Kanwil Kemenag Ungkap Masa Tunggu Haji di DIY Capai 34 Tahun

Kanwil Kemenag Ungkap Masa Tunggu Haji di DIY Capai 34 Tahun

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 15 Jan 2025 16:15 WIB
Ilustrasi haji
Ilustrasi haji. Foto: Getty Images/Shakeel Sha
Jogja -

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) menyebut antusiasme pendaftar haji di wilayahnya sangat tinggi. Hal itu menyebabkan antrean pemberangkatan haji yang semakin panjang hingga menyentuh 34 tahun.

"Yang daftar tahun ini baru bisa berangkat 34 tahun lagi," terang Analis Kebijakan Bidang Haji Kanwil Kemenag DIY, Silvia Rosetti saat dihubungi wartawan, Rabu (15/1/2025).

Terkait kuota, Silvia memaparkan kuota haji 2025 untuk Provinsi DIY sebesar sebanyak 3.147 orang. Jumlah kuota tersebut masih sama dengan kuota tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, Kabupaten Sleman dan Bantul menjadi daerah dengan pendaftar terbanyak. Sedangkan untuk kuota masing-masing kabupaten-kota, menurutnya, menggunakan sistem siapa cepat dia dapat.

"Kalau pendaftaran jamaah paling banyak Sleman dan Bantul," papar Silvia.

ADVERTISEMENT

"Kuota DIY menggunakan kuota provinsi, siapa yang cepat mendaftar selama setahun paling banyak ya itu yang mendapat kuota banyak. Jadi kuota 3.147 itu dibagi dari jumlah pendaftaran per kabupaten/kota," imbuhnya.

Adapun terkait pemenuhan kuota tahun ini, dilanjutkan Silvia, pihaknya masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) terkait pelunasan biaya haji. Hal itu diperlukan untuk melihat calon jamaah yang siap berangkat tahun ini.

"Masih menunggu Perpres untuk pelunasan, jadi saat ini belum pelunasan. Jadi belum bisa melihat siapa yang sudah lunas atau siap berangkat dan yang belum melunasi dan belum siap berangkat," urainya.

Sementara, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa menguraikan dari total kuota 3.147 orang tersebut terdiri dari 2.954 jemaah reguler, 157 jemaah prioritas lanjut usia, 27 petugas haji daerah, dan sembilan petugas pembimbing ibadah haji.

"Meskipun kuota haji Indonesia secara keseluruhan mengalami penambahan sebanyak 20.000 jemaah pada tahun lalu, tapi untuk tahun ini kembali ke angka semula," ujarnya.

Adapun terkait dengan biaya haji tahun ini, Jauhar memprediksi memperkirakan ada penurunan. Pasalnya, pemerintah telah mengumumkan adanya penurunan BPIH dan Bipih.

Diketahui, dikutip dari detikFinance, pemerintah menurunkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) pada musim haji (BPIH) 1446 Hijriah/2025.

Adapun rinciannya, BPIH untuk jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp 89,4 juta dari Rp 93,4 juta. Sementara Bipih dipatok sebesar Rp 55,4 juta per orang.

"Nantinya calon jemaah haji diprediksi hanya perlu membayar sekitar Rp 55 juta, turun dari tahun lalu yang Rp 56 juta," pungkas Jauhar.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads