Polisi menemukan adanya grup aplikasi percakapan tak senonoh dari ponsel tersangka pemerkosa 22 bocah lelaki, pria inisial EDW alias Hendrik. Grup itu beranggotakan dan mengandung unggahan tentang gay.
Panit 1 Reskrim Polsek Gamping Ipda Ari Setyawan menuturkan pihaknya masih mendalami temuan ini.
"Terkait grup ada di medsos Telegram gay, terkait jumlah masih penyelidikan dan pendalaman," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari tak menjabarkan secara detil peran Hendrik dalam grup tersebut. Hanya dia memastikan Hendrik bergabung dengan grup tersebut. Mengenai postingan dari tersangka di grup itu saat ini masih didalami.
"(Peran Hendrik dalam grup Telegram gay) Masih didalami," katanya.
Untuk saat proses penyidikan masih berlangsung. Fokusnya adalah pemeriksaan saksi dan korban guna mendapatkan detail kronologi pelecehan seksual menyimpang yang menimpa 22 korban Hendrik.
"Untuk perkembangan kasus sudah dalam tahap penyidikan. Sekarang masih fokus ke pemberkasan terkait pemeriksaan korban dan saksi," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman Sri Budiyantiningsih memastikan korban Hendrik dalam pendampingan. Saat ini mereka menjalani pemeriksaan kesehatan secara fisik dan psikiatri
Semua korban dan saksi, lanjutnya, didampingi oleh konselor hukum saat proses berkas acara pemeriksaan (BAP). Selain itu pihaknya juga berkoordinasi lintas wilayah. Dalam kasus ini bersama UPTD Kota Jogja untuk pendampingan psikologi salah satu korban.
"Untuk korban yang lain akan segera dijadwalkan pendampingan psikologi. Kami fokusnya kepada korban," katanya.
Sri menuturkan sudah ada delapan korban yang dimintai keterangan oleh polisi. Dari keenam anak bawah umur ini, lima anak di antaranya telah mendapatkan pendampingan dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak.
"Adapula satu saksi usia anak yang berstatus saksi sedang dilakukan pendampingan oleh UPTD PPA Kota Jogja," ujarnya.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang