Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel, angkat suara soal jeda kompetisi Super League 2025/2026 yang hampir mencapai satu bulan. Ia membandingkan lamanya jeda di Indonesia dengan Eropa.
Van Gastel menyebut jeda kompetisi di Indonesia terbilang panjang. Berbeda dengan Eropa yang menurutnya menerapkan masa libur jauh lebih singkat.
"Bagi saya ini pertama kalinya tidak ada pertandingan selama tiga minggu. Di Eropa biasanya anda libur hanya satu hingga sepuluh hari, lalu mulai lagi," ujar Van Gastel kepada wartawan, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, pelatih asal Belanda itu melihat sisi positif dari jeda panjang tersebut. Ia menilai momen ini memberi ruang bagi pemainnya memulihkan kondisi fisik dan mental.
"Jeda yang lebih panjang ini memberi kesempatan kepada para pemain untuk beristirahat sehingga kondisi tubuh bisa menjadi lebih baik. Mereka bisa pulih dari semua pekerjaan yang mereka lakukan," jelasnya.
Selain pemulihan, Van Gastel mengatakan jeda ini juga penting bagi pemain untuk kembali berkumpul dengan keluarga.
"Mereka bisa bersama keluarga, bisa pergi berlibur. Dengan begitu, mereka kembali lebih segar dan bersemangat," katanya.
Diketahui, PSIM terakhir kali tampil saat menghadapi Persija Jakarta pada 28 November lalu. Laskar Mataram akan kembali bertanding pada 23 Desember mendatang melawan Persijap Jepara di laga tandang.
(aku/afn)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Penyesalan Keluarga Ali Pemerkosa Tewas Dimassa-Mayatnya Diseret Motor