Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman telah melakukan uji laboratorium makanan yang diduga menyebabkan ratusan warga Krasakan, Tempel, Sleman keracunan. Hasilnya ditemukan cemaran bakteri di beberapa sampel makanan tersebut.
"Hasil pengujian sampel telah dilakukan terhadap seluruh sampel makanan. Dari hasil pemeriksaan sampel makanan tersebut beberapa ditemukan adanya cemaran Salmonella sp, Bacillus Cereus dan Escherichia Coli," kata Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama melalui pesan singkat, Jumat (14/2/2025).
Cahya mengatakan, bakteri tersebut yang kemudian menyebabkan keracunan. Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara spesifik jenis makanan yang terkontaminasi bakteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E-Coli pada makanan yang disajikan," ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkap kondisi warga yang keracunan. Data terakhir, ada 170 orang yang mengalami gejala dan saat ini beberapa orang masih menjalani rawat inap.
"Sampai saat ini tinggal 6 orang yang masih menjalani rawat inap. Sedangkan yang lain sudah dinyatakan sembuh," pungkas dia.
Diketahui, ratusan orang di Padukuhan Krasakan, Tempel mengeluh demam hingga diare usai menghadiri hajatan di kampung tersebut. Mereka diduga keracunan makanan yang disantap saat hajatan.
Dari hasil pemeriksaan mayoritas warga mengeluhkan diare. Selain itu ada juga yang demam. Gejala itu sudah dirasakan warga sejak Sabtu (8/2) malam.
Petugas juga mengambil sampel makanan meliputi bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek.
(afn/apl)












































Komentar Terbanyak
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Pandji Pragiwaksono Dituntut 50 Kerbau gegara Candaan Adat Pemakaman Toraja
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo