Polda DIY Terima 2 Laporan Dugaan Penipuan Biro Umrah yang Diposting Hanum Rais

Polda DIY Terima 2 Laporan Dugaan Penipuan Biro Umrah yang Diposting Hanum Rais

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 24 Des 2024 17:36 WIB
Hacker in hoodie dark theme Hacker in a blue hoody standing in front of a coding background with binary streams and information security terms cybersecurity concept
Ilustrasi penipuan biro umrah. Foto: Getty Images/sarayut Thaneerat
Sleman -

Kabar dugaan penipuan yang dilakukan oleh biro umrah Hasanah Magna Safari (HMS) ramai di media sosial. Diketahui kasus ini telah dilaporkan ke Polda DIY.

Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Dia bilang, ada dua laporan polisi yang ditangani Polda DIY dengan terlapor HMS.

"(Laporan soal dugaan penipuan) Umrah di Polda ada 2 LP," kata Verena saat dihubungi wartawan, Selasa (24/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, laporan pertama sudah masuk sejak November lalu. Sementara laporan kedua masih dalam proses penyelidikan.

"Yang laporan tanggal 29 November saat ini sudah sampai tahap gelar perkara untuk sidik. Sedangkan laporan yang terbaru masih lidik," katanya.

ADVERTISEMENT

Verena masih belum bersedia menjabarkan perkara tersebut karena sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan. "Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, jika ada perkembangan akan kami sampaikan," ujar dia.

Sebelumnya, muncul kabar adanya dugaan penipuan biro umroh di media sosial. Kabar tersebut diunggah oleh putri mantan Ketua MPR RI Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais melalui akun Instagram pribadinya @hanumrais, Minggu (22/12).

Dalam unggahannya, Hanum membagikan foto paspor milik terduga pelaku penipuan. Ia menjelaskan, jika ratusan calon jemaah umrah tak mendapat kepastian pemberangkatan meski telah melunasi biaya. Terduga pelaku juga menghilang.

Saat dimintai konfirmasi mengenai unggahan tersebut, Hanum mengatakan ia hanya membantu para korban. Hanum juga menegaskan jika dirinya bukan termasuk korban.

"Intinya saya bukan calon jemaah umroh yang akan berangkat, tapi hati nurani saya ingin mengadvokasi para pihak yang sampai sekarang tidak jelas keberangkatannya, atau sudah kemarin-kemarin dan nggak ada kabar pertanggungjawaban," paparnya saat dihubungi detikJogja, Minggu (22/12).

Politisi Partai Ummat itu menyampaikan, ia dihubungi para korban melalui aplikasi perpesanan singkat WhatsApp dan direct massage melalui Instagram pribadinya. Ia mengaku berada dalam satu grup WhatsApp bersama para korban.

"Di situ kemudian banyak yang komplain ketika mau repeat buying," ungkap Hanum.

"Saya hanya berusaha menyebarkan info ini agar tidak ada korban lain. Karena sudah banyak yang DM/WA. Karena selama yang bersangkutan belum dimintai pertanggungjawaban, travelnya belum dibekukan, saya khawatir infonya tidak merata dan yang bersangkutan masih bermanuver untuk terus collecting targets," imbuhnya.

Menurut cerita para korban kepadanya, Hanum melanjutkan, terduga pelaku sudah tak dapat dihubungi pada 15 Desember 2024. "Semua staf di-WA semua hands off," pungkasnya.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads