Viral 2 Bule Corat-coret Tembok Toko di Jetis Jogja Subuh-subuh

Viral 2 Bule Corat-coret Tembok Toko di Jetis Jogja Subuh-subuh

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 18 Sep 2024 16:29 WIB
Pemilik toko yang jadi korban vandalisme bule di Jalan Diponegoro, Jetis, Jogja, Rabu (18/9/2024).
Pemilik toko yang jadi korban vandalisme bule di Jalan Diponegoro, Jetis, Jogja, Rabu (18/9/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Beredar video berisi aksi vandalisme warga negara asing (WNA) di sebuah pintu toko elektronik di Jalan Diponegoro, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Jogja. Pemilik toko mengaku geram dan mengancam melapor ke kepolisian.

Video yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover itu, memperlihatkan empat orang tengah mencoret-coret pintu toko. Selain itu juga disertakan satu foto hasil coretan yang tampak seperti susunan huruf atau biasa disebut grafiti.

Saat dimintai konfirmasi, pemilik toko, Willy Sudjono membenarkan jika rekaman video yang beredar itu berasal dari CCTV di tokonya. Ia mengatakan kejadian ini terjadi pukul 02.00 WIB tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya tadi jam 2 pagi, kami melihat di CCTV ada empat orang yang beroperasi di depan (toko) yang dua tampaknya warga negara asing (WNA), yang dua membantu warga lokal. Yang mencoret-coret yang WNA," jelasnya saat ditemui wartawan di tokonya, Rabu (18/9/2024).

"Yang dua WNI itu, kelihatannya dia kayak semacam mengawasi situasi kalau di rekaman CCTV itu," ujar Willy menambahkan.

ADVERTISEMENT

Diterangkan Willy, aksi vandalisme tersebut terbilang cepat. Dia pun menduga aksi corat-coret itu dilakukan profesional.

"Menurut saya mereka punya pengalaman, karena ini cepat sekali dilakukan, dari rekaman itu, paling hanya 10 menit," papar Willy.

"Kalau itu dibilang seni, ada izin ke pemilik tidak? Kalau begitu saya boleh dong mencoret-coret di depan rumah Anda? Ini rumah saya cat dengan baik, jadi kotor kayak gini. Mereka bisa bertamu ke rumah kita lalu bisa seenaknya sendiri," sambungnya.

Willy pun semakin geram lantaran yang melakukan vandalisme adalah WNA. Ia meminta pemerintah untuk menyusun regulasi terkait aksi vandalisme agar tak merugikan masyarakat.

"Kalau anak-anak saya masih memaklumi, ini orang asing, kok kurang ajar banget. Nyuwun sewu, saya kepinginnya memberi mereka pelajaran harus tahu hukum sosialnya Indonesia," tegasnya.

"Vandalis ini menurut saya harus ditata dengan baik. Menurut saya, Pemerintah melalui keamanan, dari kepolisian, Satpol PP mungkin harus mengambil tindakan," imbuh Willy.

Willy menyebut, dari informasi di WhatsApp grup, ada beberapa toko yang juga menjadi korban vandalisme di sepanjang Jalan Diponegoro. Namun, ia tak mengetahui apakah kejadiannya terjadi bersamaan.

"Saya lihat di Jalan Diponegoro ini beberapa toko, nggak hanya toko kami saja. Kalau waktunya (aksi vandalisme bersamaan atau tidak) saya nggak tahu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Willy mengatakan akan segera melaporkan hal ini ke kepolisian. Ia pun mengaku ingin para pelaku vandalisme ini bertanggung jawab.

"Saya baru melapor ke sosial media, semua saya broadcast, setelah ini baru saya akan ke Polsek," ujar Willy.

"Saya minta mereka bertanggung jawab mengecat ulang, saya tidak bermaksud membuat mereka tersiksa atau apa," pungkasnya.




(ams/rih)

Hide Ads