GP Ansor Sebut Korban Penusukan di Prawirotaman Jogja Santri Krapyak

GP Ansor Sebut Korban Penusukan di Prawirotaman Jogja Santri Krapyak

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 24 Okt 2024 14:25 WIB
Ilustrasi tindakan kriminal
Ilustrasi tindakan kriminal. Foto: Getty Images/South_agency
Bantul -

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut dua korban penganiayaan dan penusukan di Prawirotaman, Mergangsan, Kota Jogja, malam tadi ialah santri di salah satu pondok pesantren di Krapyak, Sewon, Bantul.

"Iya betul (dua korban itu) santri Krapyak," kata Ketua GP Ansor DIY, Abdul Muiz saat dihubungi wartawan, Kamis (24/10/2024).

Dua korban tersebut laki-laki berinisial SF (19) warga Rembang dan MA (23), warga Pati, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul mengatakan mereka sebagai pembimbing di salah satu pondok pesantren di Krapyak, Sewon, Bantul.

"Dua orang santri menjadi korban salah sasaran, dan diduga pelaku dalam keadaan mabuk miras (minuman keras)," ujar Abdul.

ADVERTISEMENT

GP Ansor DIY meminta kepolisian agar menangani kasus tersebut sampai tuntas.

"Mendorong dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dalam 1x24 jam bisa menangkap pelaku," ucap Abdul.

"Pihak berwajib harus segera menindak pelaku pengeroyokan dan penusukan terhadap pembimbing santri secara adil sesuai dengan aturan hukum. Jika tidak, maka GP Ansor dan Banser DIY akan mengambil sikap tegas," imbuhnya.

Di sisi lain, Muiz menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser di DIY untuk tetap menjaga situasi kondusif di lingkungan masing-masing.

"Menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser di DIY untuk tetap satu komando dan siap siaga menunggu intruksi satu komando bersama pimpinan wilayah GP Ansor DIY," pungkas Abdul.

Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial sebuah unggahan yang menyebut adanya keramaian di jalan Prawirotaman, Brontokusuman, Kota Jogja, tadi malam. Terkait hal tersebut polisi mengonfirmasi telah terjadi tindakan penganiayaan hingga penusukan.

Penjelasan Polresta Jogja

Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo, menyampaikan keramaian tersebut terjadi lantaran adanya tindakan penganiayaan hingga penusukan.

"Benar telah terjadi penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam," terang Sujarwo saat dihubungi wartawan, Kamis (24/10/2024).

Sujarwo menjelaskan, pada Rabu (23/10) sekitar pukul 21.25 WIB ada rombongan sekitar 25 remaja yang sedang nongkrong dan minum minuman keras di sebuah kafe di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Jogja.

"Lokasi di sebelah timur Jalan Parangtritis Kota Jogja," papar Sujarwo.

"Kemudian dari rombongan tersebut ada yang melempar gelas ke jalan dan ada beberapa orang dari rombongan tersebut yang menyeberang ke arah barat tempat orang jualan sate dan terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate," imbuhnya.

Setelah melakukan penusukan kepada salah seorang pembeli sate, menurut Sujarwo, rombongan tersebut meninggalkan lokasi bersama-sama ke arah Pojok Beteng Timur. Sedangkan korban penusukan dibawa ke RS Pratama Jogja.

Setidaknya ada dua korban dalam kejadian ini, di antaranya SF (19) laki-laki warga Rembang Jawa Tengah, dan MA (23) warga Pati Jawa Tengah.

"(SF mengalami) Luka robek perut bagian kiri, dijahit 3, sekaligus luka memar pada bagian kepala tangan dan kaki akibat pukulan balok dan kursi. (MA) Luka pada bagian kepala tangan kaki akibat pukulan benda keras," jelasnya.

Jajaran Polresta Jogja saat ini tengah memburu para pelaku.

"Belum (pelaku belum ditangkap), untuk pelaku masih dalam penyelidikan aparat Polresta Jogja," pungkasnya.




(dil/ahr)

Hide Ads