Gerakan Pemuda Ansor mendesak agar polisi segera mengungkap kasus penganiayaan dan penusukan yang terjadi di Prawirotaman, Kota Jogja. Mereka menyebut 2 korban dalam peristiwa itu merupakan santri dari Ponpes Krapyak.
"Dua orang santri menjadi korban salah sasaran, dan diduga pelaku dalam keadaan mabuk miras (minuman keras)," Ketua GP Ansor DIY, Abdul Muiz saat dihubungi wartawan, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya, GP Ansor mendesak agar polisi segera mengusut tuntas kasus itu dan menangkap para pelaku secepatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mendorong dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dalam 1x24 jam bisa menangkap pelaku," ucapnya.
Apabila dalam kurun waktu tersebut pelaku penganiayaan dan penusukan tidak tertangkap, maka pihaknya akan mengambil sikap tegas.
"Pihak berwajib harus segera menindak pelaku pengeroyokan dan penusukan terhadap pembimbing santri secara adil sesuai dengan aturan hukum. Jika tidak maka GP Ansor dan Banser DIY akan mengambil sikap tegas," katanya.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial sebuah unggahan yang menyebut adanya keramaian di jalan Prawirotaman, Brontokusuman, Kota Jogja, semalam. Terkait hal tersebut polisi mengonfirmasi telah terjadi tindakan penganiayaan hingga penusukan.
Kasatreskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, juga mengakui bahwa korban penganiayaan dan penusukan merupakan santri dari Ponpes Krapyak.
Probo menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mendalami kejadian ini termasuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Terutama untuk mengetahui jumlah pelaku penganiayaan dan penusukan, serta benda atau senjata yang digunakan.
"Itu (jumlah pelaku pemukulan dan penusukan) yang baru kita (selidiki), kalau dari keterangan saksi itu ada beberapa orang yang mendatangi dia (korban), tiba tiba nusuk itu," ujarnya.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi