Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Jumat, 28 Maret 2025 merupakan hari biasa masa Prapaskah Pekan III; dengan orang kudus Santo Doroteus dari Gaza, Pengaku Iman; dan warna liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang hukum Tuhan, mari simak renungan Katolik hari ini Jumat 28 Maret 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Oki Dwihatmanto OFM. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 28 Maret 2025
Bacaan Hari Ini
Hos. 14:2-10;
- Hos 14:2 (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
- Hos 14:3 (14-4) Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
- Hos 14:4 (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
- Hos 14:5 (14-6) Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
- Hos 14:6 (14-7) Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
- Hos 14:7 (14-8) Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
- Hos 14:8 (14-9) Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
- Hos 14:9 (14-10) Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17;
- Mzm 81:6 (81-7) "Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan;
- Mzm 81:7 (81-8) dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau; Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur, Aku telah menguji engkau dekat air Meriba. Sela
- Mzm 81:8 (81-9) Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!
- Mzm 81:8 (81-9) Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!
- Mzm 81:9 (81-10) Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing.
- Mzm 81:10 (81-11) Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
- Mzm 81:11 (81-12) Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku.
- Mzm 81:14 (81-15) Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.
Mrk. 12:28b-34.
- Mrk 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
- Mrk 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
- Mrk 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
- Mrk 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
- Mrk 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
- Mrk 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
- Mrk 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
BcO Ibr. 5:11-6:8
- Ibr 5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
- Ibr 5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
- Ibr 5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
- Ibr 5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
- Ibr 6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
- Ibr 6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
- Ibr 6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
- Ibr 6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
- Ibr 6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
- Ibr 6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
- Ibr 6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
- Ibr 6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Renungan Hari Ini
Inti dari seluruh hukum Tuhan adalah kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Hukum-hukum lainnya adalah perpanjangan dari dua perintah ini. Kasih kepada Tuhan bukanlah sekadar ritual keagamaan.
Yesus mengajarkan bahwa kasih kepada Tuhan harus melibatkan hati, jiwa, budi, dan kekuatan. Hati melambangkan pusat emosi, perasaan, dan motivasi. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati berarti memiliki kasih yang tulus, murni, dan tidak bercabang.
Dengan kata lain, Tuhan ditempatkan sebagai prioritas dalam hidup. Jiwa mencerminkan identitas dan kepribadian. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa berarti menyerahkan impian, keinginan, dan tujuan hidup kepada Tuhan.
Dengan kata lain, hidup diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. Akal budi berkaitan dengan pikiran, pengetahuan, dan pemahaman. Mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi berarti menggunakan pikiran untuk mengenal, memahami, dan merenungkan kehendak-Nya.
Kekuatan berkaitan dengan tenaga, kemampuan, dan segala sumber daya. Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan berarti menggunakan setiap energi, waktu, dan talenta untuk kemuliaan-Nya, serta melayani Tuhan dengan tindakan nyata.
Pendek kata, dalam hukum yang pertama ini, kita dituntut untuk mengasihi Tuhan secara total tanpa syarat dan melibatkan seluruh aspek dalam hidup. Dalam mengasihi sesama juga perlu dikembangkan sikap adil, jujur, dan hormat.
Sikap adil ditunjukkan dengan memperlakukan semua orang dengan setara, tanpa diskriminasi. Sementara itu, kejujuran adalah dasar dari hubungan yang sehat dan baik, lepas dari kepentingan pribadi.
Sikap hormat akan menciptakan hubungan yang harmonis dan menumbuhkan rasa saling menghargai. Sikap ini akan membantu dalam menerima perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai.
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa hukum yang kedua ini tidak cukup dilaksanakan hanya dengan kata-kata dan perasaan, tetapi menuntut sikap dan tindakan nyata.
Ahli Taurat itu setuju dengan jawaban Yesus dan menegaskan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama lebih penting daripada kurban atau persembangan. Melihat pemahamannya yang benar, Yesus berkata, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Tanggapan Yesus ini sangat menarik.
Kalau pemahaman ahli Taurat ini benar, mengapa ia masih tidak jauh dari Kerajaan Allah? Mengapa ia belum mencapainya? Ahli Taurat itu memahami inti hukum Tuhan dengan benar.
Namun, pemahaman saja tidak cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Meski tidak jauh, ia belum masuk ke dalamnya. Ia masih perlu percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan Juru Selamat.
Yesus mengundang ahli Taurat itu untuk melangkah lebih dalam, bukan hanya memahami hukum kasih, melainkan juga mengalami kasih Allah melalui Yesus sendiri. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah masuk ke dalam sudah masuk ke dalam Kerajaan Allah?
Doa Penutup
Ya Tuhan, hari raya Paskah makin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami makin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Jumat 28 Maret 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang