Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 25 Maret 2025 adalah hari Selasa dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Selasa Legi, 25 Pasa 2158 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 25 Ramadhan 1446 H.
Lantas, tanggal 25 Maret 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
Tanggal 25 Maret 2025 Memperingati Hari Apa
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 25 Maret 2025 seperti Hari Waffle Internasional hingga Hari Kemerdekaan Yunani. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Waffle Internasional
Hari Waffle Internasional merupakan peringatan yang berasal dari Swedia. Peringatan ini merupakan momen bagi pecinta kuliner untuk menikmati kelezatan waffle dalam berbagai variasi. Awalnya, peringatan ini lahir dari kesalahan pengucapan antara "VΓ₯ffeldagen" (Hari Waffle) dan "VΓ₯rfrudagen" (Hari Bunda Maria), sehingga akhirnya menjadi tradisi tahunan yang dirayakan dengan menikmati waffle bersama keluarga dan teman-teman.
Di banyak negara, restoran dan toko roti menawarkan diskon atau menu khusus waffle, dari versi klasik dengan sirup hingga yang lebih unik dengan topping es krim, buah-buahan, atau cokelat leleh. Banyak orang juga merayakannya dengan memasak sendiri di rumah, mencoba berbagai resep dan bereksperimen dengan bahan-bahan baru.
Tak hanya tentang makanan, peringatan ini juga menjadi ajang berkumpul dan menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Di beberapa tempat, kompetisi membuat waffle atau festival makanan turut meramaikan hari spesial ini.
2. Hari Solidaritas bagi Staf yang Ditahan dan Hilang
Setiap tahun pada tanggal 25 Maret, dunia mengenang staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta pekerja kemanusiaan lainnya yang telah diculik, ditahan, atau hilang dalam menjalankan tugas mereka. Peringatan ini berawal dari penculikan Alec Collett, seorang jurnalis dan staf PBB yang diculik pada tahun 1985. Hingga kini, banyak pekerja kemanusiaan yang masih menghadapi ancaman dan bahaya saat bertugas di wilayah konflik.
Hari ini menjadi momen penting bagi komunitas internasional untuk menyoroti risiko yang dihadapi oleh para pekerja yang mengabdikan diri untuk misi perdamaian dan kemanusiaan. Organisasi kemanusiaan mengadakan berbagai diskusi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan pekerja mereka serta mendorong pemerintah dan kelompok bersenjata agar menghormati netralitas dan hak mereka.
Sebagai bentuk solidaritas, banyak organisasi dan individu menyuarakan dukungan bagi mereka yang masih dalam tahanan atau belum ditemukan. Kampanye di media sosial sering digunakan untuk mengadvokasi pembebasan mereka, sementara di kantor-kantor PBB dan organisasi kemanusiaan, upacara peringatan diadakan untuk menghormati pengorbanan mereka.
3. Hari Peringatan Korban Perbudakan dan Perdagangan Budak Transatlantik
Hari ini didedikasikan untuk mengenang jutaan korban perbudakan dalam perdagangan budak transatlantik yang berlangsung selama lebih dari 400 tahun. Peringatan ini dirayakan secara internasional dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang dampak sejarah perbudakan dan bagaimana ketidakadilan tersebut masih terasa hingga kini. Berbagai museum, organisasi hak asasi manusia, serta lembaga pendidikan turut serta dalam memperingati hari ini dengan mengadakan seminar, pameran, dan diskusi tentang warisan perbudakan.
Di berbagai negara, terutama di kawasan yang memiliki sejarah panjang terkait perbudakan, acara reflektif diadakan untuk menghormati mereka yang menderita di bawah sistem tersebut. Di Amerika Serikat dan Karibia, misalnya, masyarakat sering mengadakan kegiatan budaya yang menyoroti ketahanan dan kontribusi para keturunan budak dalam membangun dunia modern. Peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk menyoroti isu-isu ketidaksetaraan rasial yang masih terjadi hingga saat ini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memimpin peringatan ini dengan menggelar berbagai acara resmi. Salah satu tradisi penting adalah mengunjungi Monumen Peringatan Perbudakan di Markas Besar PBB di New York, yang disebut The Ark of Return. Monumen ini mengingatkan dunia akan penderitaan yang dialami para budak serta pentingnya terus berjuang melawan segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi.
4. Hari Retrospektif Dunia
Hari Retrospektif Dunia merupakan momen bagi berbagai komunitas, khususnya di dunia kerja dan teknologi, untuk merenungkan dan mengevaluasi pengalaman masa lalu guna perbaikan di masa depan. Konsep retrospektif banyak digunakan dalam metodologi Agile di bidang pengembangan perangkat lunak, namun kini semakin meluas ke berbagai aspek kehidupan, termasuk manajemen tim dan pengembangan diri.
Di berbagai perusahaan dan organisasi, peringatan ini sering diisi dengan sesi diskusi terbuka di mana tim atau individu berbagi pengalaman, tantangan, serta pelajaran yang didapat. Retrospektif membantu meningkatkan kolaborasi, menyelesaikan hambatan, dan merancang strategi yang lebih baik untuk proyek-proyek mendatang.
Selain di dunia kerja, banyak individu memanfaatkan momen ini untuk melakukan refleksi pribadi. Mereka meninjau pencapaian serta kesalahan mereka, mencari cara untuk berkembang, dan menetapkan tujuan baru. Inilah yang membuat retrospektif menjadi alat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
5. Tahun Baru Versi Lama
Meskipun sekarang Tahun Baru dirayakan pada 1 Januari, dahulu banyak budaya menganggap 25 Maret sebagai awal tahun. Ini berkaitan dengan kalender Julian yang digunakan sebelum kalender Gregorian diterapkan secara luas. Dalam tradisi keagamaan, tanggal ini juga bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita yang memperingati malaikat Gabriel mengabarkan kepada Maria bahwa ia akan melahirkan Yesus.
Di beberapa negara, peringatan ini masih bertahan sebagai bagian dari tradisi budaya. Beberapa komunitas merayakannya dengan cara simbolis, seperti mengadakan perayaan kecil atau upacara keagamaan. Meskipun tidak lagi diakui secara resmi sebagai pergantian tahun, hari ini tetap memiliki makna sejarah yang kuat.
Peringatan ini mengingatkan kita bahwa sistem penanggalan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tradisi lama masih memiliki tempat dalam sejarah dan memberikan wawasan tentang bagaimana manusia dahulu memahami waktu.
6. Hari Anak yang Belum Lahir
Perayaan ini didedikasikan untuk menghormati kehidupan janin yang belum lahir dan menyoroti isu hak-hak bayi dalam kandungan. Dicanangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, hari ini terutama dirayakan di negara-negara yang memiliki gerakan pro-kehidupan yang kuat, seperti Argentina, El Salvador, dan Polandia.
Di berbagai tempat, peringatan ini menjadi kesempatan untuk berdiskusi mengenai etika, hak asasi manusia, dan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan janin. Organisasi pro-kehidupan sering mengadakan seminar dan kampanye kesadaran untuk memperjuangkan hak anak yang belum lahir.
Meskipun topik ini sering menjadi perdebatan, Hari Anak yang Belum Lahir tetap menjadi momen refleksi bagi banyak orang tentang nilai kehidupan dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan terkait kehamilan.
7. Hari Kemerdekaan Yunani
Di Yunani, 25 Maret adalah hari besar yang memperingati revolusi tahun 1821 yang membebaskan negara itu dari penjajahan Ottoman. Perayaan ini menjadi ajang kebanggaan nasional yang diisi dengan parade militer, acara budaya, dan berbagai upacara resmi.
Masyarakat Yunani, baik di dalam maupun luar negeri, merayakan hari ini dengan mengenang perjuangan para pahlawan nasional. Di Athena, upacara kenegaraan diadakan di depan parlemen, sementara parade besar menarik perhatian ribuan warga.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 25 Maret 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa