Ketemu Sultan HB X, Fadli Zon Bahas Pengembalian Manuskrip Keraton

Ketemu Sultan HB X, Fadli Zon Bahas Pengembalian Manuskrip Keraton

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 23 Nov 2024 23:00 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (memegang keris) saat membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Beteng Vredeburg, Jogja, Sabtu (23/11/2024)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (memegang keris) saat membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Beteng Vredeburg, Jogja, Sabtu (23/11/2024) Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Jogja -

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon sempat menemui Raja Keraton Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, siang tadi. Dalam pertemuan itu, Fadli menyinggung upaya pengembalian manuskrip keraton dari pemerintah Inggris.

"Ya saya tadi sampaikan juga kepada Sri Sultan, kita akan coba juga pengembalian manuskrip-manuskrip yang ada di Inggris," kata Fadli ditemui wartawan usai membuka ICH di Benteng Vredeburg, Kota Jogja, Sabtu (23/11/2024).

Berdasarkan pernyataan Sultan, Fadli bilang hingga saat ini sudah ada 170 manuskrip yang dikembalikan dalam bentuk naskah digital. Akan tetapi, jumlah manuskrip yang dibawa Inggris kala itu jumlahnya lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah, lanjut dia, saat ini terus berupaya untuk meminta kembali manuskrip-manuskrip tersebut.

"Ya kita akan usahakan meskipun menurut Sri Sultan ada sekitar 170 naskah digitalnya diberikan. Tapi memang jumlahnya lebih banyak dari itu kita lihatlah nanti," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau nanti ada kesempatan bertemu dengan pemerintah Inggris kita sampaikan agar artefak-artefak termasuk manuskrip yang dibawa ketika itu dari Keraton Yogyakarta itu bisa dikembalikan ke Indonesia. Karena itu merupakan hak milik dari kita dan itu bagian ketika itu kolonialisme," imbuhnya.

Menurutnya, selain Indonesia, saat ini banyak negara yang juga berupaya memulangkan kembali artefak-artefaknya. Contohnya, Mesir yang mencoba mengambil kembali mumi dan Yunani dengan partisi dari Parthenon.

Di sisi lain, upaya memulangkan manuskrip itu bukan perkara gampang. Apalagi hingga saat ini pemerintah Inggris belum secara gamblang mau mengembalikan. Termasuk juga dengan negara lain yang menyimpan artefak milik RI.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga belum mencoba secara resmi untuk bertemu langsung dan membahas hal itu dengan pemerintah Inggris.

"Sejauh ini yang kita tahu memang belum ada dari pihak Inggris mau mengembalikan. Tapi kita sendiri kan belum mencoba secara resmi, secara formal untuk bicara juga secara langsung," ujarnya.

"Nanti kita lihat apa saja yang ada di British Museum dan yang ada di British Library," imbuhnya.

Meski demikian, dia optimis perlahan artefak milik Indonesia bisa dikembalikan oleh Inggris maupun negara lain yang juga ikut menyimpan.

"Tapi yang kita lihat trennya dengan negara-negara lain begitu, belum ada keinginan untuk hal itu (mengembalikan artefak). Dengan Belanda saya kira kita sudah mulai ada meskipun sedikit demi sedikit, tapi sudah berlangsung sudah dari sejak puluhan tahun yang lalu sebenarnya tapi artefaknya masih sedikit-sedikit. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak," pungkasnya.




(apu/apu)

Hide Ads