- Siapa Saja Korban G30S/PKI yang Kini Disebut Sebagai Pahlawan Revolusi? 1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani 2. Letjen (Anumerta) Suprapto 3. Letjen (Anumerta) S. Parman 4. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono (Mas Tirtodarmo Haryono) 5. Mayjen (Anumerta) D.I. Panjaitan (Donald Ignatius Panjaitan) 6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo 7. Brigjen (Anumerta) Katamso 8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono 9. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean 10. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun (Karel Satsuit Tubun)
Pahlawan Revolusi tidak dapat dilepaskan dari peristiwa G30S/PKI. Pahlawan Revolusi adalah tokoh-tokoh yang menjadi korban Peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965. Peristiwa ini menjadi catatan kelam bagi Indonesia. Pada saat itu, konflik antara Partai Komunis Indonesia dengan Angkatan Darat memanas.
Peristiwa ini sampai pada puncaknya ketika tentara Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Jejak peristiwa G30S masih bisa disaksikan di Monumen Pancasila Sakti dan Museum Lubang Buaya. Tempat ini menjadi situs sejarah yang dikelola di bawah Badan Pelaksana Pusat Mabes TNI, Pusat Sejarah (Pusjarah) TNI.
Ada banyak tentara yang gugur dalam peristiwa G30S. Di antara para korban tersebut, pemerintah kemudian menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi melalui Surat Keputusan Presiden RI No. Ill/Koti/Tahun 1965 Tanggal 5 Oktober 1965 kepada beberapa orang. Siapa sajakah mereka?
Dikutip dari buku Ensiklopedi Pahlawan Nasional oleh Julinar Said dan Triana Wulandari, berikut adalah daftar nama Pahlawan Revolusi Indonesia. Simak penjelasan lengkapnya ya.
Siapa Saja Korban G30S/PKI yang Kini Disebut Sebagai Pahlawan Revolusi?
1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani lahir di Purworejo, 19 Juni 1922. Karier militernya dimulai dengan mengikuti Heiho, PETA, hingga ikut menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Barat. Ahmad Yani diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1962.
Tahun 1965, Ahmad Yani dituduh ingin menjatuhkan Presiden Soekarno oleh PKI. Pada 1 Oktober 1965 ia diculik, dibunuh, dan jenazahnya ditemukan di Lubang Buaya. Sang Jenderal dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata Jakarta.
2. Letjen (Anumerta) Suprapto
Letjen (Anumerta) Suprapto lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Ia pernah tergabung dalam TKR di Purwokerto. Ia terlibat dalam pertempuran Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman. Suprapto merupakan pihak yang menentang pembentukan Angkatan Kelima oleh PKI. Ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
3. Letjen (Anumerta) S. Parman
Letjen (Anumerta) S. Parman lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918. Ia pernah tergabung sebagai Jawatan Kenpetai. S. Parman merupakan perwira intelejen berpengalaman yang mengetahui usaha-usaha pemberontakan dan pembentukan Angkatan Kelima. S. Parman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
4. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono (Mas Tirtodarmo Haryono)
Letjen (Anumerta) M.T. Haryono lahir di Surabaya, 20 Januari 1924. Pasca kemerdekaan, Haryono tergabung dalam TKR. Ia bisa berbahasa Belanda, Inggris, dan Jerman sehingga ikut dalam perundingan RI dengan Belanda atau RI dengan Inggris pada masa itu. Pasca peristiwa G30S, Haryono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
5. Mayjen (Anumerta) D.I. Panjaitan (Donald Ignatius Panjaitan)
Mayjen (Anumerta) D.I Panjaitan lahir di Tapanuli, 9 Juni 1925. Ia terlibat sebagai Pimpinan Perbekalan Perjuangan PDRI pada masa Agresi Militer Belanda II. Ia pernah bertugas di Jerman Barat dan Amerika Serikat. D.I. Panjaitan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
Mayjen (Anumerta) Sutoyo lahir di Kebumen, 28 Agustus 1922. Pasca kemerdekaan ia bergabung dalam TKR bagian kepolisian. Mayjen Sutoyo tidak setuju dengan rencana pembentukan Angkatan Kelima oleh PKI. Ia ikut terbunuh pada peristiwa G30S dan dimakamkan di Taman Makam Kalibata.
7. Brigjen (Anumerta) Katamso
Brigjen (Anumerta) Katamso lahir di Sragen, 5 Februari 1923. Ia ikut pendidikan militer di masa Jepang. Katamso juga tergabung dalam PETA. Pada 1958 ia Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus di Sumatra Barat.
Katamso menjadi korban peristiwa G30S ketika menjadi jabatan Komandan Resort Militer (Korem 072 Komando Daerah M ii it er VII Diponegoro di Yogyakarta). Ia diculik lalu dibunuh. Jenazah Katamso ditemukan 22 Oktober 1965 dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono
Kolonel (Anumerta) Sugiyono lahir di Gunungkidul, 12 Agustus 1926. Ia pernah tergabung dalam PETA dan TKR Yogyakarta. Sugiyono juga terlibat dalarn Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.Ia juga ikut menumpas pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Letkol Sugiyono ditangkap di Markas Korem 072 Yogyakarta yang telah dikuasai gerombolan PKI. la dibunuh di daerah Kentungan. Jenazahnya baru ditemukan pada 22 Oktober 1965. Sugiyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
9. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
Kapten (Anumerta) Pierre Tendean lahir di Jakarta, 21 Februari 1939. Ia merupakan ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution. Pada 1 Oktober 1965, dinihari gerombolan pemberontak PKI mengepung rumah Jenderal AH. Nasution. Pierre Tendean ditangkap dan dibunuh, sementara Jenderal Nasution selamat. Jenazah Pierre dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
10. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun (Karel Satsuit Tubun)
A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun lahir di Tual. Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928. Ia pernah bertugas menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Barat. Pada peristiwa G30S, Satsuit Tubun sedang bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena. Satsuit Tubun melawan tetapi gugur setelah tubuhnya ditembak. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Itu tadi daftar Pahlawan Revolusi Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan dan rasa cinta terhadap para pahlawan. detikers juga dapat mengenang perjuangan mereka dengan langsung berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Kalibata atau Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.
Artikel ini ditulis oleh Najma Alya Jasmine, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom.
(sto/cln)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan