Pedagang Harap Bisa Tetap Cari Rezeki Meski Ada Penataan Alun-alun Kidul

Pedagang Harap Bisa Tetap Cari Rezeki Meski Ada Penataan Alun-alun Kidul

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 22 Jan 2025 19:58 WIB
Ketua umum Paparasi, Heru Susanto ditemui wartawan di kediamannya, Panembahan, Kraton, Rabu (22/1/2025).
Ketua umum Paparasi, Heru Susanto ditemui wartawan di kediamannya, Panembahan, Kraton, Rabu (22/1/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Paguyuban Pelaku Pariwisata Alun-Alun Selatan (Paparasi) angkat bicara soal rencana penataan pedagang alun-alun kidul (Alkid) dan penutupan Plengkung Gading. Isu terkait penataan ini ternyata sudah didengar pedagang sejak 5 tahun lalu.

Ketua umum Paparasi, Heru Susanto, mengaku sudah mendengar rencana penataan ini sejak lama. Tapi tidak ada kepastian terkait informasi tersebut, termasuk soal teknis penataan.

"Kalau dengarnya sudah, namun untuk faktanya kita belum tahu. Teman-teman semuanya dengarnya itu sudah kira-kira 5 tahun ke belakang, namun yang hangat-hangatnya sekarang ini termasuk sudah sudah di sosmed dulu," ungkapnya saat ditemui wartawan di kediamannya, Panembahan, Kraton, Rabu (22/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru melanjutkan, para pedagang juga ramai bertanya kepadanya usai kabar ini beredar di media sosial. Ia pun juga dengan bijaksana menyampaikan ke para pedagang belum mendapatkan informasi resmi.

"Saya juga tidak berani gegabah, sehingga terkait dengan pencarian rezeki dari teman-teman kan saya harus hati-hati juga. Karena Kagungan Dalem Keraton kan juga punya kewenangan di situ," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Heru pun mengaku siap mematuhi arahan dari Keraton jika nantinya rencana penataan ini terealisasi. Meski begitu, ia juga menyimpan harapan, Keraton juga memikirkan nasib pedagang lantaran notabene berdagang adalah mata pencaharian mereka.

"Jadi kalau pada dasarnya kalau saya sebenarnya sendiri sendiko dawuh nggih, tapi yang jelas kami berharap dari teman-teman paguyuban, mewakili, sangat berharap mudah-mudahan, walaupun ditata tapi teman-teman saya, saudara-saudara yang ada di Alkid itu bisa mencari rezeki, ending-nya itu," terangnya.

Lebih lanjut saat ditanyai soal rencana penutupan Plengkung Gading, Heru pun juga mengaku sudah mendengar rencana tersebut juga berkaitan dengan Sumbu Filosofi Jogja. Ia pun kembali menekankan akan mengikuti kebijakan Keraton namun dengan harapan Keraton juga memikirkan nasib rakyat.

"Kalau dengar saya baru uji coba, jadi uji coba itu namanya uji coba, kalau berhasil mungkin diteruskan, kalau udah mungkin masih aja direvisi lagi diuji kembali," ujar Heru.

"Kita sudah dengar Heritage ya, Heritage kan memang benar-benar akan difungsikan sebagai cagar budaya seperti yang dahulu. Sehingga yang yang harus paham ya itu, ya kalau saya sebagai rakyatnya ya yang penting ketika ditata teman-teman warga sini itu bisa terayomi gitu," imbuhnya.

Adapun soal teknis penutupan Plengkung Gading, Heru juga mengaku belum menerima informasi detail soal teknis dan kapan akan dilakukan. Namun ia sedikit menyinggung soal sejarah akses masuk kompleks Keraton pada zaman dulu.

"Memang ya sejarah dulu, karena dulu memang zaman tahun berapa kurang tahu, yang akses untuk masuk ke keraton ini hanya dari Taman Sari (sisi barat) dan Jalan Brigjen Katamso (sisi timur)," urai Heru.

"Nah Taman Sari itu baratnya (Pasar) Ngasem nah itu, nanti yang timur yang di Katamso. Di utara (dulu) ditutup, kan dulu ada regolnya," pungkas Heru.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal rencana penutupan Plengkung Gading dan penataan para pedagang di kawasan Alun-alun kidul (Alkid). Sultan menegaskan uji coba rencana itu belum dilakukan.

"Ya belum, wong dicoba aja belum," ungkap Sultan saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan Kota Jogja, Rabu (22/1).

Sultan menyebut pihaknya akan melakukan penataan dan bukan penggusuran. Dua rencana itu, kata Sultan, adalah amanat dari rekomendasi Unesco soal Sumbu Filosofi Jogja.

"Ya pengertian ditata bukan berarti digusur. Kan baru percobaan aja, memungkinkan ndak, kalau memang ndak memungkinkan ya," papar Sultan.




(afn/apu)

Hide Ads