Pimpinan DPRD Gunungkidul angkat bicara terkait dugaan oknum anggotanya yang melakukan video call sex (VCS) dan berujung videonya tersebar. DPRD Gunungkidul menyebut saat ini kasus itu tengah diproses Badan Kehormatan (BK).
Dugaan VCS oknum anggota DPRD Gunungkidul itu memicu kedatangan massa yang menamakan diri Gabungan Rakyat Kabupaten Gunungkidul. Massa menuntut kasus itu diproses hingga tuntas.
Respons Ketua DPRD Gunungkidul
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini mengatakan pihaknya mengapresiasi kedatangan massa tersebut. Menurutnya kedatangan mereka sebagai kontrol dan bentuk evaluasi untuk DPRD Gunungkidul ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan mohon izin, kami minta waktu karena ini dalam proses dan semoga cepat terselesaikan," kata Endang kepada wartawan di Kantor DPRD Gunungkidul, Wonosari, Selasa (26/11/2024).
Menurutnya, saat ini proses penanganan terkait oknum anggotanya itu sudah sampai di BK. Endang juga memastikan akan mengungkapkan hasil penanganan tersebut ke publik.
"Ini nanti BK yang sudah dalam proses. Kami tahap kemarin itu baru rapat internal dari semua anggota dewan, pimpinan dewan dan BK. Nanti hasilnya seperti apa kami matur (sampaikan)," ucapnya.
Sementara itu terkait penonaktifan anggotanya itu, Endang mengaku belum melakukannya. Mengingat semua itu harus melalui proses dan aturan yang berlaku.
"Belum," ujarnya.
Kemudian ketika ditanya apakah yang bersangkutan masih bekerja dan masuk Kantor DPRD, Endang menyebut jika anggotanya itu masih fokus dalam pemenangan Pilkada 2024.
"Sekarang beliaunya kan masih menjadi tim pemenangan salah satu paslon. Sehingga biar menjadi tanggung jawab pemenangan dulu, terus baru nanti (diproses)," ujarnya.
Massa Geruduk DPRD Gunungkidul
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Gabungan Rakyat Kabupaten Gunungkidul mendatangi Kantor DPRD Gunungkidul. Mereka meminta agar pimpinan DPRD menindak tegas oknum anggotanya yang diduga melakukan video call seks (VCS) dan berujung videonya tersebar.
Dalam video berdurasi 1 menit 1 detik itu memperlihatkan seorang pria yang diduga anggota DPRD sedang VCS dengan perempuan. Selain VCS, pria tersebut tampak melakukan aktivitas onani.
Pantauan detikJogja, tampak beberapa spanduk terpasang di pagar depan Kantor DPRD Gunungkidul. Spanduk-spanduk itu bertulis 'Dewan keluarkan ANU!! VCS Gunungkidul malu', 'pecat oknum DPRD bermoral bejat #videoviral!!', 'Gedung baru masalah baru apa tidak malu' hingga 'Oknum dewan mikir G*W*K!! Gunungkidul remuk'.
Koordinator Gabungan Rakyat Kabupaten Gunungkidul, Marbandi mengatakan, bahwa kedatangan pihaknya untuk bertemu dengan Ketua DPRD Gunungkidul. Hal itu berkaitan dengan video viral yang diduga melibatkan oknum anggota DPRD Gunungkidul dan beredar di masyarakat.
"Tuntutan kami melakukan sidang terhadap oknum anggota DPRD Gunungkidul yang sedang melakukan video call dengan seorang perempuan yang videonya tersebar ke masyarakat," katanya kepada wartawan di Kantor DPRD Gunungkidul, Wonosari, Selasa (26/11).
Selain itu, Marbandi meminta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Gunungkidul untuk segera menonaktifkan dan memberhentikan oknum anggota DPRD Gunungkidul.
"Kami juga menuntut kepada semua pejabat, anggota DPRD Gunungkidul, kepolisian untuk mengusut dan menindak tegas awal mula penyebaran video tak senonoh yang menyangkut nama oknum anggota DPRD tersebut," ujarnya.
Apabila tuntutan itu tidak terpenuhi, maka Marbandi akan melakukan aksi dengan membawa lebih banyak massa. Pasalnya, anggota DPRD adalah wakil rakyat dan seharusnya memberikan teladan yang baik bagi masyarakat.
"Bila dalam jangka waktu yang ditentukan dan disepakati dengan Ketua DPRD tidak dipenuhi kami tetap mengerahkan masyarakat," ucapnya.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu