Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengamankan 20 pendaki ilegal di Gunung Merapi. Hasil pendalaman petugas TNGM dan kepolisian, para pendaki tersebut ternyata terorganisir.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya, mengatakan dari pendalaman informasi terhadap 20 pendaki ilegal itu, pendakian berawal dari postingan akun TikTok dengan username AldoGracia. Di akun tersebut di-posting beberapa video dan foto Pos 1 pendakian Merapi dan Pasar Bubrah, termasuk saat berada di puncak.
"Dari akun yang beredar tersebut memang memancing para pelaku pendaki ilegal lainnya yang kemarin naik, 19 (orang) itu memang motifnya diawali dari yang memposting sebelumnya. Kemudian mereka berantai mendapatkan informasi tadi sampai dibuatkan WA grupnya yang dikoordinir oleh yang memiliki akun (AldoGracia)," kata Ruky saat ditemui wartawan di Kantor Balai TNGM, Pakem, Sleman, Senin (14/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada Minggu (13/4) dini hari, mereka janjian untuk bertemu di daerah Cepogo untuk bersama-sama melakukan pendakian ilegal. Ruky bilang, para pendaki ilegal itu memanfaatkan kelengahan petugas jaga di jalur pendakian New Selo, Boyolali.
Para pendaki ilegal itu, lanjut Ruky, bisa diketahui berawal dari kecurigaan petugas. Awalnya, pada Minggu (13/4) dini hari ada mobil yang naik ke New Selo. Setelah diklarifikasi, ternyata rombongan itu benar wisatawan. Namun, petugas kemudian menemukan ada 12 sepeda motor terparkir di kawasan New Selo.
"Jam 05.00 WIB dijumpai 12 sepeda motor di parkiran New Selo. Indikasi (pendakian ilegal) sangat kuat pagi-pagi tidak ada wisatawan ada sepeda motor," ujarnya.
Berdasar temuan itu, Balai TNGM kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan TNI untuk menyisir kawasan. Baru pada sekitar pukul 16.00 WIB, bertahap para pendaki ilegal diamankan.
"Kita mintakan keterangan, identitas, dan alat komunikasi dan betul ditemukan mereka sampai Pasar Bubrah. Kemudian dari penggalian informasi mereka terkoordinir, dan dari yang mengkoordinir membagikan alat komunikasi HT kecil untuk para pesertanya," ujarnya.
Lebih lanjut, dari pemeriksaan diketahui bahwa sebagian pendaki ilegal berstatus pelajar. Ruky menyebut para pelajar itu berbohong ke orang tua untuk bisa naik ke Merapi.
"Pamitnya ke Gunung Andong. Oh, ternyata naiknya yang Merapi, dan disampaikan Merapi tutup karena kondisi erupsi dan sebagainya," ucap dia.
Ruky belum berbicara banyak terkait sanksi yang bakal diterima 20 pendaki ilegal tersebut. Sebab, masing-masing punya peran berbeda.
"Karena tiap orang dari 20 orang ini beda-beda. Ada yang memang dia mengkoordinir, kemudian ada juga yang dia ikut temannya, kemudian ada yang langsung mengakui tetapi ada juga yang tidak mengakui. Kemudian dua orang ada yang HP-nya tidak ada dan juga identitasnya tidak ada," ujarnya.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM