fase pupa, undur-undur akan bertransformasi menjadi imago (fase dewasa/perkembangbiakan) serangga bersayap jala.

Disadur dari Missouri Department of Conservation, larva serangga antlion alias undur-undur punya tubuh berbentuk oval, gemuk, pipih, lunak, dengan perut bersegmen, dan 6 kaki. Undur-undur sering kali punya bintik dan berwarna tanah.

ADVERTISEMENT

Ciri fisik paling menonjol dari undur-undur adalah kepalanya yang memiliki capit besar. Berbekal capit besar tersebut, undur-undur adalah predator semut dan serangga kecil lain. Mereka akan menanti dengan tenang dalam lubang tempat tinggalnya hingga ada serangga sial yang terjatuh.

Lain halnya ketika undur-undur telah bertransformasi menjadi serangga sempurna. Mereka hanya akan minum nektar ataupun serbuk sari. Masa hidupnya pun sangat singkat, yakni sekitar 1 bulan saja. Coba bandingkan dengan kura-kura yang dapat hidup hingga puluhan tahun!

Antlion dewasa akan bertelur di tanah berpasir. Telur tersebut menetas dan keluar dalam bentuk larva kecil yang kita sebut sebagai undur-undur. Undur-undur kemudian akan menggali lubang pasir dengan bantuan bagian belakang tubuhnya, yakni abdomen, yang berfungsi layaknya bor.

Mereka akan tinggal dalam lubang tersebut dan makan dengan rakus sembari sesekali berganti kulit. Ketika waktunya tiba, undur-undur akan memulai transisi menjadi pupa atau kepompong bundar. Usai satu bulan, antlion dewasa muncul dari dalam kepompong dan keluar ke permukaan.

Ironisnya, saat masih menjadi larva, antlion adalah predator ganas yang berbahaya. Sebaliknya, ketika sudah menjadi serangga dewasa, antlion tidak bisa berbuat banyak. Sebelum ajal menjemput karena usia atau sergapan burung, antlion harus berusaha keras untuk kawin dan bertelur.

Menurut keterangan dari Urban Ecology Center, larva antlion punya lebih dari 2.000 spesies di seantero dunia. Mereka bisa dijumpai di berbagai tipe habitat, seperti pantai, hutan berpasir, hingga lahan pertanian.

Manfaat Kesehatan Undur-undur

Masyarakat Indonesia sering mengonsumsi undur-undur karena dianggap punya manfaat kesehatan. Larva antlion satu ini disantap dalam kondisi mentah, kering, atau dijadikan serbuk/kapsul. Apakah benar ada manfaatnya?

Dalam artikel ilmiah unggahan Repository Universitas Jember bertajuk 'Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) Sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus' oleh Mia Roosmalisa Dewi, undur-undur darat mengandung zat bernama sulfonylurea. Kandungan ini berperan melancarkan kinerja pankreas dalam memproduksi insulin.

Pada gilirannya, insulin dipakai untuk menurunkan kadar gula darah. Jadi, mengonsumsi undur-undur bisa jadi alternatif solusi penderita diabetes. Pasalnya, baik obat diabetes melitus maupun undur-undur, sama-sama memiliki sulfonylurea yang dibutuhkan.

Beberapa metode konsumsi undur-undur untuk menangani diabetes melitus adalah:

  1. Undur-undur mentah dimasukkan kapsul.
  2. Undur-undur dimakan sehari dua kali dengan cara ditelan. Sekali telan, detikers langsung mengonsumsi 3 ekor undur-undur. Jika kadar gula darah turun, asupan undur-undur bisa dikurangi menjadi 3 ekor sehari.
  3. Undur-undur dikonsumsi 3 ekor dalam kondisi hidup pada pagi dan sore hari. Praktik ini perlu dibarengi makan bawang putih tunggal 2 siung pagi, 2 siung siang, dan 2 siung sore.

Lebih lanjut, dalam Journal of Halal Product and Research berjudul 'Ethnozoologi Masyarakat Suku Jerieng dalam Memanfaatkan Hewan Sebagai Obat Tradisional yang Halal' oleh Yola Nazelia Nukraheni dkk, undur-undur juga dimanfaatkan sebagai obat penyakit kuning maupun maag. Hanya saja, persoalan halal haram konsumsi undur-undur perlu detikers pertimbangkan.

Perlu dicatat sebelumnya, efek kesehatan dari undur-undur belum bisa dipastikan 100% hitam atas putih. Oleh karena itu, bila detikers tertarik mencoba, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan keamanannya.

Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai undur-undur dan manfaat kesehatannya. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!




(sto/ams)

Hide Ads