Mengapa Bulan Selalu Memperlihatkan Sisi yang Sama pada Bumi? Ini Faktanya

Mengapa Bulan Selalu Memperlihatkan Sisi yang Sama pada Bumi? Ini Faktanya

Ridwan Luhur Pambudi - detikJogja
Minggu, 29 Sep 2024 15:02 WIB
Ilustrasi Bulan di siang hari
Ilustrasi Bulan. (Foto: Freepik/wirestock)
Jogja -

Pernahkan kamu bertanya, kenapa muka Bulan yang menghadap Bumi selalu sama? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu memahami sistem rotasi dan revolusi Bulan, ditambah satu istilah astronomi, yaitu tidal locking. Apa itu?

Mengutip situs resmi NASA dan National Radio Astronomy Observatory, secara ilmu astronomi, Bulan diyakini dan terbukti mengalami fenomena revolusi dan rotasi. Revolusi atau momen ketika Bulan mengelilingi Bumi sudah dapat dibuktikan dengan perubahan fase Bulan yang disebabkan posisinya bergeser dalam orbit.

Sementara itu, rotasi Bulan atau perputaran pada porosnya dapat dibuktikan dengan penampakan muka Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Adanya fakta muka Bulan yang tidak berubah bukan berarti Bulan tidak berotasi, melainkan itu menjadi bukti bahwa Bulan melakukan rotasi.

Mengapa Bulan Selalu Memperlihatkan Sisi yang Sama pada Bumi?

Alasan muka Bulan yang menghadap Bumi selalu sama yaitu karena lama rotasi Bulan sama dengan lama revolusi Bulan. Kedua peristiwa itu ditempuh dalam waktu 27,3 hari jika dihitung tanpa pengaruh gerak revolusi Bumi.

Rotasi Bulan yang lama membuatnya tidak terlalu terlihat dari Bumi. Namun, bukti Bulan melakukan rotasi tetap dapat dilihat dengan membandingkan saat Bulan berada di fase sabit dan fase purnama.

Ketika Bulan berada dalam fase sabit, posisinya berada di depan Bumi dengan wajah yang menghadap Bumi dan membelakangi Matahari. Sementara itu ketika Bulan purnama, posisinya berada di belakang Bumi dengan wajah yang tetap menghadap Bumi dan bersamaan juga menghadap Matahari. Perbedaan hadapan muka Bulan terhadap matahari inilah yang menjadi bukti bahwa Bulan melakukan rotasi.

Kesamaan antara waktu rotasi dan revolusi Bulan bukanlah kebetulan, tetapi suatu proses panjang. Dalam ilmu astronomi, fenomena yang terjadi di Bulan ini disebut dengan tidal locking.

Apa itu Tidal Locking?

Tidal locking adalah fenomena penguncian pasang surut pada benda langit yang disebabkan oleh gravitasi antara benda langit lain. Fenomena ini juga disebut penguncian gravitasi.

Fenomena tidal locking memiliki dinamika yang rumit. Bulan ketika lahir juga belum memiliki bentuk seperti sekarang. Dalam sejarahnya, Bulan diperkirakan terbentuk ketika sebuah benda masif bertabrakan dan pecahannya menyatu dengan material-material yang membuatnya berputar secara liar.

Bongkahan Bulan yang terombang-ambing di luar angkasa kemudian terperangkap gravitasi Bumi. Secara perlahan, gravitasi Bumi memengaruhi bentuk Bulan menjadi bulat seperti sekarang. Namun, pengaruh gravitasi Bumi belum selesai dan terus berdampak pada Bulan.

Setelah melalui proses tarik menarik dengan Bumi, rotasi Bulan kemudian tersinkronisasi dengan orbitnya di sekitar planet induknya. Bulan yang awalnya berputar liar perlahan kehilangan energi dan menjadi lambat hingga terjadi penguncian gravitasi.

Itulah penjelasan terkait tidal locking dan menjadi alasan muka Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads