Fakta-fakta Kerangka Wanita Misterius Berserakan di Kebun Tebu Bantul

Round-Up

Fakta-fakta Kerangka Wanita Misterius Berserakan di Kebun Tebu Bantul

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 18 Mar 2025 09:07 WIB
Petugas saat melakukan evakuasi kerangka manusia di ladang tebu, Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul Senin (17/3/2025).
Petugas saat melakukan evakuasi kerangka manusia di ladang tebu, Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul Senin (17/3/2025). Foto: dok Polres Bantul
Jogja -

Sesosok kerangka manusia ditemukan berserakan di ladang tebu kawasan Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Diketahui, mayat itu berjenis kelamin perempuan.

Penemuan kerangka itu dibenarkan Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnayan. Dia menerangkan korban ditemukan seorang petani bernama Ngatinem (62) yang hendak melakukan pemupukan.

Dirangkum detikJogja, berikut fakta-fakta penemuan tulang belulang wanita misterius itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Diduga Sudah Meninggal 2-3 Bulan

Dikatakan Jeffry Senin (17/3/2025), Ngatinem awalnya pergi ke ladang tebu untuk pemupukan pukul 06.00 WIB. Saat di lokasi, dia menemukan benda menyerupai tulang berserakan.

"Nah, setelah didekati ternyata ada tengkorak manusia juga, dan di dekatnya ada tulang-tulang yang berserakan juga," kata Jeffry saat dihubungi wartawan.

ADVERTISEMENT

Ngatinem segera melaporkannya ke rekannya, Wajiono (62). Wajiono kemudian melapor ke mandor, yang segera meneruskannya ke Polsek Bambanglipuro.

"Polisi dan petugas medis lalu ke TKP dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diperkirakan kerangka meninggal dunia kurang lebih 2-3 bulan lalu," ujarnya.

2. Usia Korban Masih Muda

Berdasarkan pemeriksaan awal, Jeffry menjelaskan kerangka panggul dan kaki tulang tersebut berukuran kecil.

"Karena itu untuk jenis kelamin kerangka perempuan dengan perkiraan usia di bawah 25 tahun," ucapnya.

Tidak ditemukan identitas pada tulang belulang manusia itu. Namun, Jeffry menyatakan korban masih mengenakan pakaian.

"Pada kerangka terdapat kemeja warna hijau lumut, kaus lengan pendek warna abu-abu dan celana, untuk celananya di bawah panggul," ungkapnya.

Jeffry menyebut pakaian itu seperti pakaian biasa yang dikenakan sehari-hari. Pakaian itu tidak terdapat tulisan yang mengarah pada instansi, lembaga, atau perusahaan.

"Tidak ada (tulisan khusus pada pakaian), itu hanya pakaian seperti orang mau main saja," ujarnya.

Jeffry juga mengungkapkan, saat ditemukan posisi kerangka itu hanya terlihat bagian kakinya. Sedangkan dari bagian panggul ke atas sudah tertutup lumpur.

"Tapi pada kerangka kepala terlihat rambut panjang," katanya.

Selain itu, posisi tulang tangan kiri tampak terpisah sekitar tiga meter. Sedangkan bagian kerangka kaki sebelah kiri terpisah sejauh 1,5 meter dari kerangka badan.

"Memang ada beberapa bagian yang tidak berada di satu tempat dan itu banyak kemungkinannya. Pertama bisa karena dikoyak-koyak binatang dan kedua faktor alam," ujarnya.

3. Dukuh Kaligondang Sebut Kerangka Bukan Warganya

Dukuh Kaligondang, Supriyanto, saat dimintai konfirmasi menuturkan kerangka manusia di ladang tebu bukanlah warganya. Selain itu, lokasi tempat ditemukannya korban terbilang jarang dilewati warga.

Supriyanto melanjutkan, bahwa penemuan kerangka manusia di ladang tebu, Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul baru pertama kali terjadi. Sebelumnya juga pernah ditemukan mayat namun lokasinya di parit.

"Di kebun tebu itu baru pertama kali ini ada penemuan kerangka manusia. Dulu pernah, tapi ada pencari rumput malam-malam dicari ternyata jatuh di parit dan meninggal beberapa hari kemudian. Jadi bukan di kebun tebu yang meninggal dunia," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, Supriyanto mengatakan, bahwa lokasi penemuan kerangka manusia memang sepi dan jauh dari permukiman warga. Secara rinci, sekitar 200 meter di sisi utara TKP baru permukiman dan dan sisi timur TKP jarak permukiman lebih dari 200 meter.

"Untuk lokasi memang kondisinya lahan sepi, artinya jauh dari pemukiman. Nah, sebelah selatan TKP jalan raya yang menghubungkan Jalan Samas-Parangtritis dengan jarak 150-200 meter dari TKP," ucapnya.

"Lalu di sebelah barat TKP itu ada jalan setapak untuk petani, atau penanam tebu itu dan di sebelah utara memang ada jalan tapi tidak untuk lewat orang umum. Jadi tempat itu jarang sekali (dilewati orang)," lanjut Supriyanto.

Dia yakin, mayat yang ditemukan tinggal kerangka itu bukan warganya. Sebab tidak ada warga yang merasa kehilangan keluarganya.

"Untuk warga sampai saat ini tidak ada yang kehilangan anggota keluarganya," kata Supriyanto.




(apu/afn)

Hide Ads