Pedagang Alkid Bakal Ditata Seiring Rencana Penutupan Plengkung Gading

Pedagang Alkid Bakal Ditata Seiring Rencana Penutupan Plengkung Gading

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 22 Jan 2025 11:29 WIB
YOGYAKARTA, INDONESIA -: A toy seller eats as he breaks his fast during the holy month of Ramadan at the Southern city square known as Alun-alun kidul in Yogyakarta, Indonesia. Millions of Muslims around the world fasting from dawn to dusk for a month. Ramadan, the ninth month of the Islamic calendar is a month of fasting, prayers and recitation of the Quran. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Ilustrasi. Kawasan Alun-alun Kidul Jogja saat malam hari. Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Jogja -

Keraton Jogja mengonfirmasi kabar viral rencana penutupan Plengkung Gading. Para pedagang di Alun-alun Selatan atau Alun-alun Kidul (Alkid) juga bakal ditata.

Hal itu diungkapkan oleh Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi.

Terkait kemungkinan para pedagang terdampak, Mangkubumi membenarkan namun tidak secara gamblang. Ia menyebut akan ada kemungkinan relokasi, termasuk pedagang di kawasan Alun-alun Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kan nggak ngusir to, ditata. Ya belum tahu (di mana relokasinya) baru diuji coba. Nanti kita atur, kan masih didata juga," kata Mangkubumi saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (21/1/2025).

"Alun-alun Utara juga iya, kan sudah ditata Alun-alunnya," lanjut Mangkubumi.

ADVERTISEMENT

Terkait penutupan Plengkung Gading, menurutnya penutupan tersebut baru akan diujicobakan. Namun Mangkubumi tidak memaparkan secara rinci uji coba tersebut.

"Baru uji coba. Nah aku nggak tahu (mulai dan sampai kapan)," ujar putri sulung Sultan HB X ini.

Ia hanya menjelaskan alasan penutupan adalah Plengkung Gading masuk dalam kawasan Sumbu Filosofi Jogja.

"(Alasan penutupan) Itu kan bagian dari, apa namanya, sumbu filosofi," pungkasnya.

Untuk diketahui, kabar penutupan Plengkung Gading itu salah satunya diunggah oleh akun X @titiknol_jogja. Akun tersebut juga menyinggung para pedagang kuliner hingga penyedia odong-odong di utara Plengkung Gading atau kawasan Alun-alun Kidul yang akan terdampak penutupan ini.

"Plengkung Gading closed, deceased monarch only. Farewell Warung Brongkos, bakul cilok, odong-odong, sak tukang parkire. Masyarakate kon kukut, arep dipek dewe," tulis cuitan dalam unggahan tersebut dilihat detikJogja, Selasa (21/1).

Terkait hal itu, pedagang di Alun-alun Selatan atau Alun-alun Kidul (Alkid) malah mengaku belum menerima kabar apa-apa.

Salah satunya Riyadi, pedagang angkringan di kawasan Alkid yang sudah berjualan sejak 1990. Ia mengatakan, biasanya akan ada pemberitahuan dari paguyuban jika akan ada kebijakan yang dilaksanakan.

"Saya malah dereng ngertos (belum tahu). Biasanya kalau ada gitu ada undangan dulu (dari paguyuban)," jelasnya saat ditemui wartawan di lapak dagangannya, Selasa (21/1).

"Ada 400 anggota (paguyuban). (Pedagang) Siang sama malam, sama parkir," sambung Riyadi.

Hal serupa juga disampaikan Karmila, pedagang pecel lele di sisi timur Alkid yang juga mengaku belum mendengar kabar penataan pedagang di Alun-alun Selatan. Ia pun berharap tidak ada pemindahan pedagang di Alkid.

"Belum ada kabar apa-apa, belum ada informasi apa-apa dari paguyuban. Iya (berharap) di sini aja," ungkapnya kepada wartawan di lapaknya.




(rih/ahr)

Hide Ads