Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal rencana penutupan Plengkung Gading dan penataan pedagang di kawasan Alun-alun kidul (Alkid). Dia menyebut langkah itu sebagai implementasi dari rekomendasi UNESCO terhadap Sumbu Filosofi Jogja.
"Semua penataan kan ada rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO to, harus diikuti," jelas Sultan saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Rabu (22/1/2025).
Meski begitu Sultan juga masih belum mengetahui kapan rencana tersebut akan dilaksanakan. Namun, ia menegaskan jika dua rencana tersebut lebih dulu akan diujicobakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya belum, wong dicoba aja belum," papar Sultan.
"Ya pengertian ditata bukan berarti digusur. Kan baru percobaan aja, memungkinkan nggak," pungkasnya.
Sebagai informasi, Sumbu Filosofi Yogyakarta oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia melalui Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 September 2023 silam.
Berdasarkan dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39., Sumbu Filosofi Yogyakarta telah sah diterima menjadi Warisan Budaya Dunia (World Heritage) dengan tajuk 'the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks'.
Sebelumnya, muncul kabar Plengkung Gading akan ditutup yang beredar di media sosial. Dimintai konfirmasi mengenai hal itu, Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi pun membenarkan rencana tersebut.
Menurutnya, penutupan tersebut baru akan diujicobakan. Namun Mangkubumi tidak memaparkan secara rinci uji coba tersebut. Ia hanya menjelaskan alasan penutupan lantaran Plengkung Gading masuk dalam kawasan Sumbu Filosofi Jogja.
"Baru uji coba. Nah aku nggak tahu (mulai dan sampai kapan)," paparnya saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (21/1).
"(Alasan penutupan) Itu kan bagian dari, apa namanya, Sumbu Filosofi," sambung putri sulung Sultan HB X ini.
Pantauan detikJogja siang ini, kawasan Plengkung Gading masih terbuka dan bisa dilewati seperti biasa. Arus lalu lintas pun cenderung normal tanpa adanya pemberitahuan apa pun terkait rencana ini.
Selain penutupan Plengkung Gading, ada juga kabar terkait kemungkinan para pedagang Alkid akan turut terdampak. Mangkubumi pun membenarkan namun tidak secara gamblang. Ia menyebut akan ada kemungkinan relokasi, termasuk pedagang di kawasan Alun-alun Utara.
"Kita kan nggak ngusir to, ditata. Ya belum tahu (di mana relokasinya) baru diuji coba. Nanti kita atur, kan masih didata juga," paparnya.
"Alun-alun Utara juga iya, kan sudah ditata Alun-alunnya," pungkas Mangkubumi.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi