Lurah Patalan Bantul Sebut Masih Ada 1 Korban Keracunan Dirawat di RS

Lurah Patalan Bantul Sebut Masih Ada 1 Korban Keracunan Dirawat di RS

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 18 Sep 2024 16:03 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan. (Foto: dok detikcom)
Bantul -

Pemerintah Kalurahan Patalan menyebut masih ada satu korban keracunan makanan yang menjalani rawat inap (ranap) di rumah sakit Permata Husada, Pleret. Korban yang merupakan warga Pleret dirawat lantaran memiliki penyakit penyerta.

Lurah Patalan, Sayudi Anom Jayadi, mengatakan warganya yang mengalami gejala keracunan makanan dan menjalani ranap sudah pulang semua. Bahkan, warganya sudah beraktivitas seperti biasa.

"Kalau warga Patalan sudah pulang ke rumah semua dan beraktivitas seperti biasa," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, Sayudi menyebut masih ada satu orang lagi yang menjalani ranap di Pleret. Di mana orang tersebut adalah warga Pleret yang anaknya tampil sebagai penari di acara penyerahan surat keputusan (SK) rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan.

"Tinggal satu, orang tua dari penari yang tampil di acara kemarin dan itu warga Pleret. Jadi tinggal satu orang ini saja, yang bersangkutan masih dirawat di Permata Husada, untuk umurnya 38 tahun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sayudi juga mengungkapkan alasan yang bersangkutan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Menurutnya, yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta.

"Dia punya riwayat penyakit tersendiri, jadi kemungkinan sudah ada penyakit penyerta tambah keracunan makanan itu," ucapnya.

Sebelumnya, dua kasus keracunan massal terjadi di Bantul, mulai dari kegiatan makan siang di SD Unggulan Aisyiyah hingga acara rintisan desa budaya di Bantul. Para korban keracunan massal yang dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry. Jeffry menyampaikan seluruh korban keracunan massal sudah kembali ke rumahnya masing-masing, sedangkan untuk pengobatan para korban sudah ditanggung pihak SDU Aisyiyah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

"Updatenya sudah pada pulang semua. Terus yang sekolah ditanggung sekolah dan yang kegiatan Dinas Kebudayaan ditanggung Pemkab Bantul," kata Jeffry kepada detikJogja, Selasa (17/9).




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads