Kerangka manusia diduga berjenis kelamin wanita ditemukan di ladang tebu Kaligondang, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul. Kerangka pertama kali ditemukan petani yang hendak melakukan pemupukan. Berikut sejumlah faktanya.
Kerangka Berserakan
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan penemuan kerangka bermula saat Ngatinem (62) ke ladang tebu untuk melakukan pemupukan sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, Ngatinem mendapati benda menyerupai tulang berserakan di ladang tersebut.
"Nah, setelah didekati ternyata ada tengkorak manusia juga, dan di dekatnya ada tulang-tulang yang berserakan juga," kata Jeffry saat dihubungi wartawan, Senin (17/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mendapati hal tersebut, Ngatinem langsung melaporkannya kepada rekannya Wajiono (62). Lebih lanjut, Wajiono lantas melaporkannya kepada mandor dan Polsek Bambanglipuro.
"Polisi dan petugas medis lalu ke TKP dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diperkirakan kerangka meninggal dunia kurang lebih 2-3 bulan lalu," ujarnya.
Belum diketahui identitas mayat tersebut. Berdasarkan pemeriksaan tampak kerangka panggul dan kaki berukuran kecil.
"Karena itu untuk jenis kelamin kerangka perempuan dengan perkiraan usia di bawah 25 tahun," ucapnya.
Posisi pakaian disebut sudah di atas kerangka dan celana berada di bawah panggul. Selain itu, posisi tulang tangan kiri terpisah sekitar tiga meter.
"Dan kaki sebelah kiri sejauh 1,5 meter dari kerangka badan. Saat ini kerangka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY," katanya.
Ciri-ciri
Lebih lanjut, Jeffry mengatakan tidak ditemukan kartu identitas di sekitar kerangka. Namun, polisi mendapati kerangka tersebut masih mengenakan pakaian.
"Pada kerangka terdapat kemeja warna hijau lumut, kaus lengan pendek warna abu-abu dan celana, untuk celananya di bawah panggul," kata Jeffry saat dihubungi detikJogja, Senin (17/3/2025).
Ditanya apakah pakaian itu terdapat tulisan yang mengarah pada instansi, lembaga atau perusahaan, Jeffry mengaku tidak ada. Menurutnya, pakaian itu seperti pakaian biasa yang dikenakan sehari-hari.
"Tidak ada (tulisan khusus pada pakaian), itu hanya pakaian seperti orang mau main saja," ujarnya.
Bagi yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri tersebut silakan menghubungi Polsek atau Polres terdekat.
"Jika ada anggota keluarganya yang hilang dan pakaiannya identik dengan temuan petugas pada kerangka itu silakan ke Polsek atau Polres terdekat," ucapnya.
Jeffry juga mengungkapkan, saat ditemukan posisi kerangka itu hanya terlihat bagian kakinya. Sedangkan dari bagian panggul ke atas sudah tertutup lumpur.
"Tapi pada kerangka kepala terlihat rambut panjang," katanya.
Selain itu, posisi tulang tangan kiri tampak terpisah sekitar tiga meter. Sedangkan bagian kerangka kaki sebelah kiri terpisah sejauh 1,5 meter dari kerangka badan.
"Memang ada beberapa bagian yang tidak berada di satu tempat dan itu banyak kemungkinannya. Pertama bisa karena dikoyak-koyak binatang dan kedua faktor alam," ujarnya.
Selidiki Penyebab Kematian dan Identitas
Terkait penyebab kematian kerangka tersebut, Jeffry belum bisa mengungkapkannya. Mengingat hingga saat ini identitas kerangka juga belum diketahui.
"Penyebab kematian belum diketahui. Karena itu dari kepolisian masih mencari tahu dan mencari tahu juga apakah ciri-ciri itu ada yang mirip dengan laporan orang kehilangan," ucapnya.
Cerita Dukuh
Dukuh Kaligondang, Supriyanto, buka suara mengenai penemuan kerangka manusia di ladang tebu yang ada di wilayahnya. Menurutnya lokasi penemuan kerangka itu memang jarang dilewati warga.
Supriyanto melanjutkan, bahwa penemuan kerangka manusia di ladang tebu Kaligondang baru pertama kali terjadi. Sebelumnya juga pernah ditemukan mayat namun lokasinya di parit.
"Di kebun tebu itu baru pertama kali ini ada penemuan kerangka manusia. Dulu pernah, tapi ada pencari rumput malam-malam dicari ternyata jatuh di parit dan meninggal beberapa hari kemudian. Jadi bukan di kebun tebu yang meninggal dunia," ujarnya saat dihubungi, Senin (17/3/2025).
![]() |
Supriyanto mengatakan bahwa lokasi penemuan kerangka manusia memang sepi dan jauh dari permukiman warga. Yakni sekitar 200 meter di sisi utara TKP baru permukiman dan dan sisi timur TKP jarak permukiman lebih dari 200 meter.
"Untuk lokasi memang kondisinya lahan sepi, artinya jauh dari pemukiman. Nah, sebelah selatan TKP jalan raya yang menghubungkan Jalan Samas-Parangtritis dengan jarak 150-200 meter dari TKP," ucapnya.
"Lalu di sebelah barat TKP itu ada jalan setapak untuk petani, atau penanam tebu itu dan di sebelah utara memang ada jalan tapi tidak untuk lewat orang umum. Jadi tempat itu jarang sekali (dilewati orang)," lanjut Supriyanto.
Bukan Warga Setempat
Dia yakin, mayat yang ditemukan tinggal kerangka itu bukan warganya. Sebab tidak ada warga yang merasa kehilangan keluarganya.
"Untuk warga sampai saat ini tidak ada yang kehilangan anggota keluarganya," kata Supriyanto.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas