Kenapa Oarfish Disebut Ikan Kiamat? Ini Penjelasannya

Kenapa Oarfish Disebut Ikan Kiamat? Ini Penjelasannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 21 Feb 2025 16:25 WIB
Ikan Oarfish
Oarfish ikan kiamat. (Foto: Instagram/Chengruwang)
Jogja -

Ikan-ikan laut dalam, seperti oarfish, sering kali mendapat julukan unik. Berbeda dengan hiu berumbai yang disebut fosil hidup, oarfish dikenal sebagai ikan kiamat. Memangnya, apa kaitan antara oarfish dengan kiamat?

Dirujuk dari laman Florida Museum, oarfish punya banyak nama lain, sebut saja brandfisch, haringkoning, pojas, regaleco, sneesvis, dan vasilias regon. Tidak mengherankan, pasalnya, ikan ini tersebar di banyak lautan dunia.

Punya nama ilmiah Regalecus glesne, oarfish termasuk dalam genus Regalecus, famili Regalecidae, dan ordo Lampriformes. Makhluk ini tergolong ikan laut dalam sehingga penampakannya menjadi hal yang istimewa. Lebih-lebih bentuknya unik menyerupai pita raksasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, hal tersebut tetap belum menjawab mengenai alasan oarfish disebut ikan kiamat, bukan? Guna mengetahui penyebab di belakang sebutan horor ini, detikers dapat membaca uraian ringkas yang telah detikJogja siapkan. Simak penjelasan kenapa oarfish disebut ikan kiamat di bawah ini!

Penyebab Oarfish Disebut Ikan Kiamat

Menurut penjelasan dari Ocean Conservancy, terdapat banyak versi mengenai asal-usul nama oarfish itu sendiri. Salah satunya disebabkan karena tubuh oarfish yang tampak seperti dayung. Sebagai informasi, dalam bahasa Inggris, oar berarti dayung.

ADVERTISEMENT

Pendapat lain mengatakan bahwa nama oarfish disebabkan karena gerakan unik makhluk menakjubkan satu ini saat berenang. Terlepas dari mana asal-usul yang benar, julukan oarfish, yakni ikan kiamat (doomsday fish), terkesan mengerikan.

Alasan ikan ini dijuluki demikian karena beberapa kali tercatat muncul sebelum bencana-bencana besar terjadi. Misalnya, dilansir The Economic Times, pada 2011 lalu, lebih dari 20 oarfish terdampar di pantai Jepang. Momen terdamparnya oarfish ini bertepatan dengan bulan-bulan gempa bumi dan tsunami Fukushima yang begitu dahsyat.

Contoh kedua, dirujuk dari ABC Los Angeles, 6 oarfish tampak terlihat beberapa hari sebelum gempa bumi mematikan 2017 terjadi di Filipina Selatan. Hal ini tentu memperkuat anggapan masyarakat bahwasanya oarfish bisa menandai datangnya bencana.

Sekilas tampak masuk akal, bukan? Ikan yang biasa hidup di laut dalam, sekitar 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut (zona mesopelagik), tiba-tiba muncul di permukaan. Tak lama setelah itu, bencana pun terjadi sehingga tambah meyakinkan.

Keyakinan bahwasanya oarfish adalah ikan pertanda bencana semakin diperkokoh dengan legenda asal Jepang. Disadur dari laman Atlas Obscura, dalam legenda Jepang, kemunculan oarfish di perairan dangkal adalah pertanda datangnya gempa bumi.

Kepercayaan ini muncul dan berkembang sejak abad ke-17. Pada waktu itu, oarfish dikenal sebagai ryugu no tsukai (utusan dari istana dewa laut). Akibatnya, sampai sekarang, penampakan oarfish selalu menimbulkan ketakutan tersendiri di tengah masyarakat.

Apakah Benar Kemunculan Oarfish Menandai Datangnya Bencana?

Usai mengetahui penyebab julukan oarfish yang menyeramkan, detikers mungkin penasaran mengenai benar-tidaknya kemunculan ikan dayung ini sebagai penanda bencana. Kembali dirujuk dari Atlas Obscura, Rachel Grant, seorang ahli zoologi di Universitas London South Bank melakukan penelitian terkait oarfish dan gempa bumi.

Grant menyelidiki dan menganalisis penampakan oarfish selama seabad terakhir bersama dengan tim peneliti dari Universitas Tokai Jepang. Kendati akhirnya hasil penelitian Grant tidak diterbitkan, ia berkesimpulan bahwasanya tidak ada kaitan antara gempa bumi dengan oarfish.

Namun, Grant memahami penyebab legenda tentang oarfish ini bisa tumbuh subur kendati tidak bisa dijelaskan sains. "Saya pikir itu karena (gempa bumi) adalah peristiwa yang tidak dapat diprediksi. Dan orang-orang ingin merasa bahwa mereka memiliki kendali atas peristiwa itu."

Keterangan senada juga diungkapkan oleh ahli kelautan dan ekologi Universitas Negeri Louisiana, Mark Benfield. Ia percaya oarfish tidak memiliki hubungan apa pun dengan gempa. Menurutnya, kejadian terdampar atau terlihatnya oarfish yang disusul gempa hanyalah kebetulan saja.

Dilansir Forbes, para peneliti Jepang pernah melakukan telaahan dari laporan surat kabar, catatan akuarium, dan makalah akademis sejak tahun 1928. Hasilnya nihil, mereka tidak menjumpai korelasi ikan laut dalam berbentuk pita satu ini dengan gempa bumi besar.

Yoshiaki Orihara, seorang seismolog yang melakukan penelitian tersebut, menemukan total 336 penampakan ikan laut dalam di Jepang selama periode November 1928 dan Maret 2011. Namun, penampakan-penampakan tersebut tidak ada yang terjadi dalam rentang waktu 30 hari dari gempa bumi kuat.

Akhir kata, belum ada studi ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan mengenai kebenaran anggapan oarfish sebagai penanda bencana, terkhusus gempa bumi.

Demikian penjelasan ringkas mengenai penyebab oarfish disebut ikan kiamat dan benar tidak mitos bahwa ikan ini bisa memberi sinyal bahaya datangnya bencana. Semoga dapat menambah wawasan detikers, ya!



(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads