20 Pendaki Ilegal Merapi Diamankan, Bermula Postingan TikTok Lanjut 'Open Trip'

20 Pendaki Ilegal Merapi Diamankan, Bermula Postingan TikTok Lanjut 'Open Trip'

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 14 Apr 2025 17:47 WIB
Para pendaki ilegal di Merapi saat diamankan petugas TNGM dan kepolisian Selo, Boyolali, Minggu (13/4/2025)
Para pendaki ilegal di Merapi saat diamankan petugas TNGM dan kepolisian Selo, Boyolali, Minggu (13/4/2025) Foto: dok TNGM
Sleman - Balai Taman Nasional Gunung Merapi mengamankan 20 pendaki ilegal di Gunung Merapi. Terungkap aksi puluhan orang itu berawal dari postingan TikTok berlanjut open trip.

"Dari informasi sementara yang kami kumpulkan kemarin sore sampai dengan tadi pagi jam kurang lebih jam 4 terhadap 20 pendaki ilegal itu diawali dari media sosial TikTok dengan akun AldoGracia," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya, kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Ruky menyebut postingan akun AldoGracia itu kemudian memancing 19 orang lainnya. Mereka yang tertarik kemudian dimasukkan dalam sebuah grup WA. Mereka selanjutnya melakukan trip bersama yakni mendaki Gunung Merapi.

"Dari akun yang beredar tersebut itu memang memancing para pelaku pendaki ilegal lainnya yang kemarin naik 19 itu. Motifnya memang diawali dari akun yang memposting sebelumnya. Kemudian mereka berantai mendapatkan informasi tadi sampai juga dibuat WA grupnya," jelas dia.

Lebih lanjut, dari pemeriksaan sementara Ruky mengatakan trip tersebut dikoordinir oleh pemilik akun AldoGracia yakni pemuda inisial AA (19) warga Sragen. Dalam pemeriksaan terhadap para pendaki ilegal itu ada beberapa peserta yang akan menyetor sejumlah uang.

"Ada satu orang yang menyatakan kalau dia akan membayar tapi uangnya belum diserahkan sebesar Rp 200 ribu, ada satu orang menyatakan akan membayar Rp 50 ribu untuk membayar transpor tapi masih kita dalami," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 20 orang pendaki ilegal diamankan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Para pendaki ilegal itu diketahui naik melalui pintu pendakian Selo di Boyolali.

"Petugas kami yang bertugas di Seksi Pengelolaan TN wilayah Boyolali, dibantu pihak kepolisian baru mengamankan sekitar 20 orang pendaki illegal," kata Kepala Balai TNGM M Wahyudi saat dihubungi wartawan, Minggu (13/4).

Wahyudi menyebut para pendaki tersebut diamankan ketika turun. Petugas, kata Wahyudi, terlebih dahulu mengamankan kendaraan para pendaki ilegal tersebut.

"Mereka kaget dan tidak menyangka ketika turun dari atas, sudah ditunggu petugas. Kendaraan mereka sudah diamankan lebih dulu," ujarnya.

Dari pemeriksaan awal, pendaki ilegal itu berasal dari berbagai daerah. Selain itu, mereka juga terdiri dari pelajar, mahasiswa hingga pekerja. Mereka mendaki Merapi pada pukul 2 dini hari tadi untuk menghindari pengawasan dari masyarakat dan petugas TNGM.

"Sementara dari kartu pengenal diketahui ada yang berasal dari Sragen, Solo, Klaten dan DIY. Ada yang masih pelajar SMA kelas 3, ada yang mahasiswa, ada juga yang sudah bekerja. Mungkin mereka saling komunikasi dan sudah janjian sebelumnya," kata dia.


(apu/ams)

Hide Ads