Pedagang Geruduk DPRD Kulon Progo Desak Penataan Alun-alun Wates Dilanjut

Pedagang Geruduk DPRD Kulon Progo Desak Penataan Alun-alun Wates Dilanjut

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Minggu, 09 Feb 2025 14:41 WIB
PKL Alwa saat mendatangi Kantor DPRD Kulon Progo, Minggu (9/2/2025).
PKL Alwa saat mendatangi Kantor DPRD Kulon Progo, Minggu (9/2/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Wates (Alwa) menggeruduk kantor DPRD Kulon Progo hari ini. Mereka mendesak rencana penataan Alwa yang sempat terhenti kembali dilanjutkan.

"Kami dari 7 paguyuban, terdiri dari 5 paguyuban PKL kuliner dan 2 paguyuban pengelola wahana permainan minta agar penataan Alwa bisa dipercepat," kata Koordinator Paguyuban PKL Alwa, Bimo, saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu (9/2/2025).

Bimo mengatakan aksi ini digelar menyusul kabar pemerintah urung melanjutkan rencana penataan Alwa. Menurutnya penataan ini sangat penting untuk menambah daya tarik pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu juga akan bermanfaat bagi pelaku usaha, karena bisa meningkatkan penghasilan," ujarnya.

Bimo mengatakan fasilitas umum yang tersedia di Alwa kurang memadai. Mulai dari kondisi toilet yang memprihatinkan, joging track yang tidak layak, hingga ketiadaan tempat ibadah representatif.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, pihaknya sepakat agar penataan Alwa bisa kembali dilanjutkan untuk memenuhi fasum yang belum tersedia tadi.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kulon Progo, Aris Syarifuddin, menyatakan siap mengawal aspirasi PKL Alwa. Menurutnya penataan memang penting untuk meningkatkan laju perekonomian para PKL dan usaha masyarakat yang ada di kawasan Alwa.

"Kami menilai penataan perlu segera dilakukan, hal tersebut sudah menjadi perhatian kami," ujarnya.

Aris menjelaskan rencana penataan Alwa sudah dilakukan 2022 lalu. Tujuannya untuk menjadikan Alwa sebagai segitiga emas bersama Taman Budaya Kulon Progo dan Taman Wana Winulang.

"Pada intinya kami akan mengawal hal ini," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya pemerintah Kabupaten Kulon Progo bakal menunda pelaksanaan proyek penataan Alwa. Hal ini karena rencana penataan memicu gejolak di masyarakat.

"Kulon Progo tergolong masih butuh penanganan dan kami sadar betul untuk ini (penataan Alwa) kami usul untuk dipending saja. Barangkali bisa dimanfaatkan untuk hal lebih urgent, dan kedua untuk meredam gejolak di masyarakat yang masih butuh pemahaman lebih dalam," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (30/1).

Joko mengatakan penundaan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan. Anggaran penataan mencapai Rp 3 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY juga akan dikembalikan kepada Paniradya Keistimewaan DIY.

Selama penundaan berlangsung, akan dilakukan kajian mendalam agar penataan Alwa bisa diterima oleh masyarakat.

"Kebetulan kan kita sedang suksesi kepemimpinan, sembari kita nanti nunggu bupati definitif, terus kami juga koordinasi, konsultasi, siapa tahu nanti ada kebijakan berbeda. Itulah kenapa kami kemudian memutuskan untuk pending dan mengembalikan anggaran kepada paniradya untuk digunakan yang lebih prioritas, daripada kami nekat bangun tapi masyarakat kurang setuju atau banyak gejolak," jelasnya.

Joko mengatakan rencana penataan Alwa sudah dimulai sejak 2022 lalu. Konsep penataan ini disusun bersama dengan instansi terkait termasuk organisasi keagamaan yang digandeng untuk mengkaji kehadiran calon landmark berwujud penari angguk di sana.

"Malah justru kami punya kesempatan menata ulang agar penataan alun-alun dengan landmark itu bisa sinkron. Contoh drainase alun-alun itu perlu diperbaiki lagi, perlu diperlebar, kemudian terus itu banyak yang becek sehingga perlu ditinggikan, jadi sekalian itu," ucapnya.

Namun saat rencana ini mengemuka ke masyarakat, justru memicu pro kontra. "Itu sejak 2022, sudah dirancang, sudah melibatkan semua pihak terkait, sudah ok yes. Begitu kita angkat banyak penolakan," ujarnya.

Adapun dalam rencana penataan Alwa ada penambahan ornamen baru yang dipasang, salah satunya adalah patung Penari Angguk berukuran raksasa. Kemudian ada pembangunan joging track dan furniture street baru di sekeliling Alwa.




(apl/aku)

Hide Ads