Saat Kartini Modern Adu Ketangkasan dalam Event Motor Adventure di Kulon Progo

Saat Kartini Modern Adu Ketangkasan dalam Event Motor Adventure di Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Minggu, 27 Apr 2025 11:26 WIB
Para biker saat unjuk keterampilan motor adventure di Kulon Progo, Sabtu (26/4/2025).
Para biker saat unjuk keterampilan motor adventure di Kulon Progo, Sabtu (26/4/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Ratusan penghobi motor adventure dari berbagai negara unjuk gigi dalam ajang adu ketangkasan berkendara di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Uniknya, event kelas internasional ini juga melombakan kategori bertajuk Kartini, di mana seluruh pesertanya merupakan kaum perempuan.

Kelas khusus perempuan itu dihadirkan dalam BMW Motorrad GS Race Series ke 3 Yogyakarta yang dipusatkan di kawasan New Dapoer Khayangan, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo pada Sabtu (26/4/2025). Sedikitnya ada 140-an peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara terlibat dalam ajang ini.

"Ada 4 negara dari Malaysia, Singapura, Brunei dan Jerman. Total dengan Indonesia ada 140-an peserta," ujar Komisaris BMW Motorrad Indonesia, Dean Martin, saat ditemui wartawan di sela-sela acara, Sabtu siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Martin mengatakan kategori perempuan sengaja dihadirkan untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April kemarin. Lewat kegiatan ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga mampu menaklukkan medan berat menggunakan motor ber-cc besar.

"Kategori hari ini ada 4 seri, kelas 310, kelas big bike di atas 700 cc dan kelas free for all. Tapi karena bulan April ini ada hari Kartini, jadi kita ada kelas Kartini. Ini khusus rider-rider wanita," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Adapun dalam ajang ini, para Kartini modern dituntut untuk bisa menaklukkan 9 obstacle atau tantangan. Di antaranya menjaga keseimbangan motor, melibas jalur rumput, terjal hingga lumpur. Mereka juga harus melewati jalan bambu, cone dan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi ketika melintasi jalur menanjak.

Meski sempat kesulitan, para lady biker itu nyatanya bisa menaklukkan seluruh obstacle yang ada. Beberapa di antaranya bahkan dapat melewatinya dengan begitu lancar seperti tanpa hambatan.

Salah satu peserta, Yunita (39) dari Kota Jogja mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Menurutnya ajang ini dapat meningkatkan kepercayaan diri kaum perempuan dalam hal berkendara motor.

"Menurut saya, untuk lady bikers bisa meningkatkan potensi dan kepercayaan diri, bahwa kita sebagai perempuan bisa sama dengan laki-laki," ucapnya.

Yunita mengaku baru pertama kali ikut acara semacam ini. Dia tertarik ikut karena memang punya kecintaan dalam dunia otomotif, hanya saja belum kesampaian untuk beradu skill utamanya di jalur off road.

"Belum pernah. Tertarik ikut karena memang sudah senang motor. Saya ikut komunitas motor juga. Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa setara. Kebetulan ini ada kesempatan jadi langsung ikut," ujarnya.

Sementara itu peserta lain, Deandra (21) menyatakan senang karena akhirnya ada kelas khusus wanita dalam ajang ini. Sebelumnya, Deandra sudah pernah ikut kegiatan serupa, tapi saat itu kelasnya masih dicampur dengan laki-laki.

"Seru sih. Akhirnya ada kelas tersendiri bagi cewek-cewek. Karena saya pernah ikut yang lain, dan itu kelasnya dicampur, itu cukup sulit bagi kami yang perempuan mengimbangi laki-laki. Jadi seneng ini bisa bersaing dengan sesama perempuan," ungkap perempuan asal Kota Jogja tersebut.

Soal rute dalam ajang ini, Deandra menyebut cukup menantang. Sebab, peserta dinilai berdasarkan kemampuan menjaga keseimbangan, bukan sebatas kecepatan saja.

"Cukup sulit bagi saya. Karena ini obstacle-nya yang terpenting adalah balance, sedangkan background saya adalah pembalap motor cross, jadi tidak terbiasa untuk sirkuit seperti Ini," terangnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads