Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), M Wahyudi, geram dengan aktivitas penambangan ilegal di kawasan taman nasional itu. Imbas tambang ilegal tersebut, lebih dari 200 hektare lahan di kawasan TNGM rusak.
"Jadi saat ini itu kerusakan Taman Nasional Gunung Merapi itu sudah 200 ha lebih," kata Wahyudi kepada wartawan di Kantor Balai TNGM, Jalan Kaliurang Km 22,6, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Senin (14/4/2025).
Wahyudi menyebut penambangan ilegal di kawasan TNGM terjadi di Jawa Tengah. Meliputi penambangan mekanis di Kali Senowo dan Kali Lamat, lalu penambangan tradisional di Kali Putih. Terakhir penambangan mekanis dan tradisional di Ngori dan alur Kali Batang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas yang terjadi bahwa korporasi yang terjadi di dalam Taman Nasional itu semuanya ilegal. Ilegal dan sebagian besar terjadi adalah di Jawa Tengah. Di wilayah Magelang. Itu daerah Srumbung termasuk Senowo di sana, Kecamatan Dukun, Ngori dan sebagainya," ujar dia.
Para penambang tersebut kini tidak hanya mengambil material di sungai. Akan tetapi sudah merangsek hingga masuk lahan TNGM dengan menumbangkan pohon kemudian mengeruk material di bawahnya.
"Dengan alat beratnya ini saat ini sudah merangsak bukan hanya di sungai, tapi sudah merangsak di daratan. Pohon-pohon sudah ditumbangkan, ya, ditumbangkan dan juga sudah menggali pasir di bawah pohon itu," katanya.
Aktivitas tambang ilegal itu menurut Wahyudi bahkan sudah berada di radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
"Saya terakhir kemarin (memantau tambang ilegal) hampir di 3 kilometer ya dari bawah puncak. Coba bayangkan. Aktivitas tuh nggak boleh di 3 kilometer di bawah puncak tuh nggak boleh karena itu aktivitas sangat berbahaya itu KRB," tegasnya.
Lebih lanjut, Wahyudi juga menampilkan foto udara kerusakan kawasan dampak penambangan ilegal di kawasan TNGM pada tahun 2024.
"Ini di luar (kawasan TNGM). Di luar (kawasan pasir) habis, dia mereka masuk di dalam ini kan batas kawasan. Ini dalam kawasan. Di Srumbung Magelang ini kerusakannya menyedihkan, daratan ini loh, bukan sungai. Ini daratan," ujarnya.
Wahyudi mengatakan saat ini TNGM sedang berproses untuk mengatasi tambang ilegal di kawasan taman nasional. Pihak-pihak terkait pun sudah dipanggil untuk melakukan penyelesaian.
"Tapi saat ini Taman Nasional sedang berproses untuk melakukan penyelesaian masalah ini dan masalah ini dibantu oleh pusat di fasilitasi oleh Kemenko Polkam saat ini untuk penyelesaiannya. Pihak-pihak yang berhubungan dengan Taman Nasional sudah dipanggil semua di Jakarta untuk melakukan rapat-rapat dan saat ini sedang berproses," pungkas dia.
(aku/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas