Mengenal Meningitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Mengenal Meningitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 07 Feb 2025 11:37 WIB
Adult and child hands holding encephalography brain paper cutout,autism, Stroke, Epilepsy and alzheimer awareness, seizure disorder, stroke, ADHD, world mental health day concept
Ilustrasi meningitis. (Foto: Getty Images/ThitareeSarmkasat)
Jogja -

Pernahkah detikers mendengar tentang penyakit meningitis? Untuk mengetahui lebih dalam tentangnya, yuk, simak penjelasan tentang gejala, penyebab, dan cara pengobatan meningitis berikut ini!

Menurut informasi dari situs Meningitis Research Foundation, penyakit ini pertama kali terdeteksi pada 1661. Kala itu, seorang bernama Thomas Willis mendeskripsikan salah satu pasiennya yang disebut 'mengalami radang meningen disertai demam terus-menerus'.

Pada awal 1800-an, dokter Prancis dan Inggris menciptakan istilah meningitis. Istilah ini berasal dari dua kata, yakni meninges (nama lapisan otak) dan akhiran itis yang berarti peradangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

World Health Organization (WHO) mendefinisikan meningitis sebagai peradangan pada jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Senada dengan WHO, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mengartikannya sebagai peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.

Ingin mengenal lebih dalam tentang meningitis? Di bawah ini detikJogja siapkan informasi lengkapnya seputar gejala, penyebab, dan cara pengobatannya.

ADVERTISEMENT

Siapa Saja yang Dapat Terjangkit Meningitis?

Kembali dikutip dari WHO, meningitis dapat menyerang semua kalangan, dari muda-mudi sampai lanjut usia. Kendati demikian, kelompok yang paling rentan terserang adalah anak kecil.

Seluruh dunia adalah wilayah penyebaran meningitis. Namun, lokasi paling parah adalah wilayah sub-Sahara Afrika yang diketahui mempunyai risiko tinggi terhadap epidemi meningitis meningokokus dan meningitis pneumokokus.

Gejala Meningitis

Berdasar penjelasan dalam situs National Health Service UK, gejala-gejala meningitis dapat terjadi secara acak dan tidak semuanya akan dirasakan si penderita. Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

  1. Demam (suhu tinggi)
  2. Sakit kepala
  3. Ruam
  4. Leher kaku
  5. Penderita tidak tahan dengan cahaya terang
  6. Mengantuk atau tidak responsif
  7. Kejang

Gejala-gejala serupa juga dituliskan dalam situs Meningitis Foundation New Zealand dengan dua tambahan, yakni muntah dan nyeri sendi. Sementara itu, untuk bayi, gejala-gejala meningitis adalah:

  1. Tangisan atau rengekan bernada tinggi yang terjadi terus-menerus
  2. Bayi bersikap rewel
  3. Retraksi leher dengan punggung melengkung
  4. Ekspresi bayi kosong
  5. Bayi sulit dibangunkan dan tampak lesu
  6. Kulit pucat dan bernoda

Penyebab Meningitis

Dalam situs Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dijabarkan bahwa meningitis dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur, parasit, proses autoimun, kanker, dan reaksi obat.

Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, meningitis yang disebabkan karena bakteri dapat fatal dan membutuhkan penanganan medis segera. Sementara itu, viral meningitis (disebabkan karena virus) adalah penyakit serius, tetapi tidak seberbahaya meningitis akibat bakteri.

Lebih lanjut, meningitis yang disebabkan karena jamur adalah kasus langka. Orang bisa terkena penyakit ini akibat menghirup spora jamur yang ada di udara. Beberapa kondisi medis seperti diabetes, kanker, atau HIV menjadikan seseorang lebih berisiko terjangkit fungal meningitis.

Meningitis yang disebabkan parasit dapat memengaruhi otak atau sistem saraf. Umumnya, parasitic meningitis lebih jarang dijumpai ketimbang viral dan bacterial meningitis.

Cara Mengobati Meningitis

Berdasar penjelasan dari laman Mayo Clinic, pengobatan meningitis disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita. Ini uraiannya:

1. Bacterial Meningitis

Penderita meningitis bakterial yang sudah akut harus segera diobati dengan antibiotik intravena dan terkadang, kortikosteroid. Obat-obat ini dapat membantu pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi, seperti pembengkakan otak dan kejang.

2. Viral Meningitis

Untuk viral meningitis, pengobatan dengan antibiotik tidak akan berjalan dengan lancar. Sebaliknya, penderita akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Pasien dianjurkan untuk banyak minum, istirahat, dan minum obat pereda demam dan nyeri.

3. Tipe Meningitis Lainnya

Jika tidak mengetahui penyebabnya, detikers disarankan untuk segera mengunjungi tempat layanan kesehatan terdekat. Sebab, untuk setiap jenis meningitis ada perlakuan yang berbeda.

Nah, demikianlah penjelasan mengenai meningitis, lengkap dari gejala hingga cara pengobatannya. Semoga menambah wawasan detikers sekalian, ya!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads