Renungan Harian Katolik Minggu 29 Desember 2024 dan Bacaannya: Pendidikan

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Desember 2024 dan Bacaannya: Pendidikan

Santo - detikJogja
Minggu, 29 Des 2024 04:00 WIB
Ilustrasi rosario Katolik
Ilustrasi renungan Katolik. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 29 Desember 2024 merupakan Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf; dengan orang kudus Santo Thomas Becket dari Canterbury, Uskup dan Martir. Santo Kaspar Del Bufalo, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang pendidikan rohani, mari simak renungan Katolik hari ini, Minggu 29 Desember 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Yulius Sodah MSC. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 29 Desember 2024

Bacaan Hari Ini

1Sam. 1:20-22,24-28;

  • 1Sam 1:20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada Tuhan."
  • 1Sam 1:21 Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada Tuhan.
  • 1Sam 1:22 Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya: "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya."
  • 1Sam 1:24 Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah Tuhan di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
  • 1Sam 1:25 Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli;
  • 1Sam 1:26 lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Tuhan.
  • 1Sam 1:27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
  • 1Sam 1:28 Maka akupun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan.

Mzm. 84:2-3,5-6,9-10;

  • Mzm 84:2 (84-3) Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
  • Mzm 84:3 (84-4) Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
  • Mzm 84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
  • Mzm 84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
  • Mzm 84:9 (84-10) Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
  • Mzm 84:10 (84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

1Yoh. 3:1-2,21-24;

  • 1Yoh 3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
  • 1Yoh 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
  • 1Yoh 3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
  • 1Yoh 3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
  • 1Yoh 3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
  • 1Yoh 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Luk. 2:41-52.

  • Luk 2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
  • Luk 2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
  • Luk 2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
  • Luk 2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
  • Luk 2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
  • Luk 2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
  • Luk 2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
  • Luk 2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
  • Luk 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
  • Luk 2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
  • Luk 2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
  • Luk 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

BcO Ef. 5:21-6:4

  • Ef 5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
  • Ef 5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
  • Ef 5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
  • Ef 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
  • Ef 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
  • Ef 5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
  • Ef 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
  • Ef 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
  • Ef 5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
  • Ef 5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
  • Ef 5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
  • Ef 5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
  • Ef 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
  • Ef 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
  • Ef 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu?ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
  • Ef 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
  • Ef 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Renungan Hari Ini

Saat pembaptisan, orang tua selalu diminta untuk mendidik anak-anak mereka secara Katolik. Saya mengutip kata-kata imam dalam buku upacara pembaptisan Katolik: "Ibu dan bapak yang saya hormati, kamu minta supaya anakmu diterimakan Sakramen Pembaptisan. Dengan demikian, kamu menyatakan diri bersedia untuk mendidik anakmu dalam iman kita."

Imam melanjutkan: "Dia harus belajar mengasihi Allah dan sesama menurut contoh yang diberikan Kristus kepada kita." Kata-kata ini mengandaikan bahwa orang tua harus menanamkan iman Katolik yang dalam kepada anak-anak, termasuk memperhatikan kehidupan rohani atau kehidupan doa mereka. Pertanyaannya, sejauh mana orang tua masih menjalankan kewajiban membina iman, terutama hidup rohani, anak-anak mereka?

ADVERTISEMENT

Hari ini kita merayakan Pesta Keluarga Kudus. Diceritakan oleh Lukas bahwa pada usia 12 tahun, Yesus dibawa oleh orang tua-Nya ke Bait Allah di Yerusalem. Menurut tradisi Yahudi, seorang anak memiliki tiga guru. Guru pertama adalah ibunya yang mengasuh si anak sampai disapih.

Setelah itu, pendidikan diserahkan kepada guru kedua, yaitu ayahnya, sampai si anak berusaha 12 atau 13 tahun. Pada usia ini, seorang anak dianggap sudah memasuki masa dewasa. Ia akan dididik oleh guru ketiga, yaitu Taurat sendiri. Ia wajib memahami dan hidup menurut ajaran hukum Taurat. Di Bait Allah biasanya ada kelompok-kelompok pembelajaran Taurat.

Itu sebabnya Yesus di Bait Allah sibuk bersoal jawab dengan guru-guru Taurat sampai lupa pulang bersama orang tua-Nya. Rasa ingin tahu-Nya terhadap Taurat sangat besar. Pada bagian akhir dari Injil dikatakan: "Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia."

Ia mampu menghidupi hukum Taurat bukan sekadar sebagai aturan, melainkan sebagai sarana untuk makin mendekatkan diri-Nya pada Bapa dan sesama manusia. Yesus yang dibiasakan untuk datang ke Bait Allah dan belajar Taurat memiliki pemahaman iman yang benar dan menghayatinya dengan sungguh, sehingga makin dikasihi Allah dan sesama.

Pada Pesta Keluarga Kudus kali ini, alangkah baiknya jika keluarga-keluarga Katolik mengingat kembali komitmen mereka saat pernikahan dan saat pembaptisan anak-anak mereka untuk mendidik anak-anak tersebut sesuai dengan iman Katolik.

Pendidikan iman atau hidup rohani yang baik dan benar perlu menjadi perhatian orang tua jika ingin anak-anak mereka hidup sebagai pribadi yang hebat, yaitu yang makin dikasihi Allah dan sesama.

Di tengah zaman yang semakin menantang orang untuk keluar dari kedalaman dirinya, pendidikan rohani dalam keluarga menjadi landasan penting bagi pertumbuhan anak agar menjadi dewasa dalam iman dan kepribadian. Belajarlah dari Keluarga Kudus. Mari kita memberikan waktu untuk mendidik anak-anak kita dengan pendidikan rohani dan moral yang baik.

Doa Penutup

Bapa yang kekal, Engkau telah berkenan memberi kami teladan hidup keluarga kudus. Bantulah rumah tangga kami semua untuk meniru kebajikan hidup mereka dalam ikatan cinta.

Semoga kelak kami menikmati kebahagiaan kekal sebagai anggota keluarga-Mu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Minggu 29 Desember 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/aku)

Hide Ads